webnovel

Me, System and Adventure ( Indo )

Aku berada di dunia Fantasi, dengan system yang diberikan oleh seorang Dewi ... Seorang pemuda berusia 27 Tahun bertransmigrasi ke sebuah dunia yang dia pilih. Perhatian - Saya tidak memiliki One Piece atau karakter apa pun di dalamnya. Ini hanyalah fiksi penggemar untuk kesenangan saya sendiri. Saya juga tidak memiliki gambar yang digunakan untuk sampul. #oh dan Updatenya Jarang Don't Forget For Vote...

Chand_Ryu · Anime & Comics
Not enough ratings
131 Chs

Pertarungan Epic !!!

"Tenseigan !!"

|Crack| seperti cermin pecah, ruang di sekitar Eiji mulai runtuh.

Dan sesaat kemudian, tubuh Eiji yang tadi nya terluka parah dan hampir mati, bahkan kepalanya yang terputus, menghilang seperti ilusi.

Beberapa saat kemudian, Eiji terilihat berdiri di udara dengan mantap, tanpa ada sedikitpun luka di tubuh nya. Seperti saat ia belum bertarung. Dengan pakaian dan penampilan nya yang rapi.

"Hm, kekuatan waktu?, tidak, sepertinya sesuatu yang lain,." Kata Ryu.

"HAHAHAHA!!!. Aku tidak menyangka, bahwa kau bisa membuat ku sangat terpojok. Mulai saat ini, kau akan merasakan kekuatan ku yang sesungguhnya" saut Eiji.

"HuuAAAA.!! HAAAAA!!!" dengan raungan keras. Eiji mulai mengeluarkan aura Hijau tajam dari tubuh nya.

(seperti Guy saat membuka gerbang 7)

|Heng heng heng| gelombang udara bergetar keras, dampak mengerikan muncul di sekitar Eiji, dimana banyak pohon di bawahnya mulai tercabik dan terbelah seperti di cincang oleh ribuan pedang tajam.

Cayaha biru emas di pupil Eiji mulai bersinar terang.

"Shenkai : Taji Kokitsu!!" di belakang Eiji, aura hijau berbentuk monster humanoid raksasa muncul, dan makhluk itu memiliki sepuluh lengan dengan masing masing memegang pedang hitam.

"HWAaaaaa!!!!" raungan iblis terdengar dari mulut Monster Hijau itu.

Disisi lain, dalam waktu singkat, Ryu telah menyelesaikan segel tangan nya.

"Senpo : Makujin Doku Sanjitsu!!!" |BOOOOM!!!| dengan ledakan keras, sebuah patung perak tinggi seratus meter muncul di belakang Ryu. Tubuhnya ditutupi oleh aura petir berwarna ungu. mengenakan armor yang lengkap seperti Susanoo, begitu sosok raksasa itu muncul, Gelombang mengerikan memancar ke segala arah, memberikan tekanan yang berat bahkan pada Eiji.

Ryu menyebutnya Inkarnasi Indra, sang dewa Petir.

"Hm??" alis Eiji mengerit. Kemudian tangan nya mulai membentuk segel jutsu.

"Summon : Dark Moon Guardian!!!"

|boooom!| sebuah golem raksasa muncul di samping Eiji. Dengan perintah nya, golem tersebut mulai melompat maju dan menyerang Ryu.

|Peng !!!| belum sempat mendekat, golem telah terlempar jauh akibat tinju dari Inkarnasi dewa Indra.

|BOOM| dengan berat, golem menghantam bukit kecil di belakangnya dan hancur berantakan.

Ryu melompat kedalam kening Dewa Indra, dan ia mulai menyerang ke depan.

Menggerakkan tinju dewa Indra, Ryu melancarkan serangan tajam ke Eiji.

|Weng weng weng weng!!| saat tinju meluncur di udara, tekanan yang sangat kuat muncul dari tinju dewa Indra, dan tanpa sengaja menghancurkan area hutan di sekitarnya.

|Shing| Shing| Shing| suara tajam dari pedang menderu di sekitar medan tempur. Begitu tinju dewa Indra muncul di hadapan Eiji. Monster Hijau segera membuat pertahanan di depan Eiji, dengan blokade pedangnya.

|Pengg~~~!| suara keras memekakkan telinga terdengar saat benturan antara tinju dan pedang bertemu.

Kekuatan benturan dua raksasa memiliki kekuatan yang dashyat, sehingga menghancurkan area di bawah mereka dan menciptakan lubang besar seperti danau, dengan retakan tanah yang sangat luas.

|Shing ~~| dengan pedang yang tersisa. Monster hijau segera menebas ke arah leher dewa Indra.

|Slash~!!| dengan sangat cepat dua pedang, kanan dan kiri mulai memotong dengan tajam.

|Ding!!!| sama seperti benturan baja dan besi. Pedang monster Hijau tidak dapat mendekati leher dewa Indra, di sekitar tubuh dewa Indra, memancarkan tebalnya aura petir berwarna ungu, membentuk perlindungan mutlak dari serangan musuh.

|Roaaarrrr!!!| dengan raungan keras, bola energi muncul dari mulut dewa Indra, Raidodama!!!

|BOOOMMM!!!|

Monster Hijau segera mundur lima sampai enam langkah kebelakang. Tubuh bagian atas nya sudah rusak parah, dan menampilkan Eiji yang terlihat menyedihkan dengan banyak luka berdarah di sekitar tubuh nya.

"Huaaahh. Kebencian!!. Aku tidak akan memaafkan mu!!"teriak Eiji.

"Tenseigan : Rikudō Sennin Mōdo!!"

(Rikudō Sennin Mōdo dalam Bahasa Inggris "Six Paths Sage Mode")

|Weeeeeeeeeeeeennggg~~~~~!|

seketika, banyak chakra alam memancar kuat dari tubuh Eiji. Matanya berputar dan bersinar dengan terang.

|BOOOM!!!!| ledakan energi yang sangat kuat segera menanjak kelangit. Monster hijau yang berdiri teguh segera berubah menjadi jutaan cahaya dan segera terhisap kedalam tubuh Eiji, dan mengubah Eiji dengan Transformasi yang luarbiasa, tekanan aura yang berat menyebar di seluruh medan pertarungan, Eiji melepaskan kekuatan Sage Sixth Path.

Rambut Eiji berubah warna menjadi terang, dan panjang sampai pinggang. Poninya berdesir di kiri wajahnya. Dia juga memiliki tonjolan seperti tanduk di dahinya. Pakaiannya berubah menjadi kimono bercahaya berwarna Hijau terang dan beriak seperti api dengan motif enam magatama hitam di sekitar kerah tinggi.

Dia memiliki pedang dengan sarung diikatkan ke pinggul kirinya. Dan juga tanda bulan sabit gelap mewakili Yin di telapak tangan kirinya. Eiji juga memiliki Bola Kebenaran, diposisikan dalam formasi melengkung di belakang punggungnya.

Sebelumnya, Eiji kesulitan menghadapi Ryu, namun dengan kekuatan Sage Sixth Path, kini Eiji memiliki kemampuan baru yang sangat kuat untuk bertarung.

|Whussss!!! |

Dalam sepersekian detik, Eiji muncul tepat diatas Ryu dengan mode Sage Sixth Path, dan,,

|Slassh... Slassssh!!!|

Banyak Tusukan dan Tebasan dari Eiji tertuju pada Inkarnasi Dewa Indra

"Itoryu : Raiton Senryumu!!!" gumam Ryu.

|ding ding ding dinggg|

Ryu menahan serangan Eiji yang membuat daerah sekelilingnya terguncang. "Gwahhhh.." Ryu terus mencoba menahan serangan Eiji, namun akhirnya ia tak kuat menahan serangan luar biasa itu, dan terpental.

Ryu yang masih terpental dan belum mampu mengatasi keadaan, 'Sial.. aku tidak dapat menghentikan ini' pikirnya.

Beberapa saat kemudian, Ryu dengan sedikit usaha mampu mengendalikan dirinya.

"Hehm ~~!!" dengan dengusan, Ryu segera melepaskan batasan pada dirinya dan meningkatkan kekuatan nya sebesar 20%. Dan mulai menyerap aura Dewa Indra pada tubuhnya. Selama perempuran dengan Eiji, Ryu hanya mengerahkan kekuatan sekitar 10 sampai 15 persen kekuatannya. Tapi siapa sangka, kekuatan Eiji diluar dugaan nya, mampu menggunakan Mode Sixth Path.

|Weng weng weng weng| Aura Perak Ungu, mengalir di seluruh tubuh Ryu. Dengan sangat cepat, Aura Ryu meningkat drastis.

"mari kita Mulai!!" saut Ryu.

"Enton: Slash of Dust!!!" dengan tebasan yang terlihat pelan, Ryu mengayunkan pedangnya ke arah Eiji. Bahkan jika tebasan Ryu terlihat santai, sebenarnya itu mengandung sedikit dari energi Hukum.

Seperti melewati ruang, tebasan muncul di depan Eiji.

|Hmmm~~|

"Shojo : Shakujo !!"

(shakujō hitam, tongkat Rikudo Sage Sixth Path)

Setiap Truth Seeking Ball mulai meluncur ke depan Eiji, dan membentuk sebuah tongkat hitam untuk menghalangi energi pedang Ryu.

|Diiiiiiiiiing~~!!!|

Walaupun Eiji berhasil menahan serangan Ryu, Namun apa daya, ia malah terpental oleh kekuatan luar biasa gelombang kejut itu.

Tetapi.. "Uwaahhh!!" tepat sebelum Eiji mencapai tanah, tiba tiba Eiji malah muncul dibelakang Ryu. |wuuss|

"Tenseigan : Dark Nebula!!"

Bola hitam seperti Rasengan, meluncur dengan cepat ke arah punggung Ryu.

"Shiit!!"

|Whosssh!!!!| jutsu Eiji segera melewati tubuh Ryu dengan mudah, tidak ada ledakan ataupun gelombang kejut, Dark Nebula Eiji seperti panasnya matahari yang dapat memusnahkan benda kedalam ketiadaan.

Hissss….

Saat ini, Ryu masih berdiri di tempatnya sendiri. Tapi jika di perhatikan, setengah tubuhnya telah menghilang. Dan ada bekas hitam yang masih tersisa di tubuh Ryu, menggerogoti tubuhnya.

"Huf, huft huft, akhirnya mati juga., dasar brengsek sialan." Tubuh kelelahan Eiji mulai berlutut di tanah. Dengan banyak nya energi yang ia gunakan, tubuhnya mulai merasa lelah.