Suasana kantor pagi ini sangat sibuk sekali,Riri yang baru datang langsung masuk lift menuju ruangannya.namun baru sampai depan lift riri melihat pemandangan yang tak biasanya.tiba tiba ruangannya begitu sangat padat di tambah lagi ada beberapa ruangan yang di beri sekat baru,seperti di renovasi.
Tuuttt...ttuuutt..bunyi terompet terdengar keras di telinga riri".hingga mengundang para karyawan tertawa melihatnya.
"Welcome my wife..".teriak Zhi han yang muncul secara tiba - tiba dari belakang istrinya.
riri yang melihat kelakuannya pun turut berteriak "OmG....What are you doing here Zhi Han"..tanyanya sambil melotot tak percaya melihat suaminya ada di kantornya.Riri memandangi di sekitar ruangan kantornya yang awalnya tenang menjadi sangat ramai,bahkan ia tak mengenali karyawan yang lain,terlihat asing, selain karyawannya sendiri yang ada di ruangan itu.ia berfikir kapan ia merekrut karyawan baru.bahkan yang sangat membuat Riri hampir pangling dengan penampilan suaminya,ia memakai baju kodok bercelana pendek di padu topi bundar.
Uncle lee bersama pengawal lain yang sudah menunggu nona majikannya segera menghampiri dan berbisik " ini ada di persyaratan yang di ajukan tuan sebelumnya agassi,kita tak bisa menolaknya bahwa ia berhak dekat dengan istrinya,yaitu Agassi sendiri".
Riri menoleh ke arah Uncle lee seolah tak percaya dengan kata-katanya.
"disini...dikantor saya..ruangan saya.." sahut riri memastikan.
" benar Agassi,ia pindah kemarin ke ruangan ini membawa beberapa karyawan kepercayaannya,namun kantor yang berada di seberang perusahaan kita tetap berjalan seperti biasa".
"lalu..apakah saya satu ruangan dengannya..".kata riri sambil menoleh ke arah Zhi han.
"ruangannya tepat di hadapan ruangan Agassi.." jawab Uncle lee menunjuk arah ruangan dengan kaca terang yang langsung mengarah ke ruangan riri,itu bearti dia bisa melihat riri setiap hari,bahkan apa yang di lakukan riri di ruang kerjanya.Riri hanya menepuk jidat nya atas ketidakpercayaannya ini dan melangkahkan kakinya ke ruang kerjanya.sedang pengawal yang datang bersama Uncle lee menunggu di luar pintu.diruangan sudah menunggu nona Xiou dan Pengawal Ali.Riri yang melihat mereka akhir akhir ini selalu bersama jadi curiga. sambil masuk ke ruang yang diikuti Uncle Lee.
Uncle lee duduk di sofa berseberangan dengan nona xiou.sambil mengecek beberapa dokumen perusahaan yang akan di kunjungi dewan juri dari tim penilai.Pengawal Lee menyerahkan Amplop coklat besar ke meja kerja riri. Riri pun membuka serta membacanya dengan seksama dan sambil memicingkan matanya sesekali ia meminum air putih hangat yang sudah tersaji di meja kerjanya.
Zhi han dari kejauhan memperhatikan gerak gerik istrinya ia sangat khawatir sekali melihat tingkah istrinya yang begitu serius,ia sudah mengetahui apa yang bakal terjadi,karena tepat sehari sebelum kepulangan mereka ke Indonesia pengawal Kwang sudah menyerahkan salinan berkas lengkap tentang perusahaan yang di akuisisi istrinya.ia tau betul kalau perusahaan itu menyimpan banyak kejanggalan.
dan...terdengar suara keras seperti pecahan gelas di seberang ruangan Zhi han.membuat suasana kantor yang sedikit ramai jadi sunyi.mereka tau bahwa bos mereka pasti marah besar di ruang kerjanya,hingga mereka pergi meninggalkan ruangan menuju cafetaria.sedang karyawan Zhi han bingung melihatnya dan mencoba mengikuti karyawan lain yang meninggalkan ruangan kerja. Zhi han yang mendengar hal itu langsung bangkit dari kursi kerjanya menuju ruangan riri dan mencoba membuka pintu.namun sayang langkah nya yang hendak masuk tertahan pengawal paman nya sendiri.
"Maaf Tuan anda tak boleh masuk,ini pesan Nona".cegat pengawal itu.
Zhi han menghentikan usahanya untuk masuk dan ia sempat melihat tetesan darah dari tangan istrinya dari celah pintu yang hampir ia buka tadi.menambah rasa kekhawatirannya.
Pengawal ali,Uncle lee dan nona Xiou begitu sangat terkejut dengan kejadian dadakan barusan.Bos mereka tak pernah semarah ini.bahkan gelas yang berada di tangan bosnya pecah seketika karena riri melemparnya.Nona Xiou sangat ketakutan hingga wajahnya sangat pucat.segera Uncle lee menelpon pelayan kantor untuk membersihkan ruangan dan membawakan kotak P3K.
" Keluar kalian semuaa!!!." bentak Riri keras. Hingga semua yang ada di ruangan tak berani berbicara apa-apa dan meninggalkan Riri sendirian.
Riri mengepalkan tangannya ke dahinya,ia menunduk lesu dan buliran air mata membasahi wajahnya.Zhi han yang tak tahan melihatnya di celah pintu langsung mendobrak pintu sambil membawa kotak P3K yang ia ambil barusan di lemari kerjanya, tanpa menghiraukan pengawal yang berusaha kembali mencegatnya.ia melihat istrinya yang sesenggukan menangis dan tertunduk lesu.ia pun meraih tangan istrinya,membersihkan lukanya perlahan, akibat pecahan cangkir tadi,bahkan tak ayal kuku istrinya ada yang patah. membuat hati Zhi han sangat sakit,ia tak mengerti kenapa istrinya bisa bertindak seperti ini.bahkan melukai diri sendiri. serumit itukah perusahaan yang di akuisisi istrinya.walau ia tau kejanggalan itu memang bisa di atasi,tapi apa dan kenapa yang membuat istrinya seperti ini menjadi tanya besar dalam hati Zhi han.
sambil mengelap luka istrinya dan membalutnya.Zhi han mengusap air mata riri perlahan dan mendaratkan ciuman di dahinya.Riri yang merasakan perhatian suaminya seketika mengusap kembali air matanya.berusaha kuat. riri pun meraih kerah suaminya untuk berdiri dan menyudutkannya ke dinding,di silangkannya tangannya di leher suaminya." kamuuuu yaaa...mengambil kesempatan ya..".tanya riri serius.
Zhi han yang mendapat perlakuan arogan istrinya tak mampu berkata banyak.
"oke ...hanya 30% dari bagian tubuhku yang boleh kau sentuh." ucap riri..
"lalu..70% nya apakah perlu di atas ranjang".tantang Zhi han.mereka berdua sama sama menyimpulkan senyum maut walau berbagai hal yang sempat terlintas di fikiran masing - masing.
Sore ini suasana teras depan lantai atas tempat riri tinggal di penuhi keramaian canda tawa putranya dan suaminya Zhi han.ya..suaminya membawa beberapa pakaian dan keperluan pribadi lainnya ke apartemen istrinya.tentu saja ini adalah hari pertama mereka tinggal bersama setelah kepulangan dari berlibur kemarin. Zhi han yang masih melihat balutan luka di tangan istrinya sedikit terusik,walau tak parah tetap saja itu membuat hatinya sakit,ia tak terima dengan apa yang di lakukan istrinya siang tadi.
ia pun mengambil selimut hangat dan membalutkannya di tubuh istrinya.
"apakah masih sakit.." tanya Zhi han sambil meraih kursi dan mempersilahkan istrinya duduk.
" sudah biasa..." jawab riri
"yaa...aku tak mau melihat kau seperti itu lagi...".jawab Zhi han menegaskan istrinya.Riri yang mendengarnya hanya diam.Zhi han yang melihat istrinya terdiam meraih tangan istrinya tersebut dan mengecup mesra balutan lukanya.
"kau melukai diri sendiri,sama saja membuatku yang seakan terbunuh perlahan." ucap Zhi han serius.
"mmmmm...lagakmu sok banget.." jawab riri sambil mencibirkan bibirnya dan memencet hidung suaminya.
"Sana mandiii...".kata riri sambil berdiri dari kursinya,dan melayangkan tendangan ringan ke pantat suaminya.
" aku sudah mandiii..tauuu...kecuali mandi dua kali bareng kamu.." balas Zhi han mengacak rambut riri yang masih basah.
"wuuu...keenakan...bisa bisa 70% nya kamu kuasai nantiii..dassar messuumm"
ucap riri membalas acakan rambut suaminya.Dan...byuurrr...mereka berdua basah bersama..karena Satria melemparkan setengah ember kecil berisi Air dingin.kemudian berlari menuju bu sundari yang cekikikan melihat keusilan tuan mudanya.
" Ayo tuan satria kita kabuuurr.." ajaknya sambil menggendong tuannya meninggalkan majikannya berdua.
merekapun saling berpandangan satu sama lain,dan berteriak bersamaan.
"Wangjaaaa....".
dikamar riri mengambil handuk kering dan menggosokkan ke rambutnya.ia memandangi cermin rias kamarnya teringat kejadian waktu ia dan Zhi han di kamar hotel.lama ia terpaku dan tersadar untuk meanggap itu hanya angin lalu.
Zhi han yang sudah mengganti bajunya mengunci pintu kamar,riri yang merasakan kehadiran Zhi han mencoba bersikap tenang.
"waahh..malam ini kita tidur bareng dong..Ayo kita jadikan 30% dan 70% jadi 100%" ucapnya menggoda istrinya sambil merebahkan tubuhnya di tempat tidur.riri yang mendengarnya segera mengambil remote tv.kemudian "kraakk" suara dinding yang tepat berada di seberang tempat tidur terbuka.itu adalah ruang pribadi riri yang lain.di dalam ruangan itu ada sofa panjang,televisi dan meja kerja namun ada sebuah anak tangga menuju lantai rahasia di atasnya.lantai lengkap dengan tempat tidur pula beserta kamar mandi.itu hanya riri yang tau.dan kini ia terpaksa memperlihatkan pada suaminya.Zhi han yang melihat ruangan itu nampak mengerutkan dahinya ia bangkit dari tempat tidur dan beranjak ingin mendekati istrinya.
"Eeiitt...hanya 30% buat kamu." kata riri sambil menutup pintu ruang rahasia tersebut.pancaran kekecewaan jelas terlihat dari mata Zhi han.ini benar benar menyiksanya.