webnovel

Matched with Ceo

Semuanya berawal dari perjodohan, perjodohan yang tidak di inginkan. Namun, akhirnya dapat perlahan-lahan menumbuhkan rasa cinta.

Wy_Na · Urban
Not enough ratings
12 Chs

Episode 9

Cut...

Ucap seorang sutradara menyudahi reka adegan yang sedang dilakukan oleh Aurora dan seorang pria sebagai lawan mainnya.

Syuting hari ini cukup menyita waktu yang cukup lama dan sekarang telah menunjukkan pukul 21.45

Aurora dan asisten pribadinya bersiap siap mengemasi berbagai barang miliknya untuk segera pulang mengingat ancaman yang sudah suaminya lontarkan tadi pagi.

"Wah.....nyonya besar udh mau pulang?" ucap Clara seorang artis figuran yang duduk didepan cermin rias.

"Ya..." balas Aurora cuek.

"Beruntung banget ya kamu dulu baru masuk ke dunia entertaint udh dapat posisi bagus, sekarang dapet suami seorang tuan muda kaya raya. Bagi tip nya dong bagaimana cara kamu menggoda nya?" sindir Clara dengan semburan wajah licik.

Tidak ingin menanggapi ucapan Clara. Aurora dengan raut wajah kesal langsung keluar menuju mobil yang terparkir digarasi.

Dia tidak ada waktu untuk meladeni ucapan Clara saat ini. Aurora sesekali heran dengan sikap Clara yang tidak pernah sama sekali menyukainya.

"Cihhhhhh...kalo aku enggak terdesak buat pulang kerumah udah aku ladenin tu pasti si Clara. Seenak jidatnya bangek kalo ngomong" ucap Aurora dengan nada marah.

Aurora membuka pintu mobilnya dengan kasar dan menghidupkan mesin melaju untuk pulang.

🖤🖤🖤

Kun terlihat mondar mandir berjalan dikamar mendapati sang istri yang tak kunjung tiba.

"Dasar wanita gak tau diri. Dibilangin jangan pulang terlalu larut masih aja ngebantah" ucap Kun geram.

Entah apa yang sedang merasuki pikiran Kun. Kenapa tiba tiba dia selalu memikirkan Aurora dan juga merasa khawatir Aurora yang belum kunjung pulang

"Apa yang udh terjadi sama aku sih? kenapa aku harus kepikiran terus sama wanita gila itu" ucapnya terduduk sambil memijat pelipisnya.

Tak lama kemudian terdengar bunyi mobil berhenti. Kun langsung bergegas turun untuk meluapkan segala kemarahan yang sedari tadi dia rasakan.

Keadaan villa sudah sangat gelap yang pasti menandakan sang pemilik dan seisinya sudah sedang beristrirahat. Aurora menghela dengan bahagia kali ini karena dia pasti bisa lolos dari cengkraman suaminya.

Aurora masuk dengan mengendap-ngendap untuk mentotalitaskan dirinya lolos dari sang suami. Tapi lampu seketika hidup dengan tiba tiba yang membuat sang pelaku sangat terkejut.

Dia mendapati sang suami yang telah berdiri tegap sambil menyilangkan tangannya dengan raut wajah yang sudah merah padam.

"Ehhhhhhhh..." ucap Aurora tertawa menyembunyikan ketakutannya.

"Kenapa wajahnya sangat menakutkan sih. Kok bisa bisanya ayah ngejodohin aku sama pria kayak gini" batin Aurora menyesal.

Kun masih berdiri menatap Aurora dengan tajam seperti seorang predator yang hendak memakan mangsanya.

"Aku izin naik ke atas ya,mau mandi capek banget soalnya?" izin Aurora berbalik untuk menyudahi tatapan suaminya.

"Berhenti" tegas Kun yang sontak membuat Aurora kembali berbalik.

"Ada apa lagi sih" balas Aurora dengan berani.

"Apa kamu bilang barusan, hah..." ucap Kun dengan senyum seringainya yang semangkin menambah kesan arogan pada dirinya.

"Dasar memang wanita enggak tau diri. Kurang baik apa lagi aku sama kamu dan keluarga kamu hah? Hari ini kamu aja udah berani ngebantah apa yang sudah aku perintahin" ucap kun dengan nada membentak.

Aurora hanya terdiam sambik tertunduk mendengar ucapan Kun membentak dirinya.

"Kamu kira kamu siapa? biarpun kita menikah karna dijodohin bukan berarti kami harus seenaknya gini. Aku kasih kamu tau ya peraturan kamu sebagai istri disini yang pertama kamu harus ngejalanin tugas seorang istri sebagaimana mestinya dan harus memberi ku kabar kemanapun kamu pergi, yang kedua jangan sampai kamu membantah segala ucapan yang aku perintahin, dan yang terakhir jangan mencampuri urusan ku" ucap Kun panjang lebar.

"Apa? kenapa semua peraturan seakan akan hanya nguntungin kamu sih" balas Aurora membantah tidak terima.

Api kemarahan semangkin bergejolak mendengar perkataan Aurora yang sepertinya tidak terima.

"Kamu sadar sedikit dong dengan posisi kamu saat ini. Biarpun kamu sekarang istriku jangan harap dapat belas kasihan karna bagiku kamu hanya sampah yang dibuang oleh keluarga mu masih untung aku berbaik hati mengulung mu. Bantah saja kalo kamu tidak suka. Aku bisa pastiin keluarga kamu akan bangkrut secejap mata" Ancam Kun langsung meninggalkan Aurora.

Tak sadar mengalir sudah air mata Aurora mendengar segala ucapan suaminya yang tidak segan segan memandang dia hanya sebagai sampah. Kenyataan ini lah yang harus dia terima

Hari pertama menjadi seorang istri saja sudah sangat menyiksa dirinya.

Bagaimana untuk kedepannya nanti mungkin memang dia harus siap siap untuk menjadi seorang janda jika sudah tidak lagi tahan dengan sikap suaminya.

Aurora mencoba mengusap jejak jejak air mata yang telah lolos bergelimang dipipinya.

Dengan kaki yang masih sedikit kaku dia mencoba melangkah untuk pergi kekamar.

Sampai dikamarnya, Aurora tidak mendapati sang suami yang mungkin sedang menenangkan dirinya di ruang kerja.

Aurora bergegas untuk membersihkan dirinya setelah itu tidur dengan menyelimuti habis tubuhnya. Entah kenapa jiwa nya hari ini sangat berantakan yang membuat dia terlelap begitu cepat.

Kun kembali kekamar. Dia mendapati sang istri yang telah tertidur nyenyak dengan wajah yang sembam dan hidung yang memerah.

Muncul guratan rasa menyesal dalam hati Kun karna telah berbicara seperti itu. Entah kenapa kekwatirannya lah yang telah membuat dia bisa semarah ini.

"Apa aku keterlaluan barusan" batinnya menyesal dan mulai merebahkan diri menghadap Aurora yang membelakanginya.

"Leon...Leonnn...Leonnn" ucap Aurora mengigau sambil terisak.

Kun yang mendengar Aurora mengigau dengan cepat langsung bangkit dari kasurnya.

"Leon...hiks...hiks...aku merindukanmu kenapa kamu berbohong dan ninggalin aku" ucap Aurora lagi yang masih tak sadarkan diri

Kun merasa geram melihat Aurora menangis dan menyebut nama pria lain didepannya.

"Sialan...bisa bisa nya ketika berada didekatku kau masih berani menyebut nama pria lain" geram Kun langsung membalas memunggungi Aurora.

------------

Aurora terbangun dari lelap nya dengan mata sedikit bengkak. Masih dengan biasanya dia terbangun tanpa mendapati suami yang dianggap menyebalkan.

"Gimana aku mau lanjut syuting kalo mata ku bengkak kayak gini" gumam Aurora meraba bagian matanya.

Tok...Tok...Tokk

"Masuk..." perintah Aurora yang masih belum bangkit dari kasurnya.

Seorang pelayan membuka pintu dan mencoba masuk dengan hati hati.

"Ada apa" tanya Aurora dengan ketus.

"Tuan muda memerintakan saya untuk membawa nona turun untuk sarapan" ucap pelayan sambil menundukan kepalanya.

"Cih...tidak perlu menungguku aku mau mandi terlebih dahulu nanti aku bisa turun sendiri" balasnya dengan nada mengusir.

Setelah selesai merapikan diri dia segera turun menuruni tangga untuk pergi sarapan.

Aurora dengan santai pergi ke meje makan dengan mengenakan celane pendek dan baju kaos polos warna putih yang ketatat tanpa sedikit polesan diwajah yang masih membuat dia cantik seperti bak bidadari.

Kun yang sedari tadi melihat pemandangan indah pun lansung menundukan kepalanya berpura pura seperti tidak melihat karena gengsi jika ketahuan oleh Aurora.

"Makanlah...jangan sampai kau membuat ku malu terlihat kurang gizi padahal suami seorang pria yang kaya raya" ucap Kun memulai bicara dengan nada angkuh.

"Dasar sombong" ucap batin Aurora tidak memperdulikan ucapan Kun dan langsung melahap makanannya.

Tidak ada obrolan kecil diantara mereka berdua yang terdengar hanya bunyi sendok dan garpu yang menyapu habis piring.

Sesekali Kun mencuri curi pandang melihat Aurora. Entah mungkin kesal karena Aurora tidak memperdulikannya atau mungkin karena hatinya sudah mulai luluh dengan wanita yang saat ini ada di hadapannya.

Bersambung

💣💣💣💣💣

Hai reader tercinta 😙

Siapa ya yang bakalan jatuh cinta duluan ya? Nanti kan terus kisahnya ya😋😋

Maaf kalo Author Update nya masih enggak karuan waktunya 😋 tapi sebisanya kok buat update rutin😁.

Jangan lupa like,rate,vote,dan sarannya 😊 apapun yang kalian kasih sangat berarti buat Author😘