webnovel

Matched with Ceo

Semuanya berawal dari perjodohan, perjodohan yang tidak di inginkan. Namun, akhirnya dapat perlahan-lahan menumbuhkan rasa cinta.

Wy_Na · Urban
Not enough ratings
12 Chs

Episode 8

Malam sudah sangat larut. Para tamu yang berdatangan telah kembali ke kediamannya masing masing.

Kun tampak kelelahan setelah menyambut para kolage bisnis yang turut hadir di acaranya.

Kun menyandarkan dirinya dibibir sofa untuk merehatkan penat disekujur tubuhnya.

"Kun kami pamit pulang dulu ya" Ucap ibu Kun mewakili Papa dan ayah ibu mertuanya yang datang tiba tiba. Karena saat ini Kun mengadakan resepsi pernikahan di villa pribadinya.

"Enggak mau nginep? Nanti Kun bisa nyuruh pembantu buat nyiapin kamar lo" ajak kun.

"Enggak perlu Kun" Sahut Marces selaku ayah Aurora.

"Iya bener...enggak perlu Kun. Kamu jaga baik baik aja Aurora ya! Jangan lupa buatin papa cucu" goda ayah Kun langsung pergi dari villa tersebut.

"Cih dasar..." Sumpah Kun kesal mendengar perkataan ayahnya.

Dia berjalan menuju kamar pengantinnya. Sampai didalam kamar, dia mendapati sang istri yang telah sangat nyenyak tertidur.

Aurora mengenakan kemeja putih selutut yang menampakkan kaki jenjang nan mulusnya terlihat begitu saja

Sontak Kun yang melihat Aurora langsung meneguk air liur dan mengalihkan pandangannya...

"Wanita ini sengaja ya ingin menggodaku?" gumam Kun mendekati Aurora untuk menutupi badan Aurora dengan selimut.

Dia meraih selimut yang ada didekatnya. lalu menutup habis seluruh tubuh Aurora. Sesekali dia memandangi wajah wanita yang kini telah sah menjadi istrinya.

"Sangat cantik" guman Kun memuji.

Dia pun tersadar dengan apa yang baru dia katakan.

"Apa yang barusan aku katakan sih" Langsung menjauh dari tubuh Aurora.

Kun bergegas pergi ke kamar mandi membersihkan tubuhnya yang sedari tadi terasa lengket. Serta meredakan sang junior yang tadi sempat terbangun melihat paha mulus istrinya.

Bunyi percikan air mulai berhenti didalam kamar mandi yang menandakan sang pemakai ruangan telah selesai membersihkan dirinya.

Kun keluar mengenakan kimono dengan handuk yang dia gunakan untuk mengeringkan rambutnya yang sedang basah.

"Tidur atau mati sih tu anak? nyenyak banget" ucap Kun keheranan.

Lalu dia pergi keruang ganti untuk mengganti kimono yang dia pakai dengan piyama tidur.

Selesai berganti, Kun mulai merebahkan dirinya di kasur. Dia tidak menghiraukan wanita yang ada disampingnya karena takut membangunkan sang junior kembali. Ya bagaimanapun juga dia laki laki normal.

Kun mencoba memejamkan matanya, lalu tiba tiba Aurora tanpa sadar berbalik dan langsung memeluknya. Kun sekuat tenaga mencoba melepaskan istrinya saat ini.

"Dalam keadaan tidur aja masih mau cari cari kesempatan" tuduh Kun mencoba melepaskan tangan Aurora yang membuat posisi Kun saat ini sedang berhadapan dengan Aurora.

Kun melirik bibir ranum Aurora yang mewarna kemerahan dan Cup...tiba tiba Kun mengecup pelan bibir istrinya yang membuat Aurora yang sedang tertidur mengeliat.

Sadar dengan apa yang dia lakukan. Kun langsung melepaskan dirinya dari pelukan Aurora.

"Kenapa tubuh ku langsung bereaski melihat wanita ini" ucap nya dengan kesal dan langsung berbalik tidur membelakangi Aurora. Takut jika dia akan berbuat lebih jauh lagi.

🖤🖤🖤

07.46

Aurora perlahan membuka mata, berkedip beberapa kali menyesuaikan cahaya yang masuk ke iris matanya.

Dia melihat keadaan di sekitar, mendapati laki laki yang menikahinya tidak berbaring disebelahnya yang membuat dia sangat bersyukur kali ini

Sesekali dia juga menyibak selimut untuk melihat keadaan bawah pakaiannya apa masih dalam keadaan lengkap atau tidak.

"Awas aja kalo dia berani ngambil kesempatan saat aku tidur pasti bakalan aku pukul tu si jelek" sumpah nya terhadap Kun.

Setelah kesadarannya telah kembali sepenuhnya, dia bergegas menuju kamar mandi untuk membersihkan diri lalu turun ke bawah untuk makan.

"Silakan dinikmati hidangannya nona" ucap pelayan dengan ramah. Sambil menaruh berbagai makanan di meja

"Terima kasih bi...oo iya si jelek udah berangkat kerja ya" Aurora bertanya dengan santai.

"Maksud nona, sijelek itu siapa ya non bibi gak ngerti?" balasnya sambil menggaruk kepala.

"Itu loh bos kalian si jelek" ucapnya kembali.

Mengerti dengan yang dimaksud Aurora. Pelayan tersebut hanya tertawa heran.

"Berani sekali dia bilang kalo tuan muda sijelek" ucap batin pelayan tersebut.

"Tuan muda tidak bekerja non sekarang dia sedang diruang kerja" balasnya sambil menunjuk ruang kerja Kun.

"Oo gitu..." ucap Aurora langsung menyantap makanannya.

Dilaing tempat Kun masih sibuk dengan berkas berkas yang dikirim sekretarisnya. Sebenarnya dia tidak ingin cuti tapi ini semua merupakan perintah dari ayahnya untuk mengambil cuti karena baru selesai menikah.

Berbeda dengan Aurora yang tertidur nyenyak Kun malahan sebaliknya dia tidak bisa tertidur hanya karena terbayang bayang dengan bibir Aurora yang telah dia kecup semalam.

"Cihh sialan....kenapa aku harus mikirin itu terus sih" ucap Kun memukul mejanya.

Tok tok..........

"Masuk" teriaknya dengan malas

Kun melirik pintu yang terbuka. Ternyata yang sedari tadi mengetuk pintunya adalah Aurora. Sang istri yang telah membuat dia tidak bisa tertidur dengan nyenyak semalam.

Aurora masuk dengan membawa secangkir kopi lalu meletakkan diatas meja kerja suaminya.

Kun sama sekali tidak menghiraukannya setelah dia tau bahwa yang membawakan dia kopi adalah Aurora.

"Hei jelek...ini kopimu jangan lupa diminum nanti keburu dingin" ucapnya mulai membuka bicara.

"Hmmm..." balas Kun masih melirik berkas berkas yang ada didepannya.

Aurora kesal menanggapi Kun yang sama sekali tidak memperdulikannya.

"Kali ini terserah kalo memang enggak kena tanggipin yang penting aku udh minta izin" ucap Aurora dalam hatinya yang masih kesal dengan tingkah suaminya.

Masih mempertahankan sikap nya Kun meraih kopi dan langsung meneguknya sesekali mencuri pandang melihat istrinya yang sedang memasang raut wajah kesal.

"Hei jelek aku mau minta izin nih buat pergi syuting" Aurora meminta izin.

Kun berhenti meneguk kopi yang disiapkan Aurora dan akhir nya Kun pun mulai membuka untuk bicara.

"Pergilah...dan jangan pulang terlalu larut" balasnya masih tidak ingin melihat Aurora.

"Kenapa aku tidak boleh pulang larut malam?" tanya Aurora.

"Sudahlah kau turuti saja apa yang aku katakan atau saham yang ada diperusahaan orang tua mu akan segera aku cabut" ucapnya tegas langsung meninggalkan Aurora.

Aurora yang mendengar perkataan suaminya hanya mendengus kesal.

"Dasar menyebalkan" ucap Aurora keluar dari ruang kerja suaminya yang hendak bersiap siap untuk pergi syuting.

Bersambung...

💣💣💣💣💣