MKC 208
...
Malam harinya tidur gue sama sekali tidak bisa tenang. Perut gue mules dan bolak-balik terbangun. Karena belum waktunya datang bulan gue menduga kalau apa yang gue rasakan itu akibat makan sushi malam-malam.
Campuran beras Jepang dan berat ketan lokal yang biasa Ebi gunakan untuk membuat nasi bahan dasar sushi sepertinya ada yang salah. Atau karena maag gue?
Anggi: elo kasih apa makan gue semalam? Perut gue kok enggak enak banget rasanya?
Buru-buru gue kirim pesan ke Ebi sebelum gue memulai aktivitas sebelum berangkat ke sekolah. Gue enggak mau bolos sekolah lagi karena alasan apu pun.
Meski miris, harus gue akui kalau berangkat ke sekolah merupakan salah satu cara gue menghibur diri dari semua hal. Gue bisa fokus mendengarkan penjelasan guru dan membaca buku di perpustakaan dengan tenang.
Ebi: seperti biasa kok. Nggi, perut elo kenapa? Bukan sedang ada halangan seperti Anna kan?
Dih, kok tahu banget sih Ebi.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com