MKC 157
...
Pada akhirnya gue tidak mendapatkan anggukan Jono atau apapun yang membuat hati gue jadi tenang. Gue hanya bisa meninggalkan Jono di kantin bersama dua sepupunya sementara gue dan Anna balik kelas.
"Elo enggak sedang merencanakan sesuatu dengan Jono kan, Ann?" gue hanya khawatir dengan kesehatan mental gue sendiri jika mereka sedang menyusun rencana apa pun itu namanya.
"Jangan ge-er dong, Nggi. Jono itu sedang membuat seperti perhimpunan apalah itu namanya, dengan tujuan memberi kesadaran kepada pemilik mobil untuk memiliki satu atau beberapa tempat sampah khusus mobil sendiri.
Kita enggak mau ada kejadian seperti yang elo alami di kemudian hari. Mereka orang punya mobil mahal-mahal tapi enggak punya tempat sampah khusus yang harganya hanya 50rb. Indonesia memang negara jorok banget, hanya netizen julid yang buang sampah di jalan sembarangan." jawab Anna setengah hati.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com