webnovel

Menunggu dengan bodoh..

"Kenapa kinan tidak datang juga? apa dia terkena macet? atau sesuatu terjadi dengannya?" adam berusaha menyangkal hatinya, bahwa kinan mungkin telah melanggar janjinya untuk bertemu adam pagi ini di taman kampus. "dia pasti akan datang , aku pastikan aku akan menunggu dia sampai datang, walaupun itu harus sampai malam hari" adam bertekad akan memastikan bahwa kinan pasti datang menemuinya meskipun kinan terlambat. Waktu terus berjalan, matahari sudah semakin lelah menyinari siang itu, ia mulai berkompromi dengan waktu dan sedikit menurunkan taringnya,. Tak terasa sudah jam 2 siang, siang menuju petangpun menjadi bukti bahwa adam telah setia menunggu kinan di taman itu, entah sudah berapa kali dia terbangun dari kursi dan melihat-lihat sekeliling apakah ada kinan disana, dan kemudian duduk kembali dengan kecewa karena tidak juga datang gadis yang sangat ia tunggu-tunggu. adam bahkan lupa apa itu lapar dan haus hari ini, dia hanya fokus bahwa dia harus menunggu kinan disana. sesekali ia membuka kado yang akan ia hadiahkan untuk kinan, berpikir apakah kinan akan menyukai ini, adam tidak tahu apa yang kinan sukai, sangat sulit untuk mengetahui itu melihat kepribadian kinan yang sangat tertutup. Sebuah hadset berukuran sedang dengan model menutup telinga dan dibungkus dengan bulu tipis dan lembut, berwarna putih bersih dan berinisial A di setiap sisi bagian speakernya. Kebetulan sekali adam menemukan hadset dengan inisial itu, maka dari itu ia tidak berpikir panjang langsung memilih itu sebagai hadiah untuk kinan, di samping fakta memang kinan sangat menyukai hadset sebagai alat ia mendengarkan musik selama ini. Hanya hadset yang adam pikirkan jika itu berkaitan dengan kinan, ia tidak pernah lepas dari alat pendengar musik itu, kemanapun kinan berjalan dia pasti menggunakannya. Jadi dirasa tepat jika Adam memberikan itu sebagai hadiah perpisahan mereka, agar jika kinan sedang mendengarkan musik dan menggunakan hadset ini, dia akan ingat pada adam. itu yang di harapkan adam. Tapi pada kenyataannya sekarang, kesempatan untuk memberikan hadiah inipun sudah sangat sedikit, tidak ada lagi waktu, besok adam harus benar-benar pergi ke luar negri. Adam sadar betul ayahnya tidak akan bisa lagi berkompromi soal ini, meskipun adam memutuskan kabur dari rumah, itu hanya akan membuatnya tertangkap dengan mudah oleh orang-orang suruhan ayah, bukan hal sulit untuk ayah melakukan hal itu kepadaku jika ia sudah marah. Jadi adam terpaksa akan mengikuti keputusan ayahnya, soal di sana nanti dia betah atau tidak itu urusan nanti, yang terpenting sekarang dia berangkat kesana dan mencari cara agar tidak berlama-lama disana dan bisa segera kembali ke indonesia untuk bersama dengan kinan di sini. Adam sudah sangat mencintai kinan saat ini, perasaan itu tumbuh dengan sendirinya tanpa paksaan dan tanpa kata-kata, tanpa tatapan mata, tanpa sentuhan dan tanpa isyarat apapun antara mereka berdua, cinta adam benar-benar suci, benar-benar tulus tumbuh dari hati karena kinan, jika itu bukan kinan, maka cinta ini tidak akan tumbuh. Itu saja alasan adam mencintai kinan, karena hingga saat ini tidak ada alasan yang lebih tepat untuk menggambarkan kenapa ia bisa sangat menginginkan kinan menjadi miliknya seutuhnya selain memang karena orang itu adalah kinan. Soal kinan itu gadis seperti apa dan bagaimana bukan menjadi persoalan penting untuk adam, jika itu adalah kinan maka adam akan sangat mencintainya dan melupakan semua kejelekan yang banyak orang bicarakan soal kinan.

Di toko kue, kinan hanya duduk di kursi pelanggan dekat dengan kaca yang betuliskan "Love Is Blind" "Love is Real" and " Love is Love" kinan terus membaca itu dengan sesekali menyeruput kopi dan memakan roti yang disediakan ibunya. Ibu tahu kinan sedang tidak enak hati maka dari itu ibu tidak mengganggu kinan yang sedari tadi duduk diam di pojokan sana dengan terus menatap kaca dengan tatapan kosong. ibu membiarkan kinan bersama dengan waktunya sendiri, kinan sering tiba-tiba menjadi seperti itu jika suasana hatinya sedang kacau. Hari perlahan meredup, kinan yang akhirnya bangkit dari kursinya setelah hampir 3 jam dan membantu pelayan yang sedang membersihkan meja, dengan mengambil lap di tangan pelayan itu, yang membuat pelayannya kaget dan menengok ke arah bosnya, yaitu ibu ranti, ibunya kinan, setelah bu ranti menganggukan kepala pertanda bahwa biarkan putri bungsunya melakukan itu, pelayan itupun akhirnya pergi meninggalkan meja yang tadi dia bersihkan dan melakukan pekerjaan lain. Ibu tahu betul kinan mulai mengalihkan perhatiannya dengan menyibukkan dirinya di toko membantu bersih-bersih dan juga mulai merapikan gelas-gelas kopi yang tadinya juga memang sudah rapih. Akhirnya ibu mulai bertindak "kinan tidak sibuk hari ini nak? kamu lumayan banyak menghabiskan waktu hari ibi di toko, apa kita perlu pergi makan di luar hari ini? kita berdua saja atau ibu perlu telepon kak keysa untuk menjemput kak genta juga agar bergabung dengan kita?", ibu membuka pembicaraan dengan putrinya yang sedang murung itu, mengajak dia makan di luar dengan santai, suasana yang nyaman mungkin akan memudahkan kinan untuk bercerita apa yang sebenarnya dia alami sehingga seharian ini ia hanya berdiam diri di toko kue ibunya tidak seperti biasanya. Kinan sangat malas pergi ke toko karena suasana di toko sangat ramai sehingga sulit untuk mencari ketenangan disini, dan kinan tidak begitu menyukai keramaian. Sedangkan kinan sendiri hari itu tidak memiliki arah tujuan sehingga dia hanya berpikir untuk tidak sendiri saat itu atau dia akan goyah dan pergi menemui adam. "tidak perlu bu, aku kenyang memakan kue buatan ibu tadi", sambil meletakan lap di tangannya dan duduk tepat di depan meja ibunya. "apa ibu perlu mendengarkan sesuatu dari kamu? atau ada yang mengganggu pikiran anak ibu sehingga dia sangat kesal hari ini?, ibu pikir ibu mungkin bisa memberikan sedikit solusi atas masalahmu sayang". Ibu menegaskan bahwa ibu siap menjadi pendengar putrinya dan pemberi solusi jitu atas masalah putrinya.