Sudah jam empat sore, tapi Rain belum kembali juga. Jeanna benar-benar sudah bosan. Jeanna berbaring di sofa dan merasa semakin bosan. Jeanna akhirnya duduk bersila di atas sofa menghadap ke sandaran sofa. Jeanna menusuk-nusuk sandaran sofa dan berbicara,
"Kenapa kau seperti itu? Apa kau terlahir tidak punya hati? Atau, kau sudah menjualnya pada iblis? Apa karena itu, kau bersikap seperti iblis begitu padaku?"
Jeanna merengut. Pikirannya melayang pada semua sikap dingin dan kejam Rain padanya.
"Padahal, jika kau bisa sedikit lebih baik, sedikit lebih ramah …"
"Lalu, apa yang akan kau lakukan jika aku melakukan itu?"
Suara itu membuat Jeanna menoleh kaget. Jeanna terbelalak mendapati Rain sudah ada di ruangan itu. Jeanna menarik kakinya dan hendak turun, tapi dia malah terjungkal ke belakang dan akan jatuh.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com