"Menurutmu, kenapa ada orang yang mengincarmu?" tanya Rain, menanggapi cerita Jeanna tadi.
Jeanna menggeleng. "Saya juga tak tahu alasannya, Pak."
"Lalu, kau pikir, apa kau bernilai setinggi itu hingga kau diincar?" tanya Rain lagi.
Jeanna tahu ke mana ini akan berlanjut. Lagi-lagi, pria itu pasti akan merendahkan Jeanna. Namun, Jeanna tak bisa lari dan akhirnya pasrah saja menjawab,
"Tidak, Pak."
"Lalu, apa yang kau khawatirkan?" sengit Rain. "Hargamu tidak semahal itu. Wajah, tubuh, dan juga … otak. Semuanya minus."
Jika nasib Jeanna tak bergantung pada Rain, saat ini pasti Jeanna sudah mencekik Rain.
"Sepertinya, saya yang salah paham, Pak. Pasti mobil kemarin ada di belakang saya karena saya berjalan di tengah jalan dan menghalangi jalannya," Jeanna menyebutkan kemungkinan paling memalukan itu.
"Baguslah jika kau menyadarinya," balas Rain. "Kau kan, memang selalu merepotkan."
Jeanna menatap Rain, menahan kesal. Seolah dia saja yang ada di dalam mobil itu!
Support your favorite authors and translators in webnovel.com