"Jeanna?" panggil Carol hati-hati.
Jeanna yang tampak melamun dengan ekspresi sedih setelah mendengar penjelasan Carol tadi, tersadar.
"Ah, ya. Maaf." Jeanna tersenyum meminta maaf. "Lalu, apa ada yang bisa kubantu?"
Carol menatap Jeanna, sesaat ragu. Apakah tak apa ia menggunakan Jeanna seperti ini?
"Maaf," Carol berkata.
"Tidak apa-apa, Carol. Jika ada yang bisa kubantu …"
"Aku benar-benar minta maaf karena harus meminta ini padamu," Carol berkata sungguh-sungguh. "Ketika aku membicarakan ini dengan Troy atau James, aku … tak memikirkan perasaanmu. Tapi, setelah melihatmu sendiri, aku jadi merasa bersalah padamu."
Jeanna menggeleng. "Tidak apa-apa, Carol. Katakan saja jika ada yang bisa kubantu tentang Pak Rain." Jeanna bahkan tersenyum untuk menenangkan Carol.
"Jeanna, aku … ingin mengobati kondisi kakakku, tapi dia tidak akan mendengarkan siapa pun selain dirimu," ungkap Carol.
"Jadi, kau ingin aku membicarakan tentang ini dengan kakakmu?" Jeanna memastikan.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com