Rain tak pernah meragukan kemampuan menembaknya. Tak pernah sekali pun ia merasa dikhianati oleh kemampuannya sendiri. Hingga saat ini.
Mimpi buruk yang sama. Mimpi buruk sialan yang sama.
Namun, di mimpinya kali ini, Rain berhenti menembak Harvey ketika tembakannya itu malah mengenai Jeanna. Dan Rain tak bisa melakukan apa pun ketika Harvey membawa Jeanna pergi darinya.
Pandangan Rain berubah merah, kepalanya terasa panas. Hingga akhirnya, Rain mengangkat pistol di tangannya, menempelkan moncong pistol ke kepalanya sendiri, lalu menembakkannya.
Rain membuka mata, terbangun dari mimpi sialan itu. Namun, pandangannya masih merah dan kepalanya masih dipenuhi amarah. Rain mendapati dirinya terbaring di tempat tidur. Rain beranjak duduk dan keluar dari kamar itu. Di ruang tamu, ada Noah, Hunter, dan Jay.
"Tuan Rain," panggil Noah dengan nada kaget.
"Di mana bajingan itu?" tanya Rain sembari mengecek ke kamar lain di rumah itu.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com