'Aku sudah mengirim uangnya.'
Jeanna mengirim pesan itu pada Silla dengan ponsel rahasianya. Jeanna lalu mengecek rekeningnya. Dia sudah kehabisan uang. Dia akan mengajukan pinjaman ke perusahaan untuk sesi berikutnya.
Jeanna mengembuskan napas. Ternyata … menyewa detektif itu tidak murah. Jeanna sudah tahu itu. Namun … ini sudah berbulan-bulan … tapi belum juga ada tanda-tanda adiknya ditemukan. Namun, sebenarnya Jeanna …
Jeanna menggeleng keras ketika menyadari pikirannya. Apa barusan ia berpikir untuk menyerah? Tidak. Tidak.
Jeanna menyimpan ponsel rahasianya itu di tas kerja, lalu keluar kamar. Minggu pagi itu, Rain ada di apartemennya. Semalam pria itu menginap di sini. Selama beberapa hari terakhir, pria itu masih berkutat dengan cinta yang seharusnya tidak ada di dunia ini.
Setelah sekian lama terus mengatai Jeanna bodoh, ternyata dirinya sendiri juga …
"Apa kau sedang mengataiku?" Rain menoleh pada Jeanna dengan tatapan tajam.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com