"Memangnya, kapan saya tidak punya masalah dengan Pak Rain? Pak Rain bahkan tidak membiarkan saya bertemu dengan teman saya." Kata-kata Jeanna itu membuat Rain menatap gadis itu tajam.
"Apa kau sedang protes?" tantang Rain.
Jeanna mengerjap. "Ma-maaf, Pak. Saya …"
"Aku tahu kau mungkin sedang kesal karena Noah, tapi jangan kau pikir kau bisa meluapkannya padaku," sengit Rain.
"Maaf, Pak …" Gadis itu menunduk dalam.
Rain mendecak kesal, lalu mengempas tangan Jeanna kasar. "Noah! Ambilkan plester! Gadis itu tidak seharusnya meneteskan darah sedikit pun kecuali atas izinku! Enak saja dia mau mati semudah itu."
Lihat ini! Pria ini begitu kejam pada Jeanna, tapi … bahkan untuk hal seremeh ini saja jantung Jeanna berdegup kencang.
Rain kemudian kembali ke ruang tamu, sementara Noah pergi mengambil kotak obat dan mendatangi Jeanna. Ketika pria itu memberikan plester pada Jeanna, dia berkata,
"Ini yang kubenci darimu. Kenapa kau mudah sekali terluka?"
Support your favorite authors and translators in webnovel.com