Jeanna merasa ada yang tidak beres melihat ekspresi Rain menatap ibunya. Jeanna sendiri sebenarnya merasa takut pada wanita itu, mengingat terakhir kali Jeanna mendapat tamparan keras darinya. Jeanna turun lebih dulu dan bergegas memutar mobil setelah Rain juga turun dari pintu mobil yang dibukakan Noah.
Sementara, ibu Rain masih berdiri di pintu lobi dan tampak mengawasi Rain dan Jeanna. Tatapan wanita itu tertuju pada bola di tangan Jeanna.
"Kalian … tidak pergi keluar kota hanya untuk bermain bola, kan?" tanya wanita itu dengan nada berbahaya.
"Ti-tidak, Nyonya. Ini …"
"Berlututlah di situ," perintah wanita itu tiba-tiba.
Jeanna mengernyit. Namun, tanpa membantah ia melakukan perintah ibu Rain dan berlutut di sana. Tampak karyawan resepsionis di lobi itu menatap Jeanna dengan iba.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com