142 ( Jika Saja )

Malam akhirnya tiba.

Aimee pulang terlalu larut karena harus membuat banyak rekapan dan salinan untuk mempermudah orang-orang yang akan menggantikan pekerjaannya. Dimana sebelumnya, sudah beberapa orang ada yang tidak setuju dia berhenti. Ada yang sedih. Dan ada juga yang acuh tak acuh atau sama sekali tidak ingin terlibat.

Aimee hanya perlu fokus pada niat awalnya. Tidak terpengaruh dan dengan hasil yang cukup memuaskan, dia sudah berhasil menyelesaikan sebagian besar tugasnya dan mencetak surat pengunduran diri.

Aimee sama sekali tidak tahu mulai dari kapan ada seseorang mulai membuntutnya. Padahal dia hanya melakukan rutinitas yang selalu dia lakukan. Pulang dengan menaiki bus umum lalu berjalan setapak demi setapak dari halte bus menuju ke rumahnya yang berjarak kira-kira 500 meter. Suara kasak-kusuk membuatnya tidak merasa nyaman.

Tidak pernah merasa secemas dan setakut ini saat melewati jalan yang sering dia lewati.