41 PHK masal

Telepon berdering di meja mereka membuat mereka kaget dan itu dari line khusus bos besar

Kepala sekretaris yang mengangkatnya

"Ia Laopan. Ada yang harus kami kerjakan ?"

"Lakukan apa yang Ivanka ucapkan pada para karyawan buruh di bawah pimpinan nya."

"Baik Laopan"

Merasa bingung kepala sekretaris bernama Tong takut membuat kesalahan, dia memutuskan untuk mencari Ivanka langsung, dia meninggalkan meja besarnya dan menuju departemant penjualan.

Setiba di sana dia langsung mencari Ivanka.

Ivanka sedang bersama klien, dia tidak mau menggangu. Dia putuskan untuk berjalan-jalan di area stok barang sampai Ivanka selesai dengan klien.

Dia menggelengkan kepala nya melihat keadaan sekeliling. "Bagaikan neraka dan surga perbedaan nya".

Terakhir sekretaris Tong ke departemant ini saat dia di temani beberapa security menyeret Mr Liu yang tertangkap korupsi keluar.

Sekretaris Tong ingat jelas di benak nya keadaan saat itu. Berantakan & kotor. Stok barang tampak seperti tumpukan sampah yang menggunung.

Tapi sekarang sangat bersih dan rapih. Seperti susunan barang di supermarket.

Tidak tampak bahwa barang-barang disini hanyalah barang-barang sisa stok produksi dan barang cacat produksi.

"Hallo kepala sekretaris Tong"

"Ivanka, kamu luar biasa !!! " dengan menunjukan acungan jari jempolnya.

Bingung terlihat di wajah Ivanka. "Ada yang bisa ku bantu kepala sekretaris Tong? Saya dengar anda mencari saya.

"Ia"

Kepala sekretaris Tong menceritakan semua ke Ivanka.

Ivanka lalu mengerti.

"Aku akan memecat mereka tanpa pesangon"

Itu yang ku katakan kepada karyawan buruh yang hendak ikut demo.

"Apa ?"

Heran dan terkejut kepala sekretaris Tong mendengar nya.

Bukan karena tidak mendengar suara Ivanka tapi dia bisa membayangkan berapa ribu karyawan yang akan di pecat tanpa pesangon.

Melihat kepala sekretaris Tong tiba - tiba bermuka pucat membuat Ivanka bertambah bingung.

Tapi dia tidak lanjut bertanya karena kepala sekretaris Tong sudah berjalan lemas meninggalkan nya.

Tiba di kantor kepala sekretaris Tong dibantu 3 sekretaris lainnya menghitung dan membuat laporan berapa banyak karyawan buruh yang harus di pecat tanpa pesangon.

Setelah laporan itu selasai, kepala sekretaris Tong menemui bos besar dengan ketakutan.

"Laopan ini data tentang jumlah karyawan buruh yang melakukan aksi kerusakan"

"Lakukan apa yang seperti Ivanka katakan. Kita akan membuka lowongan baru. Ini akan menjadi pelajaran untuk masa yang akan datang. Dan juga pecat kepala bagian nya yang tidak bisa membuat karyawan nya bekerja dengan nyaman. Ganti dengan orang baru yang lebih bisa memimpin."

"Hanya sedikit dihasut karyawan buruh langsung berdemo dan kepala bagian tidak bisa melakukan apapun. Pasti di departemant itu kepala bagian nya juga bodoh."

"Tapi Laopan jumlah nya banyak sekali."

"Saya kira yang masih memerlukan pekerjaan jumlahnya jauh lebih banyak.

Dan kita tidak akan menerima pegawai melalui calo lagi. Suruh polisi yang mengurus masalah calo-calo ini.

Katakan juga di bagian penerimaan karyawan baru, jika mereka terbukti bermain uang bersama para calo, mereka akan berakhir di penjara."

"Satu hal lagi, naikan gaji untuk karyawan yang mempunyai loyalitas di perusahaan kita"

"Baik Laopan, saya segera mengurusnya"

avataravatar
Next chapter