50 Bertiga

Satu minggu sudah berlalu sejak makan malam terakhir Ivanka bersama Ryan di nasi goreng mas Parto.

Ryan masih penasaran kalau saja malam itu dia bertanya antara dirinya dan Riqky mana yang akan di pilih Ivanka, tapi dia merasa tidak percaya diri.

Dia takut akan jawaban Ivanka. Bagaimana kalau Riqky adalah yang di pilih Ivanka.

Ryan merasa Riqky betul, bagaimana pun ini belum hasil akhir.

Ivanka saat ini masih bisa berubah pikiran.

Sementara di departemant Ivanka semua sudah berjalan lancar kembali.

Besok hari minggu Ivanka bisa libur.

Ivanka menelepon Ryan untuk mengajaknya pergi jalan dan nonton untuk menghilangkan rasa suntuk nya.

"Ryan, besok aku bisa libur. Mau pergi nonton dan jalan-jalan dengan ku ?"

"Ya tentu saja. Apapun yang kamu suka."

"Tapi aku mau nonton film roman loh, kalau kamu kurang nyaman, nanti kita ketemu agak malam saja."

Ivanka mengetahui Ryan kurang suka nonton film roman menurutnya membosankan.

"Tidak masalah. Kita berangkat bersama".

"Ok."

Tidak lama Riqky mendatangi Ivanka.

"Besok kita bisa mengambil libur bersama karena pekerjaan kita semua berjalan dengan lancar. Aku sudah di Cina selama beberapa tahun rasanya kangen dengan kota Bandung."

"Ooh..."

"Ivanka, apa maksud mu dengan Ooh..?

Jangan bilang kamu melupakan janji mu padaku ?"

"Janji apa?"

"Minggu kemarin kamu berkata kalau minggu ini ada waktu akan mengajak ku jalan-jalan. Dan besok hari minggu adalah waktu yang paling tepat."

"Oh ia, maaf aku lupa".

" Tidak masalah, sekarang sudah ingat. Jadi besok kita jalan. Aku juga mau nonton, ada film roman yang ingin ku tonton."

"Kamu suka nonton film roman juga ?".

" Ia tentu saja. Aku suka nonton film roman dan horor."

"waahhh pas banget, sama dengan ku."

"Tapi maaf aku barusan ada janji dengan Ryan. Bagaimana kalau minggu berikutnya?"

"Mana bisa, bagaimana kalau minggu depan kita sibuk. Kita jalan bertiga saja. Aku tidak masalah. Lagian tidak bagus buat kalian berdua di dalam bioskop yang gelap-gelapan."

"Apa yang ada di pikiran mu. Kita bukan mau ke hotel tapi bioskop."

"Ok, deal. Besok kita berangkat jam 9 pagi. Kita makan dan main dulu baru nonton di sore hari nya."

"..."

Esok hari di parkiran bawah Ryan melihat Riqky yang sedang duduk. Melihat dari penampilan nya Ryan menebak, Riqky pasti hendak pergi juga.

Tidak lama berselang Ivanka muncul.

Memakai celana jeans biru panjang di padu dengan t-shirt polos agak gantung berwarna abu-abu. Ivanka terlihat lebih tinggi dan semampai, sangat menawan.

"Kamu telat sepuluh menit" ucap Riqky dengan posisi mendekati mereka

"Sorry, aku bangun telat. Lagi pula cuma sepuluh menit."

Ryan merasa bingung "Tunggu, apa maksud nya ini? ucap nya.

"Ryan, maaf belum sempat memberi tahu mu. Kita akan jalan ber tiga. Minggu lalu aku sudah berjanji ke Riqky mengajak nya jalan-jalan di hari ini. Riqky baru mengingatkan ku saat aku sudah membuat janji dengan mu. Dan dia setuju ikut bersama kita. Tidak masalah kan ?"

"Bagaimana kalau aku keberatan? ucap Ryan dengan nada kesal.

" Kalau kamu keberatan maka lebih bagus. Gimana kalau kamu tunggu di sini aja. Biarkan aku dan Ivanka jalan berdua." Ucap Riqky tidak kalah sinis.

"Oke, aku salah. Bagaimana kalau kita batalkan saja." Biar dosa karena tidak menepati janji, aku yang tanggung."

"Tidak" serempak ke dua pria itu menjawab.

"Jadi, mari kita jalan."

avataravatar
Next chapter