webnovel

Mantan Pembawa Jodoh

"Mantan" apa sih yang ada di benak kalian tentang mantan? Semua orang pasti punya sudut pandangnya masing masing. Mantan bagiku kenangan yang pahit namun sebagian bisa aku jadikan pelajaran. 

Mawar_Biruku02 · Others
Not enough ratings
2 Chs

Tenda Biru

Jangan pernah belajar mencintai seseorang kalau kamu belum siap untuk terluka... 

***

"Gila ya, Ra, pesta hajatannya mewah begini," ucap Nindi melihat dekor yang sangat bernilai fantastis.

Beruntung sekali buaya darat itu dapat bini yang kaya raya. Coba aja dia nikahnya sama aku pasti pestanya hanya didatangi beberapa tamu saja karena dekor yang tidak begitu menarik. 

"Ish... Itu mah hanya keberuntungan dia aja, Nin, coba aja dia nikahnya sama orang jelek tapi kaya pasti tampangnya enggak akan senyum nggak jelas gitu," cibirku. 

Aku bukannya cemburu ya sama pernikahan mantan, hanya saja sampai saat ini masih belum terima kalau ternyata dia yang nikah duluan. Harusnya kan aku, kalau begini aku jadi kalah taruhan sama tuh makhluk nyebelin, mana taruhannya membuat aku darah tinggi. 

"Ayok... Buruan salaman, Ra, nanti antrinya makin panjang." Nindi menarik tanganku.

Kalau aku enggak inget dia sahabat yang paling mengerti tentang kehidupanku, udah aku sepak ini orang ke antartika. Seenaknya aja main narik tangan orang, padahal aku lagi menikmati hidangan yang disediakan.

Kapan lagi gitu, kita bikin mantan bangkrut karena hajatannya habis di makan sama mantannya sendiri. 

"Iya... Iya... Iya. Sabar napa sih, Nyah," aku kalau sudah sebal sama Nindi langsung keluar kata-kata "Nyonyah"

***

Memang benar yang dikatakan oleh Nindi, gila antriannya panjang banget. Mau salaman aja begini panjangnya, sedangkan pengantinnya sibuk berfoto ria.

Awas aja kalau aku sudah sampai di panggung, bakalan aku protes tuh orang seenaknya aja bikin orang menunggu. 

Sudah dipecat jadi mantan aja selalu bikin aku darah tinggi, apalagi saat jadi pacar dulu. 

Beuh... Bawaannya pengin makan batu bata setiap hari. 

"Ra, kalau kita sudah sampai di panggung, aku mohon sama kamu jangan buat kegaduhan."

Ish... Ini orang titisan dari mana sih bisa tahu apa yang aku pikirkan sekarang. 

"Hm..." jawabku singkat. 

"Tenang aja, Nin, gue enggak bakal bikin gaduh kok tapi cuman sekedar keramaian." batinku

***

Hai teman-teman sekalian, gimana menurut kalian cerita di bab ini? Makin gaje aja yak, mohon bimbingannya sekalian ya...

Jangan lupa tinggalkan jejak lovenya, biar aku semangat untuk update terus. 

Selamat membaca...