Persiapan pernikahan dilakukan dengan melibatkan semua orang, bahkan untuk pemilihan jas untuk Bisma, Marve begitu repot seolah dialah yang akan menikah.
"Herlyn, kamu yakin jika brand mu itu sangat terkenal? Mengapa tidak ada staupun jas yang terlihat istimewa?" Oceh Marve.
Herlyn yang tengah sibuk mencoba gaun malam dengan dibantu oleh Maya segera menoleh tajam.
"Itu semua karena seleramu yang payah kak!" Teriak Herlyn tidak terima.
"Benar kan kak, ingat tidak ketika kakak memilih gaun pengantin dan dia terus mengatakan tidak dan tidak." Ucap Herlyn meminta pembelaan.
"Benar." Sahut Maya setuju.
"Dek, kamu tidak memihak suamimu yang tampan ini?" Teriak Marve, mereka memang hanya dipisahkan tirai penyekat kini.
"Baiklah-baiklah, seleramu hanya terlampau tinggi mas." Sahut Maya tidak mau pusing.
"Gaun ini sangat indah, kamu sangat cantik mengenakannya." Puji Maya.
"Sungguh? Apa aku boleh melihatnya?" Tanya Bisma antusias.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com