webnovel

Luffy The OverPower Pirate (Indonesia)

Saat Luffy berumur 7 tahun, Dirinya dari masa depan muncul di hadapannya, dia mengatakan seluruh nakamanya mati di tangan Admiral Akainu tepat setelah dia berhasil mengalahkan Yonkou Kaidou. Ikuti petualangan Luffy versi yang lebih kuat dan lebih pintar, mengulangi perjalanannya dari East blue hingga New World, berharap tidak mengulangi kesalahan yang sama dan memperbaiki kesalahan yang dia buat. Warning: Out of character Luffy! Godlike Luffy! Smarter Luffy! Luffy X Robin. Fanfiction ini bukan ide saya, Fanfiction ini di buat sebelum Dressrosa Arc keluar, sehingga nanti ada cerita yang tidak sesuai dengan Canon.

Denny_mai · Anime & Comics
Not enough ratings
58 Chs

Chapter 23 Monster Kerajaan Drum Part 2

Beberapa jam kemudian …

----------------------

Setelah sedikit berdebat akibat pernyataan Luffy, di mana Nami mencoba meyakinkan semua orang bahwa pergi ke Arabasta lebih penting dari pada dirinya, tetapi Vivi tidak mau menurutinya, bahkan setelah mengetahui tentang segala hal buruk yang saat ini terjadi di arabasta, mereka berlayar menuju Drum. Ketika dalam perjalanan, mereka disergap oleh Wapol dan tentaranya.

Luffy dan sebagian besar krunya berdiri di geladak kapal. Mereka dikelilingi oleh tentara yang siap menyerang, mengarahkan senapan mereka ke arah luffy dan kawan-kawan.

Wapol turun dari kapalnya, memakan sepotong daging dan sebuah pisau. Dia gemuk dan memiliki rambut ungu gelap dan rahang logam. Dia mengenakan baju besi dan mantel berkerudung besar, terbuat dari bulu binatang.

Dia bertanya kepada mereka apakah mereka memiliki eternal pose ke Drum kingdom, Dimana mereka menjawab dengan tidak, setelah mendangar jawaban itu Wapol berkata pada mereka bahwa dia akan mengambil harta atau persediaan apa pun yang mereka miliki.

Dia kemudian memakan bagian tepi dari kapal ... dimana Luffy marah melihat ini, dan mengirimnya terbang 'Lagi'.

--------------

Beberapa jam kemudian ...

--------------

Going Merry akhirnya memasuki wilayah Drum, tetapi dikepung oleh penduduk desa, yang entah mengapa sangat marah pada mereka. Bahkan mereka tidak melakukan apa-apa, salah satu warga desa kemudian menembak ke arah mereka, hampir mengenai Sanji dua kali dan Vivi sekali, dimana tembakan ke arah vivi diblokir oleh Luffy. Vivi, mengetahui bahwa kadang-kadang lebih baik menunjukkan rasa hormat kepada seseorang dan kemudian ia menundukkan kepala, daripada melanjutkan dengan kekerasan, Vivi menundukkan kepalanya dan memohon pada mereka untuk membiarkan mereka berlabuh di pulau itu. Luffy mengikuti Vivi dan segera setelah itu semua Kru mengikutinya.

Setelah mereka menadapat Izin berlabuh di pulau itu, Dalton, pemimpin tidak resmi Drum, mengajak mereka ke rumahnya, di mana mereka mulai berbincang-bincang. Pertama-tama Dalton memberi tahu mereka tentang dokter dan kunjungannya yang tidak biasa. Kemudian Dalton menceritakan serangan yang terjadi baru-baru ini oleh sekelompok bajak laut, itulah alasan warga desa bersikap tidak ramah ketika mereka sampai di pulau Drum.

"Blackbeard?" Luffy bergumam dan mengepalkan tinjunya, tanpa sadar mengubahnya menjadi hitam. Perilaku ini menarik perhatian krunya, yang tahu bahwa ini tidak akan terjadi kecuali Luffy sangat marah, begitu juga Dalton, yang menatap lengannya dengan kaget. Namun, pada akhirnya ia sampai pada kesimpulan yang sama.

"Kau tahu bajak laut itu?" dia bertanya. Luffy mengangguk.

"Dia adalah nakama kakak ku, tetapi jika dia melakukan ini, maka dia pasti sudah mengkhianati mereka." Luffy memberitahunya. Dia sudah tahu itu telah terjadi. Thatch sudah mati, Ace, dan mungkin Sabo akan datang untung menangkapnya.

"Kakakmu?" Dalton bertanya. Luffy mengangguk lagi.

"Kakak laki-lakiku adalah bagian dari Bajak laut Shirohige di bawah Yonkou Edward Newgate." Luffy menjawab. Dia menerima tatapan kaget dari semua orang.

"Sabo atau 'Blue Gentleman' memiliki Bounty 380 juta Berry," kata Luffy kepada mereka dan mereka ternganga seperti ikan.

"380 JUTA BERRY?" Teriak Usopp. Luffy hanya menyeringai.

"Kakak ku yang lain memiliki Bounty yang lebih tinggi." Dia melanjutkan. Rahang mereka jatuh.

"B-Bahkan lebih tinggi ?!" Vivi tergagap. Luffy mengangguk.

"Namanya Ace atau Fire Fist Ace. Dia memiliki Bounty 550 juta Berry." Ucap Luffy dan semua orang yang mendengarnya mengeluarka ekpresi kagum.

'Aku ingin tahu bagaimana reaksi mereka jika aku juga memberi tahu mereka siapa ayahku, kakek, dan siapa yang memberi topiku ini.' Luffy berpikir dan menahan tawa. 'Meskipun Zoro sudah tahu tentang kakek ku, tetapi dia tidak ada di sini sekarang.'

"Blue gentleman dan Fire Fist." Sanji berkata dengan suara datar.

"Total Bounty mereka 930 juta Belly." Usopp melanjutkan.

"Bila digabungkan dengan bounty milikmu, totalnya menjadi satu miliar Belly." Sambung Vivi.

"APA?!" ketiganya berteriak bersama-sama. Dalton tampak sepucat tembok. Luffy melambaikan tangannya saat dia melanjutkan.

"Anyway, Blackbeard adalah salah satu dari kru mereka. Dia tidak sekuat aku atau mantan kaptennya, tapi dia bajak laut yang tangguh." Luffy memberi tahu mereka. Lalu dia berbalik ke Dalton.

"Jika seorang bajak laut sekaliber itu memutuskan untuk menyerang, tidak ada yang bisa kalian lakukan padanya." Dia memberitahunya. "Kau beruntung karena kami tidak memutuskan untuk menyerang karena sikap kalian. Sanji dan Zoro lebih dari cukup untuk menghadapi pasukan kecil dan itu belum termasuk aku."

Dalton mengangguk, sedikit terguncang oleh kata-katanya.

"Sekarang, kita, aku benar-benar harus membawa Nami ke dokter. Di mana penyihir itu?" Luffy bertanya. Dalton tersentak mendengar kata terakhir.

"K-Kau seharusnya tidak memanggilnya begitu!" Dolton memberitahunya.

"Dengar, dia ..."

-------------------------

Setelah beberapa jam berlari, menyelamatkan Sanji dari terinjak, menghindari 'kelinci raksasa yang menyebalkan' dan Wapol (yang untungnya jauh lebih mudah dengan Soru) dan pendakian gunung (yang, sekali lagi, jauh lebih mudah dengan armament haki melindungi tangannya) ...

--------------------------

Luffy bangun. Setelah tiba di puncak gunung, dia sangat kelelahan dan setelah memastikan bahwa nakama-nya akan baik-baik saja, dia tertidur di salju.

Dia membuka matanya.

Dan di sebelahnya ada Chopper.

----------------------

Flashback:

Tubuh hangus Chopper tergeletak di atas beberapa tubuh marine di ruang tidur pria. Mata yang biasanya penuh kehidupan, kegembiraan, dan keingin tahuan, sekarang kosong.

-----------------------

Dia dengan cepat bersembunyi ketika Luffy duduk di tempat tidur, dengan posisi yang salah, dia bersembunyi di balik dau pintu. Luffy tersenyum. Rusa itu mendekatinya dengan hati-hati.

"Kau sudah bangun." Dia berbicara.

"Kau bisa bicara ..." kata Luffy. "... Kau monster."

Wajah Chopper kaget dan dia melihat ke bawah, mungkin telah dipanggil seperti itu untuk yang keseribu kalinya. Ketika anak lelaki bertopi jerami tersenyum kepadanya, dia berpikir bahwa kali ini mungkin akan berbeda. Dan sekarang, dia memanggilnya monster.

"Sama seperti aku." Kata Luffy. Mata Chopper membelalak kaget dan dia memandangnya.

"Lihat!" Luffy memberitahunya dan mulai memelarkan tubuhnya dengan semua cara yang mungkin dilakukan. Chopper memandangnya dengan aneh dan kemudian mulai tertawa.

Luffy kemudian tersenyum dan sedikit memajukan tubuhnya ke depan. Chopper tersentak dan 'bersembunyi' lagi.

"Siapa namamu?" Luffy bertanya. Rusa itu melangkah maju lagi.

"Aku Tony Tony Chopper." Dia memberitahunya.

"Aku Monkey D Luffy, lelaki lain di sini adalah Sanji dan gadis yang kita bawa adalah Nami. Bagaimana keadaan dia?"

"Dia akan baik-baik saja." Chopper memberitahunya. "Tapi Doctorine memberitahuku bahwa 'gadis nakal itu berjalan-jalan dengan talanjang di pulau prehistoric.'"

Luffy menatapnya sejenak dan Chopper hampir panik, mengira Luffy akan marah. Yang mengejutkan, Luffy tertawa.

"Heeheehee Sepertinya kalian cukup akrab, Chopper!" sebuah suara berkata. Luffy melihat ke arah suara itu dan melihat tubuh seorang wanita muda, tetapi kemudian ketika dia mendongak, dia melihat wajah wanita tua dengan kacamata hitam.

Dia berkedip beberapa kali. 'Jadi ... ingatanku tidak salah.'

"Jadi, kau adalah Doktorine?" Luffy bertanya. Dan dokter itu hanya mengangguk.

"Heeheehee, benar." Kureha menjawab.

"Kau cukup ceroboh untuk memanjat gunung sendirian, membawa dua nakama mu ke atas sini." Kureha memberitahunya. "Tapi jika kau menunggu lebih lama, dia akan mati, jadi kerja bagus bisa segera membawanya ke sini."

Luffy mengangguk.

"Ngomong-ngomong," Kureha bertanya. "Kau sampai ke atas sini tanpa mengalami luka sedikitpun. Dengan semua logika yang ada, jari-jarimu seharusnya terluka parah dan kau seharusnya setengah beku, tetapi kau hanya kelelahan. Kenapa bisa begitu?"

Chopper juga menatapnya dengan rasa penasaran.

"Aku juga bertanya-tanya tentang itu." Chopper memberitahunya. Luffy menatap mereka.

"Ah, itu karena haki ku!" Luffy berkata. "Haki bisa melindungi tubuhmu, jika kau menguasainya. Lihat ini!"

Dia menaikkan tangan kanannya ke udara dan mengepalkan telapak tangannya.

"Armament." Dia bergumam dan tinjunya berubah menjadi hitam mengkilap. Mereka berdua menatapnya dengan kaget.

"KEREN!" Chopper berseri-seri. Luffy tersenyum. Ini adalah Chopper yang dia kenal. Namun Doctorine, melangkah maju dan meraih lengannya dan melihatnya lebih dekat.

"Aku pernah mendengar tentang ini." Kureha bergumam dan setelah beberapa saat dia melepaskan tangannya. Luffy membuka telapak tangannya dan menghentikan armament.

"Kami juga datang ke sini karena kami membutuhkan dokter di kapal bajak laut kami." Dia berkata. Luffy memandang Doctorine. Dia tersenyum dan mengangguk setelah menggerakkan matanya pada Chopper.

"Bajak Laut !?" Teriak Chopper. "Bajak laut itu sampah!"

Yang mengejutkan Chopper, Luffy mengangguk.

"Yup, sebagian besar memang seperti itu. Tapi sebagian lagi, seperti kami berlayar untuk kebebasan dan petualangan." Luffy memberitahunya.

"Petualangan?" Chopper mengulangi. Luffy mengangguk, tapi kemudian mata Chopper tiba-tiba melebar ketakutan.

"Ada apa?" Doktorine bertanya.

"Wapol!" Chopper memberitahunya. "Aku mencium bau Wapol. Dia di sini!"

---------------

Setelah beberapa menit, di pintu masuk ...

---------------

"Dr. Kureha! Apa yang telah kau lakukan dengan istanaku? Mengapa ada bendera bajak laut di sana?" Wapol bertanya ketika Luffy, Chopper dan Doctorine melangkah keluar dari istana. Sanji sudah bangun, tetapi Luffy menyuruhnya untuk melindungi Nami.

"Ini bukan istanamu lagi, Wapol. Pergi saja." Kureha memberitahunya. Wapol marah mendengar ini.

"Aku akan menghancurkan bendera sialan itu!" Wapol mengumumkan. Entah bagaimana, menggunakan kemampuan buah Baku Baku no mi-nya, ia mengeluarkan meriam dari tubuhnya dan menembak.

Luffy mengaktifkan 'Soru' dan melompat ke arah bendera. Saat bola meriam mendekatinya, Luffy menggumamkan kata-katanya yang biasa ia gunakan. Bola meriam itu menabrak dadanya.

Wapol tertawa ketika asap mengepul, tetapi ketika asap sudah menghilang, tawanya tiba-tiba berhenti. Kureha dan Chopper kemudian memperhatikan bahwa Luffy tidak berada di dekat mereka.

'Kemana dia pergi?' mereka berpikir sendiri.

"Mugiwara!" Wapol berteriak marah. "Kenapa kau melindungi bendera itu?"

Duo dokter di bawah mendongak dan melihat bendera yang sama sekali tidak rusak serta Luffy yang tidak apa-apa berdiri di dekat bendera.

"Kapan dia sampai di sana?" Chopper berpikir. Wapol kemudian menembak lagi, namun mendapatkan hasil yang sama.

"Kau tidak bisa menghancurkan bendera ini, Mulut besar." Luffy mengumumkan.

'Mulut besar?!' Chopper berpikir dengan mata terbelalak.

"Aku tidak tahu apa arti bendera ini, tapi aku tahu apa artinya bagi bajak laut! Itu adalah simbol dari keyakinan!" Luffy memberitahunya. Kemudian dia mengaktifkan 'Soru' -nya lagi dan mengejutkan semua orang yang hadir, dia tampak seperti muncul kembali tepat di depan Wapol dan Luffy mendorongnya ke salju. Pria itu menggumamkan umpatan di bawah nafasnya saat dia mencoba membebaskan dirinya.

Tentu saja, kedua menterinya berusaha membantunya, tetapi Chopper mencegat mereka dan Luffy menyaksikan dengan gembira ketika rusa itu menunjukkan hampir semua perubahan wujudnya lagi, kecuali monster point, dan menggunakannya untuk mengalahkan menteri Dalton.

"Kau sangat keren!" Luffy berteriak dengan bintang di matanya.

"Bodoh! Memuji ku tidak akan membuatku bahagia sama sekali, idiot!" Chopper bergumam saat dia menarikan gerakan canggungnya.

Luffy kemudian melepaskan Wapol yang marah, dan mundur selangkah.

"Dengar, Mugiwara!" dia memberi tahu Luffy dengan nada marah, tetapi terkendali. "Aku adalah raja di pulau ini! Kau tidak berhak melakukan ini padaku."

"Betulkah?!" Luffy bertanya dengan kekanak-kanakan. "Tapi aku sudah memutuskan kau tidak akan menjadi raja lagi, Big Mouth!"

"Apa?" Wapol bertanya dengan suara jengkel.

"Beberapa jam yang lalu, aku telah mengklaim pulau ini sebagai milikku. Dan kau bukan raja lagi." Luffy memberitahunya.

---------------

Flashback:

"Apa itu?" Dalton bertanya ketika Luffy menyerahkan sesuatu padanya. "Bendera bajak laut?"

Dalton menatapnya dengan bingung.

"Simbol bajak laut Topi Jerami," Luffy memberitahunya. Dalton tampak siap mengatakan sesuatu.

"Wapol akan segera kembali, karena kita sudah bertemu dengannya di laut dan dia menuju ke sini." Luffy memberitahunya. Mata Dalton membelalak kaget.

"Ketika dia tiba, jangan melawannya. Arahkan saja dia ke kastil dan katakan seseorang telah berani mengklaimnya. Dia akan segera datang ke sana dan kemudian aku akan menghajarnya sampai terbang ke langit!"

Dalton memikirkannya sejenak dan kemudian mengangguk.

"Bagaimana dengan bendera-bendera ini?" dia bertanya setelah beberapa saat. Luffy kembali menatapnya.

"Setelah aku menghajarnya, kau bisa menggantung itu. Untuk memberi tanda bahwa pulau ini di bawah perlindunganku. Jika kau mau." Luffy memberitahunya. "Aku tidak bisa menjamin apa pun, tapi itu akan menyelamatkanmu dari setidaknya bajak laut umum dan raja-wannabe lainnya."

"Kau akan melakukan itu untuk kami?" Dalton bertanya dengan kaget. "menempatkan kami di bawah perlindunganmu?"

Luffy mengangguk.

"Negerimu akan menyelamatkan navigatorku, jadi setidaknya itu yang bisa kulakukan. Sekarang aku harus pergi dan memastikan itu terjadi."

-----------------

"Diklaim?" ketiga orang yang tersisa bertanya. Luffy mengangguk.

"Kau tidak bisa melakukan itu, Mugiwara! Dengar! Drum Kingdom adalah kerajaan anggota dari pemerintah dunia. Jika kau melakukan ini, Pemerintah AKAN mengambil tindakan."

Luffy tertawa.

"Aku seorang buronan dengan 70.000.000 Berry, Big Mouth. Aku tidak peduli." Luffy memberitahunya.

'70 .000.000 Belly? ' Chopper dan Doctorine mengulangi dalam pikiran mereka.

"Sekarang pergi!" Perintah Luffy, tetapi the fallen king itu tidak akan pergi dengan mudah. Dia mencoba meninju Luffy, tetapi Luffy berhasil menghindar. Lalu dia menarik kembali tinjunya.

"Armament." Dia mengumumkan. "Gomu Gomu no Pistol.

Dan semua sama seperti sebelumnya.

---------------

Beberapa saat kemudian, setelah semua orang tiba ...

---------------

"... Aku hanya ingin mengucapkan terima kasih. Untuk semua yang telah kau lakukan untuk kami hari ini." Chopper berkata dengan gugup.

"Apa yang kau katakan? Ikut dengan kami!" Luffy memberitahunya.

"Aku tidak bisa!" dia memberitahunya. "Kau manusia dan aku rusa monster dan-"

"DIAM!" Luffy memotong, sambil mengangkat tangan ke langit. "AYO PERGI!"

Chopper tidak bisa menahan diri untuk tidak menangis. Hanya saja kali ini, air mata adalah air mata sukacita. Dia telah menemukan nakama-nya.