Mobil melaju sedang membelah padatnya jalanan kota, meninggalkan tempat penuh duka bersama orang-orang yang sedang berkabung. Davira memilih pulang sore ini bersama sang mama, menjadi penumpang bisu adalah pilihnya sekarang ini untuk menempuh perjalanan. Diana ikut diam dalam beberapa menit berselang. Memberikan seluruh fokusnya untuk jalanan longgar yang ada di depannya sekarang ini. Tak dusta jikalau Diana mengatakan bahwa dirinya juga ikut kalut dan masuk ke dalam suasana duka sang mantan suami. Mira bagaikan lentera kehidupan dan angin segar untuk keluarganya. Meskipun wanita yang jauh lebih muda darinya itu sudah merebut dan menghancurkan semua yang menjadi miliknya sekarang ini, namun tetap saja lambat laun dirinya menyayangi wanita itu. Diana sudah menganggap kedua putri Mira sebagai anak kandungnya sendiri, ingin mengasuh dan membesarkan, namun dirinya paham benar bahwa sang putri tak akan mengijinkan itu terjadi.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com