Gaun hitam yang jatuh tepat di atas lutut gadis berambut panjang yang diikat separuhnya masih rapi membungkus tubuh kurusnya. Tatapan mata yang terlihat sedikit memerah dan sembab itu tegas menatap ke arah jalanan yang ada di depannya. Siapa yang bisa tersenyum bahagia selepas ditinggal pergi oleh ibu kandung yang amat dicintainya? Tidak ada. Itulah yang dirasakan oleh Naila sekarang. Jika seseorang menyuruhnya untuk tersenyum, maka Naila akan menolaknya. Ia masih belum bisa menerima hiburan dalam bentuk apapun. Senyum tak akan datang juga tatapan itu tak akan berubah antusias seperti biasanya. Naila menjadi lebih pendiam sekarang. Tak banyak berbicara seperti kala ia bersama Raffardhan Mahariputra Kin.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com