"Jelaskan. Jika penjelasannya memuaskan, aku akan pergi." Rena mengulang kalimatnya. Sedikit lirih sebab ia tak tahu, mengapa tiba-tiba saja ada satu rasa aneh menyelimuti dalam hatinya. Rena khawatir jikalau sang kakak benar-benar pergi sekarang. Meninggalkan dirinya sendirian bersama dengan ambisi kedua orang tuanya yang ingin menghabisi dan membunuh seluruh mimpi dan cita-citanya.
"Kakak akan jelaskan jika kita sudah—"
"Sekarang. Rena gak suka menunggu." Gadis berambut pendek itu menyela. Menatap paras sang kakak yang kini kembali menurunkan pandangannya sembari terus berkacak pinggang dengan helaan napas ringan sedikit gelisah.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com