webnovel

Love Rain

Ara. Seorang gadis yang memiliki sebuah penyakit turunan dari sang ibu, ia harus melakukan hal lain, untuk dapat mengingat sesuatu. Lalu, sebuah mimpi buruk tiba-tiba hadir di malam-malam tidurnya. Mimpi buruk yang selalu membuatnya merasa ketakutan saat terbangun. Juna. Teman masa SMA Ara. Ia menyukai Ara sejak kelas 1 SMA, tapi sampai ia dewasa, ia tak pernah bisa mengungkapkan perasaannya ke Ara. Apalagi, Ara telah memiliki kekasih. Lalu, sebuah kenangan masa lalu, membuat diri Juna selalu diliputi perasaan bersalah dan marah. Dewa. Teman kuliah Ara. Dia anak lelaki yang tidak pernah merasakan kasih sayang seorang ibu. Lalu disaat dirinya memiliki kekasih, cinta lamanya kembali hadir. Kembali mengusik percintaan Dewa. Lalu, dapatkah Ara mengetahui tentang penyebab mimpi buruk yang selalu mendatanginya? Dan dapatkah Juna akhirna bisa menyatakan rasa sukanya ke Ara? lalu bagaimana ia menghadapi rasa bersalah dan rasa marahnya akan kenangan masa lalunya? Dan untuk Dewa, bisakah ia menghadapi godaan cinta masa lalu yang tiba-tiba hadir di tengah kisah percintaannya? Sebuah takdir yang akan menuntun mereka, entah mereka mampu menerima atau tidak dalam memperoleh jawaban yang mereka cari selama ini. Karena semua bukan hanya tentang jawaban, tapi tentang cara kita menerima akan sebuah jawaban itu.

Caira_Asmara · Urban
Not enough ratings
397 Chs

Surprise

Iya, dan memang benar, saat ini, adalah hari ulang tahun Juna. Ara tidak ingat sama sekali. Bahkan, seharian ini, Ara malah mengacuhkan Juna, dengan tidak membalas pesannya, dan mengangkat telfonnya.

"Gila, Wis. Aku gak inget sama sekali. Gimana, dong?" ucap Ara terlihat panik.

"Telfon sekarang aja, Mbak?!" saran Wisnu.

Ara menggelengkan kepalanya perlahan, menandakan, jika itu bukan solusi yang akan Ara lakukan.

"Hmm, aku tahu!" ucap Ara tiba-tiba.

"Apa, Mbak?" tanya Wisnu, yang sampai menghentikan aktifitas makannya, karena menatap Ara dengan penasaran.

"Nanti, aku bakal ke apartemennya aja."

"Terus, aku gimana?" tanya Wisnu, yang belum sepenuhnya mengerti, maksud Ara.

"Aku bakal nganterin kamu, dulu. Toh, jarak dari tempat kita makan sampai apartemen aku, gak terlalu jauh." Ara menjelaskan maksud kalimatnya, tadi.

"Enggak, nunggu besok aja, Mbak? ini udah jam dua pagi, lho?" Wisnu terdengar sangat khawatir.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com