"Ayah juga baik. Ara gimana?" tanya sang ayah sekali lagi, mengenai Ara.
"Aku udah selesai beneran, Yah, sama Ara." Jawab Dewa lesu.
"Beneran udahan?" sang ayah memastikan, lalu, tanpa Dewa sadari, senyum sarkas, telah ayah Dewa perlihatkan.
"Terus, sekarang kamu sama siapa?"
"Enggak sama siapa-siapa, aku lagi berusaha nyari Ara lagi, Yah. Sepertinya, aku yang benar-benar udah keterlaluan sama Ara."
"Ngapain kamu cari? Kan, dia sendiri yang memutuskan pergi," ucap sang ayah tiba-tiba, hingga membuat Dewa, menghentikan aktifitas sarapannya, dan memandang sang ayah, dengan tatapan tak percaya.
"Kenapa kamu, ngeliatin Ayah, begitu?" tanya sang ayah penasaran.
"Kenapa Ayah, kayaknya seneng banget kalau Ara pergi dari aku?" tanya Dewa masih dengan melihat ayahnya.
"Kok seneng, sih? Ya jelas Ayah sedih, dong!? Cuman, Ayah gak mau aja, kamu terpuruk lagi karna wanita."
Support your favorite authors and translators in webnovel.com