Saat gue memutuskan untuk pergi, dari arah berlawanan gue melihat sesosok wanita yang gue nanti sejak tadi. Raut wajahnya, seolah menggambarkan bahwa ia sedang memikirkan sesuatu.
Ia mempersilahkan gue masuk, memberikan gue dua gelas minuman. Satu gelas orange jus dingin, satu lagi teh manis hangat dan beberapa cemilan yang ia letakkan di dalam stoples kecil.
Interior yang ada di dalam apartemen tempat tinggalnya bukan dari barang-barang mewah atau bermerk, tapi entah kenapa terlihat mewah bagi gue. Ara memang selalu terlihat beda bagi gue. Gue juga baru tahu, kalau dia sangat suka baca. Terlihat dari beberapa rak buku yang ada di dalam apartemen, rak buku tersebut juga berfungsi sebagai partisi atau penyekat bagi sebagian ruangan.
Gue sedikit kesal saat tahu alasan Ara baru datang dijam 8, karna ternyata gue nungguin seseorang yang lagi berasik-asik ria dengan orang lain. Walau gue tahu mereka udah kenal lama, tapi entah kenapa gue ngerasa gak rela.
Kenapa harus kak Juna sih?
Support your favorite authors and translators in webnovel.com