webnovel

Love Rain

Ara. Seorang gadis yang memiliki sebuah penyakit turunan dari sang ibu, ia harus melakukan hal lain, untuk dapat mengingat sesuatu. Lalu, sebuah mimpi buruk tiba-tiba hadir di malam-malam tidurnya. Mimpi buruk yang selalu membuatnya merasa ketakutan saat terbangun. Juna. Teman masa SMA Ara. Ia menyukai Ara sejak kelas 1 SMA, tapi sampai ia dewasa, ia tak pernah bisa mengungkapkan perasaannya ke Ara. Apalagi, Ara telah memiliki kekasih. Lalu, sebuah kenangan masa lalu, membuat diri Juna selalu diliputi perasaan bersalah dan marah. Dewa. Teman kuliah Ara. Dia anak lelaki yang tidak pernah merasakan kasih sayang seorang ibu. Lalu disaat dirinya memiliki kekasih, cinta lamanya kembali hadir. Kembali mengusik percintaan Dewa. Lalu, dapatkah Ara mengetahui tentang penyebab mimpi buruk yang selalu mendatanginya? Dan dapatkah Juna akhirna bisa menyatakan rasa sukanya ke Ara? lalu bagaimana ia menghadapi rasa bersalah dan rasa marahnya akan kenangan masa lalunya? Dan untuk Dewa, bisakah ia menghadapi godaan cinta masa lalu yang tiba-tiba hadir di tengah kisah percintaannya? Sebuah takdir yang akan menuntun mereka, entah mereka mampu menerima atau tidak dalam memperoleh jawaban yang mereka cari selama ini. Karena semua bukan hanya tentang jawaban, tapi tentang cara kita menerima akan sebuah jawaban itu.

Caira_Asmara · Urban
Not enough ratings
397 Chs

Masakan Pertama

"Udah laper, ya?" ucap Juna saat ia telah menyelesaikan masakannya.

"Iya, abis, baunya harum banget." ucap Ara dengan sangat antusias.

Juna mulai melepaskan apronnya, saat Ara melihat Juna kesulitan untuk melepaskan apronnya. Ara langsung berjalan mendekati Juna, ia membantu Juna, melepaskan apronnya, dari tubuh tegap Juna.

Keduanya membawa masakan yang telah tersaji, menuju sebuah meja makan yang tidak terlalu besar. Tak lupa, Juna membuat segelas hot choco, untuk diminum berdua dengan Ara.

"Gimana?" tanya Juna ingin mengetahui pendapat Ara tentang masakannya.

"Hmmm, bentar-bentar!" ucap Ara sambil terus mengunyah makanannya.

Juna menanti Ara dengan harap-harap cemas. Tatapannya fokus menatap wajah dan mulut Ara. Juna takut, jika masakannya, tidak sesuai dengan selera Ara.

Tak ada ucapan dari Ara, tapi tangannya menyendokkan sesuap lagi ke dalam mulutnya.

"Sayang, gimana?" Juna semakin dibuat Ara gelisah.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com