webnovel

Love Rain

Ara. Seorang gadis yang memiliki sebuah penyakit turunan dari sang ibu, ia harus melakukan hal lain, untuk dapat mengingat sesuatu. Lalu, sebuah mimpi buruk tiba-tiba hadir di malam-malam tidurnya. Mimpi buruk yang selalu membuatnya merasa ketakutan saat terbangun. Juna. Teman masa SMA Ara. Ia menyukai Ara sejak kelas 1 SMA, tapi sampai ia dewasa, ia tak pernah bisa mengungkapkan perasaannya ke Ara. Apalagi, Ara telah memiliki kekasih. Lalu, sebuah kenangan masa lalu, membuat diri Juna selalu diliputi perasaan bersalah dan marah. Dewa. Teman kuliah Ara. Dia anak lelaki yang tidak pernah merasakan kasih sayang seorang ibu. Lalu disaat dirinya memiliki kekasih, cinta lamanya kembali hadir. Kembali mengusik percintaan Dewa. Lalu, dapatkah Ara mengetahui tentang penyebab mimpi buruk yang selalu mendatanginya? Dan dapatkah Juna akhirna bisa menyatakan rasa sukanya ke Ara? lalu bagaimana ia menghadapi rasa bersalah dan rasa marahnya akan kenangan masa lalunya? Dan untuk Dewa, bisakah ia menghadapi godaan cinta masa lalu yang tiba-tiba hadir di tengah kisah percintaannya? Sebuah takdir yang akan menuntun mereka, entah mereka mampu menerima atau tidak dalam memperoleh jawaban yang mereka cari selama ini. Karena semua bukan hanya tentang jawaban, tapi tentang cara kita menerima akan sebuah jawaban itu.

Caira_Asmara · Urban
Not enough ratings
397 Chs

Fakta Baru, yang Diketahui Juna

Mereka berdua, terlihat sekali, sangat canggung. Namun, keduanya, sama-sama, berusaha menutupi. Juna tidak tahu, apa yang membuat dokter Fredy, menemuinya. Karena setahu Juna, dokter Fredy, dan Juna, belum pernah bertemu, sekalipun.

Rina memasuki ruangan Juna, sambil membawa nampan, berisi dua cangkir. Sebenarnya, Rina cukup membuat saja minuman saja. Karena Juna, sudah ia buatkan hot choco. Tapi, Rina memutuskan, untuk membuat dua minuman.

"Makasih, Rin?" ucap Juna.

"Sama-sama, Pak." Jawab Rina.

Kini, tertinggal dua orang, yang berada di dalam ruangan. Ada Juna, dan dokter Fredy.

"Dokter, silahkan di minum!?" ucap Juna.

"Iya, terima kasih."

Dokter Fredy, menyesap minumannya, lalu meletakkan cangkir minumnya kembali, di atas meja. Setelah membasahi tenggorokannya, dokter Fredy, mulai menatap serius, ke arah Juna.

"Ada, yang mau saya bicarakan." Ucap dokter Fredy.

"Tentang, apa, Dok?" tanya Juna.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com