webnovel

Love Rain

Ara. Seorang gadis yang memiliki sebuah penyakit turunan dari sang ibu, ia harus melakukan hal lain, untuk dapat mengingat sesuatu. Lalu, sebuah mimpi buruk tiba-tiba hadir di malam-malam tidurnya. Mimpi buruk yang selalu membuatnya merasa ketakutan saat terbangun. Juna. Teman masa SMA Ara. Ia menyukai Ara sejak kelas 1 SMA, tapi sampai ia dewasa, ia tak pernah bisa mengungkapkan perasaannya ke Ara. Apalagi, Ara telah memiliki kekasih. Lalu, sebuah kenangan masa lalu, membuat diri Juna selalu diliputi perasaan bersalah dan marah. Dewa. Teman kuliah Ara. Dia anak lelaki yang tidak pernah merasakan kasih sayang seorang ibu. Lalu disaat dirinya memiliki kekasih, cinta lamanya kembali hadir. Kembali mengusik percintaan Dewa. Lalu, dapatkah Ara mengetahui tentang penyebab mimpi buruk yang selalu mendatanginya? Dan dapatkah Juna akhirna bisa menyatakan rasa sukanya ke Ara? lalu bagaimana ia menghadapi rasa bersalah dan rasa marahnya akan kenangan masa lalunya? Dan untuk Dewa, bisakah ia menghadapi godaan cinta masa lalu yang tiba-tiba hadir di tengah kisah percintaannya? Sebuah takdir yang akan menuntun mereka, entah mereka mampu menerima atau tidak dalam memperoleh jawaban yang mereka cari selama ini. Karena semua bukan hanya tentang jawaban, tapi tentang cara kita menerima akan sebuah jawaban itu.

Caira_Asmara · Urban
Not enough ratings
397 Chs

Apakah, Aku Buruk Dan Jahat?(surprise)

"Kemarin, aku lagi me time, buat diri aku sendiri. Kamu tahu, kan? Aku suka begitu, kalau lagi pengen sendiri. Selalu gak balas semua chat dan telfon yang masuk."

"Iya, sih. Biasanya, malah mbak Ara matiin HP-nya." Wisnu menambahkan.

"Hahaha, iya juga. Sampai suka pada marah-marah, kalau yang belum tahu banget, aku." Ucap Ara, sambil tersenyum menggoreng ikan.

Beberapa saat kemudian, masakan yang dikerjakan Ara dan Wisnu, telah tersaji nikmat, di meja makan. Mereka berdua, bersiap makan siang, karena untuk sarapan, mereka telah menyantap bubur ayam, yang dibeli oleh Ara, sepulangnya dari apartemen Juna.

"Wah, gila, Mbak. Kamu masih demen aja, makan pees-pedes begini. Aku udah keluar keringet banyak, mbak Ara masih normal aja, cuman bibirnya ja yang merah, karena kepedesan." Ucap Wisnu, sambil menahan rasa pedas yang ia rasakan.

"Gak seru, Wis. Kalau makanan yang aku makan, gak ada pedes-pedesnya." Jawab Ara.

"Iya sih, Mbak. Keluarga kita kan, emang pecinta pedes semua."

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com