webnovel
#ROMANCE
#R18
#CEO
#CINTA
#REMAJA
#KELUARGA
#MASALALU
#MIMPI

LOVE OF DREAM

BANYAK FLASHBACK DI AWAL BAB!!! "Ibu, dimana Ayah?" Hanya tiga kata, tetapi mampu membuat pertahanannya runtuh. Sesuatu yang sesak sudah ditahannya sejak lama, tetapi mendengar itu dari mulut putrinya sendiri dengan mudahnya hancur meluruh. Memiliki seorang putri yang tumbuh menjadi sosok gadis yang cantik. Hidup berdua bahagia, meskipun tanpa seseorang yang selalu berada disisi mereka. Namun, rasa bersalah selalu bersarang di dalam hatinya setiap kali anak gadisnya mempertanyakan sosok ayahnya sendiri. Sebagai seorang Ibu, ia merasa bersalah karena tidak bisa menjawabnya. Bahkan putrinya tidak pernah dibiarkan keluar dari Rumah dengan beberapa alasan yang terjadi pada masa lalu. Karena kejadian tersebut, rasa khawatir selalu menghantuinya dan membuatnya ingin selalu terjaga untuk anak gadis kesayangannya sendiri. Putrinya yang perlahan tumbuh menjadi gadis remaja, kini akhirnya Ibunya memutuskan untuk menyekolahkannya kembali selayaknya seperti seusianya yang lain. Tidak ingin membuat anaknya terlalu lama terbelenggu hanya karena dirinya. Akan tetapi sesuatu hal yang tidak pernah ia duga menjadikannya kembali bertemu dengan seseorang yang telah lama meninggalkan mereka. Seakan takdir memaksanya untuk mengingat kepahitan yang terjadi di masa lalu dan disanalah semuanya bermula. Dihadapkan pada sebuah pilihan, melindungi rasa sakit hatinya atau mewujudkan keinginan putrinya? Art by Pinterest

giantystory · Teen
Not enough ratings
300 Chs
#ROMANCE
#R18
#CEO
#CINTA
#REMAJA
#KELUARGA
#MASALALU
#MIMPI

TIGA SAHABAT KEMBALI BERTEMU

Van langsung menoleh kearah dimana sang adik berada, saat ia hendak bersuara, Vin sudah berdiri dan berkata, "Jemput bang Sharon, iya kan?" tanyanya kepada laki-laki itu yang langsung diangguki olehnya.

"Ya udah, kalau gitu gue berangkat dulu." Ia melihat adiknya yang sudah menggenggam kunci mobil yang berada ditangannya tersebut, kemudian dirinya pun berkata, "Hati-hati bawa mobilnya Vin."

Ia menggelengkan kepala saat melihat kepergian adiknya tersebut, lalu menyunggingkan senyumannya. Meskipun Vin terlihat sangat malas, akan tetapi laki-laki itu tetap melakukan perintahnya.

Kemudian Van pun kembali memainkan ponselnya dan mengirimi sebuah pesan chat kepada sahabatnya tersebut bermaksud mengatakan bahwa adiknya itu sedang menuju perjalanan menuju ke Rumah Sharon.

"Bund, Ayah kapan pulang?" tanyanya kepada seorang wanita paruh baya yang saat ini sedang makan malam.