webnovel
#ROMANCE
#R18
#CEO
#CINTA
#REMAJA
#KELUARGA
#MASALALU
#MIMPI

LOVE OF DREAM

BANYAK FLASHBACK DI AWAL BAB!!! "Ibu, dimana Ayah?" Hanya tiga kata, tetapi mampu membuat pertahanannya runtuh. Sesuatu yang sesak sudah ditahannya sejak lama, tetapi mendengar itu dari mulut putrinya sendiri dengan mudahnya hancur meluruh. Memiliki seorang putri yang tumbuh menjadi sosok gadis yang cantik. Hidup berdua bahagia, meskipun tanpa seseorang yang selalu berada disisi mereka. Namun, rasa bersalah selalu bersarang di dalam hatinya setiap kali anak gadisnya mempertanyakan sosok ayahnya sendiri. Sebagai seorang Ibu, ia merasa bersalah karena tidak bisa menjawabnya. Bahkan putrinya tidak pernah dibiarkan keluar dari Rumah dengan beberapa alasan yang terjadi pada masa lalu. Karena kejadian tersebut, rasa khawatir selalu menghantuinya dan membuatnya ingin selalu terjaga untuk anak gadis kesayangannya sendiri. Putrinya yang perlahan tumbuh menjadi gadis remaja, kini akhirnya Ibunya memutuskan untuk menyekolahkannya kembali selayaknya seperti seusianya yang lain. Tidak ingin membuat anaknya terlalu lama terbelenggu hanya karena dirinya. Akan tetapi sesuatu hal yang tidak pernah ia duga menjadikannya kembali bertemu dengan seseorang yang telah lama meninggalkan mereka. Seakan takdir memaksanya untuk mengingat kepahitan yang terjadi di masa lalu dan disanalah semuanya bermula. Dihadapkan pada sebuah pilihan, melindungi rasa sakit hatinya atau mewujudkan keinginan putrinya? Art by Pinterest

giantystory · Teen
Not enough ratings
300 Chs
#ROMANCE
#R18
#CEO
#CINTA
#REMAJA
#KELUARGA
#MASALALU
#MIMPI

SHARON BERBEDA DAN SESUATU TELAH TERJADI KEPADA SAN

Seperti biasa bangun pagi dihadapan cermin untuk memastikan penampilannya saat ini. Kemudian mengambil kunci mobil, tas ransel miliknya, beserta ponsel yang berada diatas mejanya. Setelah itu ia langsung bergegas pergi keluar kamar, bertepatan dengan itu seseorang pun baru saja menutup pintunya dan berakhir dengan mereka yang saling menatap satu sama lain.

Disana saudaranya sedang berdiri mematung dengan satu tangannya yang masih berada di knop pintu kamarnya sendiri. Ia melihat kearahnya yang saat ini sedang memandangnya datar seolah apa yang terjadi semalam tidak pernah ada. Mengetahui hal itu San langsung menghela nafas, laki-laki itu menatap kepergian Sharon yang baru saja pergi mengabaikannya tanpa sepatah kata pun.

"Jadi ini yang lo rasain dulu?" gumam San yang masih berdiri di depan pintu kamarnya, kedua tangannya mengepal kuat, ekspresinya begitu terlihat jelas sedang menyesali perbuatannya dulu kepada saudaranya itu.