webnovel
#ROMANCE
#R18
#CEO
#CINTA
#REMAJA
#KELUARGA
#MASALALU
#MIMPI

LOVE OF DREAM

BANYAK FLASHBACK DI AWAL BAB!!! "Ibu, dimana Ayah?" Hanya tiga kata, tetapi mampu membuat pertahanannya runtuh. Sesuatu yang sesak sudah ditahannya sejak lama, tetapi mendengar itu dari mulut putrinya sendiri dengan mudahnya hancur meluruh. Memiliki seorang putri yang tumbuh menjadi sosok gadis yang cantik. Hidup berdua bahagia, meskipun tanpa seseorang yang selalu berada disisi mereka. Namun, rasa bersalah selalu bersarang di dalam hatinya setiap kali anak gadisnya mempertanyakan sosok ayahnya sendiri. Sebagai seorang Ibu, ia merasa bersalah karena tidak bisa menjawabnya. Bahkan putrinya tidak pernah dibiarkan keluar dari Rumah dengan beberapa alasan yang terjadi pada masa lalu. Karena kejadian tersebut, rasa khawatir selalu menghantuinya dan membuatnya ingin selalu terjaga untuk anak gadis kesayangannya sendiri. Putrinya yang perlahan tumbuh menjadi gadis remaja, kini akhirnya Ibunya memutuskan untuk menyekolahkannya kembali selayaknya seperti seusianya yang lain. Tidak ingin membuat anaknya terlalu lama terbelenggu hanya karena dirinya. Akan tetapi sesuatu hal yang tidak pernah ia duga menjadikannya kembali bertemu dengan seseorang yang telah lama meninggalkan mereka. Seakan takdir memaksanya untuk mengingat kepahitan yang terjadi di masa lalu dan disanalah semuanya bermula. Dihadapkan pada sebuah pilihan, melindungi rasa sakit hatinya atau mewujudkan keinginan putrinya? Art by Pinterest

giantystory · Teen
Not enough ratings
300 Chs
#ROMANCE
#R18
#CEO
#CINTA
#REMAJA
#KELUARGA
#MASALALU
#MIMPI

MEMILIH MEMAAFKANNYA KEMBALI

Keduanya nampak saling terdiam cukup lama, mereka sama-sama memandang dengan tatapan seolah saling terluka karena perbuatannya sendiri.

"Kenapa lo bisa ada disini?" tanya Van dengan kening yang berkerut. Tatapannya benar-benar mengintimidasi membuat seseorang yang berada dihadapannya pun hanya bisa menghela nafas.

Aldera memalingkan wajahnya kearah lain, berkata, "Gue tahu kalau lo masih marah sama gue," ujarnya kepada laki-laki itu. "Tapi, mereka udah balik Van."

Laki-laki itu melihat Aldera yang saat ini menundukkan kepalanya, ia lalu menghela nafasnya. Entah kenapa melihat Sahabatnya yang seperti itu membuatnya tidak bisa marah lebih lama lagi.

Pada akhirnya ia akan memilih membaik dan tersenyum kepada laki-laki itu, seseorang yang selama ini selalu ada untuknya, tetap ada disampingnya. Tidak pernah berubah, meskipun dirinya dan Aldera sering sama-sama bertengkar.