webnovel

LOVE OF DREAM

BANYAK FLASHBACK DI AWAL BAB!!! "Ibu, dimana Ayah?" Hanya tiga kata, tetapi mampu membuat pertahanannya runtuh. Sesuatu yang sesak sudah ditahannya sejak lama, tetapi mendengar itu dari mulut putrinya sendiri dengan mudahnya hancur meluruh. Memiliki seorang putri yang tumbuh menjadi sosok gadis yang cantik. Hidup berdua bahagia, meskipun tanpa seseorang yang selalu berada disisi mereka. Namun, rasa bersalah selalu bersarang di dalam hatinya setiap kali anak gadisnya mempertanyakan sosok ayahnya sendiri. Sebagai seorang Ibu, ia merasa bersalah karena tidak bisa menjawabnya. Bahkan putrinya tidak pernah dibiarkan keluar dari Rumah dengan beberapa alasan yang terjadi pada masa lalu. Karena kejadian tersebut, rasa khawatir selalu menghantuinya dan membuatnya ingin selalu terjaga untuk anak gadis kesayangannya sendiri. Putrinya yang perlahan tumbuh menjadi gadis remaja, kini akhirnya Ibunya memutuskan untuk menyekolahkannya kembali selayaknya seperti seusianya yang lain. Tidak ingin membuat anaknya terlalu lama terbelenggu hanya karena dirinya. Akan tetapi sesuatu hal yang tidak pernah ia duga menjadikannya kembali bertemu dengan seseorang yang telah lama meninggalkan mereka. Seakan takdir memaksanya untuk mengingat kepahitan yang terjadi di masa lalu dan disanalah semuanya bermula. Dihadapkan pada sebuah pilihan, melindungi rasa sakit hatinya atau mewujudkan keinginan putrinya? Art by Pinterest

giantystory · Teen
Not enough ratings
300 Chs

FIRASAT BURUK

Pagi ini asisten Dokter Bobby baru saja selesai membuatkan makanan untuk sarapan paginya Ibu Via. Perempuan jangkung dengan tubuh yang terbilang ideal itu berjalan menuju kamar Mara yang masih tertutup rapat. Nampan yang berisi makanan beserta segelas air putih dan juga obat-obatan itu sudah dirinya siapkan.

Ketukan demi ketukan sudah dilakukan oleh perempuan itu. Ia mencoba membuka pintunya, namun ternyata pintu itu terkunci rapat membuat perawat tersebut terpaksa harus mengetuknya berulang kali.

"Ibu, apa ibu baik-baik saja didalam?" ujar Perawat itu. "Bu, ibu ... buka pintunya."

Terpaksa Perawat itu meminta pertolongan kepada salah satu warga yang kebetulan sedang lewat. Akhirnya pintu pun terbuka, Perawat itu langsung masuk kedalam kamar. Betapa terkejutnya ia melihat Ibu Via yang tergeletak dilantai dengan wajah yang benar-benar sudah pucat.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com