webnovel
#ROMANCE
#R18
#CEO
#CINTA
#REMAJA
#KELUARGA
#MASALALU
#MIMPI

LOVE OF DREAM

BANYAK FLASHBACK DI AWAL BAB!!! "Ibu, dimana Ayah?" Hanya tiga kata, tetapi mampu membuat pertahanannya runtuh. Sesuatu yang sesak sudah ditahannya sejak lama, tetapi mendengar itu dari mulut putrinya sendiri dengan mudahnya hancur meluruh. Memiliki seorang putri yang tumbuh menjadi sosok gadis yang cantik. Hidup berdua bahagia, meskipun tanpa seseorang yang selalu berada disisi mereka. Namun, rasa bersalah selalu bersarang di dalam hatinya setiap kali anak gadisnya mempertanyakan sosok ayahnya sendiri. Sebagai seorang Ibu, ia merasa bersalah karena tidak bisa menjawabnya. Bahkan putrinya tidak pernah dibiarkan keluar dari Rumah dengan beberapa alasan yang terjadi pada masa lalu. Karena kejadian tersebut, rasa khawatir selalu menghantuinya dan membuatnya ingin selalu terjaga untuk anak gadis kesayangannya sendiri. Putrinya yang perlahan tumbuh menjadi gadis remaja, kini akhirnya Ibunya memutuskan untuk menyekolahkannya kembali selayaknya seperti seusianya yang lain. Tidak ingin membuat anaknya terlalu lama terbelenggu hanya karena dirinya. Akan tetapi sesuatu hal yang tidak pernah ia duga menjadikannya kembali bertemu dengan seseorang yang telah lama meninggalkan mereka. Seakan takdir memaksanya untuk mengingat kepahitan yang terjadi di masa lalu dan disanalah semuanya bermula. Dihadapkan pada sebuah pilihan, melindungi rasa sakit hatinya atau mewujudkan keinginan putrinya? Art by Pinterest

giantystory · Teen
Not enough ratings
300 Chs
#ROMANCE
#R18
#CEO
#CINTA
#REMAJA
#KELUARGA
#MASALALU
#MIMPI

BERKENALAN DENGAN RAJA

Berbeda dengan Sharon, laki-laki itu berangkat pergi Sekolah dikarenakan tidak memiliki alasan apapun. Ia tahu jika kedua Sahabatnya pasti takkan ada hari ini, maka dari itu dirinya pasti akan merasa kesepian.

Setelah selesai dengan pakaian lengkap seragam Sekolah, laki-laki itu langsung mengambil ransel dan kunci mobil yang berada diatas meja.

Sesaat ia berpapasan dengan saudara kembarnya yang saat ini baru saja keluar dari dalam kamarnya dengan pakaian sekolah yang sama. Sharon memberikan senyuman terbaiknya, tetapi San tidak, laki-laki itu hanya menoleh sekilas lalu berlalu pergi dari hadapannya.

Melihat itu Sharon hanya bisa menghela nafasnya dan bersabar, ia meyakinkan dirinya sendiri bahwa semua pasti akan baik-baik saja.

Setelah menuruni tangga, ia melihat San yang sedang berada di meja makan, tentunya sudah ada Papa dan Mamanya. Sharon yang baru saja datang membuat Julian langsung mendongak dan menyapa putranya itu.