webnovel

Love Meteor Women

Kisah tentang Aime wanita meteor yang menjalankan tugas dibumi menjadi pahlawan. Tapi jatuh cinta dengan manusia biasa. Namun, ia harus melindungi identitas nya. Akankah wanita meteor ini dapat membalas cinta laki-laki itu? Ikuti terus cerita nya ya :)

dewiasta · Fantasy
Not enough ratings
6 Chs

Tentang Cinta

Sinar lampu menghiasi taman di dekat kediaman BAS. Kepingin salju yang berjatuhan menutupi apapun yang di jatuhi nya. Terlihat jelas Aime yang berjalan di antara lampu-lampu taman. Pesona indah yang menyatu dengan cahaya. Hembusan angin yang menyapu benda ringan saat melewati nya.

Aime sosok wanita berdarah dingin yang tidak disangka sedang memandangi ponsel nya. Tertera nama yang bertuliskan Min Ji-hoon. Jemarinya menyentuh dada dan memastikan perasaannya.

Apa yang terjadi dengan ku? Apa beberapa hari ini aku sakit tapi tidak merasakannya? Ucapnya.

Dilihatnya foto sebelah nomor Ji-hoon mengenakan mantel hitam dengan tampan nya. Perasaan bingung yang kian membesar di terima oleh Aime.

Banyak orang yang bilang kalau merasakan seperti ini adalah cinta? Tapi itu tidak mungkin terjadi padaku!

Rasa yang aneh semakin membesar membuat Aime pergi ke meja pribadinya untuk mencari petunjuk.

~_~

Kediaman BAS 19:50...

Terlihat Aime yang duduk di meja pribadinya membuka leptop nya. Informasi yang ia cari di media pencarian tentang " tanda-tanda menyukai seseorang".

Melihat hasil pencariannya Aime semakin tidak percaya.

Poin pertama! "Jantung berdetak saat bersamanya" Hmm, itu memang terjadi tapi karena melindungi identitas ku! Ucap Aime menolak perasaannya.

Dicarinya kebawah untuk melihat informasi lebih banyak.

Poin kedua! "Selalu memikirkan orang yang kita sukai"

Aime terdiam beberapa saat. Memang ia selalu memikirkan Ji-hoon namun Aime menolak mengakui nya.

Tidak pernah! Tegasnya.

Hahh... artikel ini tidak membantu..

Sebuah langkah berjalan dari belakang Aime yang sedang sibuk sendiri.

"kamu sedang apa?" Tanya Bella.

Haahh...

Aime menoleh terkejut mendapat kedatangan Bella tanpa ia sadari. Dengan sergap leptop nya di tutup dan segera mengalihkan pandangannya.

"kenapa terkejut? Apa aku mengganggu?"

"tidak, tidak sedang apa-apa" Sahut Aime gugup.

"hmm, kalau gitu ayo makan malam"

"oke, pergi duluan! Aku akan menyusul"

"cepatlah!"

Aime yang tersenyum terlihat sedang menahan nafasnya. Dengan segera ia menghembuskannya .

Kenapa aku terkejut? Padahal bukan hal yang penting Batin Aime.

~_~

Esoknya...

Aime mengunjungi Perpustakaan Starfield Library terletak di Yeongdong-daero, Gangnam-gu, Seoul, Korea Selatan dengan memakai pakaian santai dan penutup mulut. Menyusuri jalan yang diapit oleh banyak buku.

Jemarinya menyentuh buku bertuliskan " Tentang Cinta ". Lembaran demi lembaran Aime membukanya.

Tertulis...

Seseorang yang menyukaimu selalu memberikan perhatian meski dalam hal kecil contohnya : menanyakan kabar, kondisi dan sebagainya.

Seseorang yang saling mencintai biasanya merasa saling membutuhkan satu sama lain.

Ketidak acuhan membuat seseorang dapat terperangkap juga dalam cinta. Mengabaikan seseorang yang memberikan perhatian padamu, sama saja dengan melawan takdir kalau ada seseorang yang memperhatikan mu.

Aime yang melihat isi dari lembaran buku itu terdiam dan memikirkan perkataan Ji-hoon dihari dimana salju pertama turun.

"sudah hampir malam aku pulang duluan, jaga diri dan jangan sampai sakit! Dahh"

Apa itu bisa disebut perhatian? Batin Aime.

Sebanyak apapun mencari tidak akan pernah mengerti karena tidak bisa merasakan apa itu cinta?

Meski banyak lembaran buku bertuliskan cinta, Aime wanita berdarah dingin tidak akan pernah memahami nya. Hanya teori tidak akan membuat perasaan Aime terhadap Ji-hoon menjadi jelas.

~_~

Kediaman BAS 19:30...

Rasa gugup terus menghantui Aime. Terlihat profesor Kim yang sedang merawat bunga-bunga miliknya di kebun.

Aime yang ingin menanyakan sesuatu terlihat gugup dan keringat dingin. Dengan tekad nya ia melangkah menghampiri profesor Kim.

"profesor Kim?" Panggil Aime.

"ah, Aime! Ada apa?"

"begini saya mau tanya sesuatu"

"tanya? Apa itu?"

"menurut profesor Cinta itu apa?"

"Cinta? Cinta adalah suatu emosi dari kasih sayang yang kuat dan ketertarikan pribadi. Cinta itu sulit di jelaskan dengan kata-kata. Cinta juga bisa di artikan rasa yang ingin selalu berada disisinya, tertawa bersama, menghabiskan waktu dengan nya.

Biasanya orang yang jatuh cinta terlebih dahulu sering merasakan degup jantung bergerak cepat saat melihat orang yang disukai nya. Orang yang jatuh cinta juga cenderung selalu memikirkan orang yang disukai nya" Jelas prof Kim.

"jadi begitu"

"tapi kenapa kamu bertanya tentang Cinta?" Tanya prof Kim heran.

"itu...ada anak kecil mengolok-olok katanya aku tidak tahu apa itu cinta"

Profesor Kim membelalakkan matanya dan tertawa terbahak-bahak.

"begitu, yah intinya seperti itu"

"aku mengerti"

Aime terdiam memikirkan perkataan nya tentang anak kecil.

Kenapa aku berbohong pada profesor Kim? Tapi..aku juga tidak bisa memberitahu detailnya" Batin Aime.

"oh ya, kalian besok mendapatkan undangan ke sebuah acara yang akan mewawancarai kalian" Ucap prof Kim.

"acara? Apa tidak apa-apa jika menghadiri nya?"

"aku akan ikut dengan kalian"

"baik"

"ingatlah untuk menutupi identitas kalian! Jangan lupa beritahu Soya dan Bella!"

Aime mengiyakan perkataan prof Kim dan segera pergi memberitahu Soya dan Bella.

~_~

Aime berjalan dibawah pepohonan ditemani salju yang berjatuhan. Tentunya ia tak melupakan untuk menutupi identitasnya. Dilihatnya seorang wanita paruh baya sedang duduk menyendiri di kursi taman. Rasa penasarannya membawa Aime menghampiri wanita paruh baya itu.

"bu, sedang apa disini sendiri? Cuacanya terlalu dingin untukmu" Ujar Aime duduk disebelahnya.

"aku kehilangan kekasihku saat berjalan-jalan, kupikir menunggu disini dia dapat menemukanku"

"kenapa tidak menghubungi saudara atau anakmu?"

"kami hidup bersama 45 tahun tanpa anak" Sahutnya melempar senyum lembut.

Sontak Aime tertegun mendengar jawaban dari si wanita. Ia berpikir bagaimana bisa bertahan hidup bersama setelah pernikahan namun tidak memiliki seorang anak. Ini adalah kata yang pertama kali Aime dengar dalam hidupnya.

"apa kamu baik-baik saja?" Tanya Aime.

"iya! biar aku beri tau sesuatu, dunia itu sangat keras tapi orang yang benar-benar mencintaimu akan melindungimu dengan mengorbankan nyawa mereka sendiri" Ujarnya.

Sang wanita paruh baya itu menatap langit dan melanjutkan ucapannya dengan tersenyum.

"Memiliki anak memang sangat diimpikan para pasangan tapi saat kami menikah dan mengetahui bahwa kami tidak bisa memiliki keturunan, kami sadar bahwa orang yang benar-benar mencintaimu akan menerimamu apa adanya"

Perasaan tulus mengalir melewati lubuk hati Aime. Untuk sesaat Aime terpaku dengan apa yang barusan ia dengar. Ini pertama kalinya ia mendengar kata-kata yang sangat menyayat hati namun juga terdengar indah.

"sayang!" Panggil seorang lelaki paruh baya menghampiri Aime dan Wanita paruh baya dengan melempar senyum.

"iya, aku disini!" Sahutnya.

"Sepertinya aku sudah menemukan kekasihku, Ucapnya beranjak berdiri. Suatu saat kamu akan mengerti dengan cinta sejati yang sesungguhnya, kadang itu akan menyakitimu jadi bertahanlah hingga saat itu" Sambungannya.

Cinta sejati? Aku penasaran, Apakah indah?... Batinnya memandang langit.

Entahlah, untuk saat ini Aime tidak bisa memastikan apa yang ia rasakan. Cinta? apakah itu baik untuknya?

~_~