16 Tidak mungkin..aku calon istri pangeran .?

Satin masih belum sadarkan diri Ia tidak tahu bahwa dirinya telah ditendang yang sangat cantik oleh para dayang-dayang suruhan Pangeran Satria Kusuma Bangsa kedua.

Gadis ini masih pingsan di kamar pangeran, tentunya dengan mengenakan gaun tercantik dan perhiasan lengkapnya waktu semakin siang, Satin pun membuka matanya itu berkedip-kedip Iya tidak tahu ini ada di mana.?

" dimanakah ini apa yang terjadi denganku Bagaimana mungkin aku mengenakan baju ini...? samaran ku terbuka ohh.. bagaimana ini kalau seseorang mengetahuinya..?" guman Satin saatnya terbangun dari pingsannya dan berada di kamar Pangeran Satria Kusuma Bangsa ke-2.

mata Satin mengelilingi sudut demi sudut, ruang kamar ini yang terasa sangat besar, sementara di tahun ini dia tinggal di distrik dengan kamar yang sangat kecil, meskipun Iya tinggal di rumah Tuan Guru yang tak lain adalah paman Yanto, kamar mereka yang sudah terasa besar untuk Satin, akan tetapi kamar ini jauh lebih besar.

lalu terdengar suara berat dan langkah dalam kaki yang sepertinya menuju ke arah dirinya

"tak...tak....taaak..draggg...

suara langkah kaki sang pangeran dengan mengenakan sepatu khas milik para pangeran Ia pun berjalan mendekati satin.

" jangan takut gadis manis kau berada di kamarku Kau adalah calon Ratu" ucap Pangeran Satria Kusuma Bangsa ke-dua.

satin melihat sesosok pemuda yang sangat tampan gagah perkasa seperti pemuda yang ia temui pagi tadi Saat berjalan dengan Yanto yang dianggapnya sebagai kakak kandungnya sendiri

"siapa kau mengapa kau berani-beraninya ada di sini?" tanya satin.

" Hahaha kau lupa cantik Kita pernah bertemu kau sedang mengambil buah mangga dan itu adalah mangga yang sangat dijaga Sebab di zaman ini sangat sulit sekali mendapatkan buah segar dan kau dengan mudahnya mengambilnya, Apakah kau tahu hukuman mereka yang mengambil buah percobaan yang sangat sulit ditanami itu? tanya Pangeran Satria Kusuma Bangsa

satin menjadi gentar dan ketakutan lihat takut dihukum mati dan ia pun langsung berlutut minta ampun pada sang pangeran.

" ampunkan saya Pangeran jangan bunuh saya saya tidak tahu kalau itu adalah tanaman yang sangat dijaga Saya baru melihat buah itu dan ingin sekali memakannya" pembelaan satin.

Pangeran Satria Kusuma Bangsa berhasil membuat satin ketakutan, ia tahu gadis ini masih sangat polos dan mudah sekali ditipu, ia tahu bahwa satin pekerja keras. Pangeran Satria telah mengutus beberapa mata-matanya untuk meruntut Bagaimana kehidupan satin ini sebelumnya, Ia pun tahu bagaimana satin masuk dan kenal dengan Yanto dan Anita yang merupakan mucikari di zaman ini.

Satin itu ketakutan terkena masalah Ia baru saja masuk di sarang Harimau dan kini yang ditempatkan ke sarang buaya sungguh sebuah perangkap dan tipu daya yang sedang mengenai Satin.

satin datang ke distrik 100 berawal untuk pindah dari kungkungan Anita yang merupakan seorang mucikari dan satin pun tidak tahu kalau Anita adalah Bibi kandungnya sendiri, Yanto lah yang membawanya ke distrik ini untuk belajar antara satin bisa mengenyam pendidikan lebih dan menjadi seorang wanita dengan derajat yang baik Yanto telah mengangkat derajat satin namun saat satin mendapatkan itu bukan Yanto yang menjadi suaminya melainkan sang pangeran telah mengambilnya dari jangkauan Yanto.

" brengsek Pangeran itu bagaimana mungkin dia memonopoli semuanya satin milikku dia hanya milikku Bagaimanapun caranya aku harus merebutnya kembali "benak Yanto.

sementara satin sendiri yang berada di kamar pangeran Iya sedang ketakutan dengan ancaman palsu sang pangeran yang berniat hanya untuk menggoda satin saja.

" satin kau calon Ratu ku tidak mungkin kau ku celakai kau sungguh polos dan tidak tahu bagaimana dunia ini bergerak kita berada di tahun 7 ribuan satin.." ucap Pangeran Satria Kusuma Bangsa Ke-2.

"tidak mungkin Bagaimana mungkin hamba yang hina ini menjadi ratu Anda pangeranku aku hanya seorang gadis miskin yang menyamar sebagai pria untuk bertahan hidup dan aku beruntung memiliki kakak angkat yang membawaku ke district 100 untuk belajar agar pengetahuan dan wawasan lebih luas lagi " ucap satin.

" kau lebih layak dari wanita manapun di zaman ini satin ka wanita murni dan itu lebih berharga dari berlian apapun di zaman ini "ucap Pangeran Satria Kusuma Bangsa.

Satin seakan tidak percaya dengan pendengarannya sendiri panggilan berkata bahwa ia adalah calon ratunya dan bagaimana mungkin ia menjadi ratu dari pangeran yang derajatnya sangat tinggi di zaman ini ia seakan sedang bermimpi dan berkata dalam khayalan.

"Maaak...apa benar ini Mak..? Satin belum ketemu bi Anita, sekarang Satin ada di Istana Pangeran.. bagaimana ini Mak.. tolong Satin..!" Benak Satin dengan meneteskan Air matanya.

satin seperti sedang melamun ia berdiri tidak bergeming dan Pangeran pun menatapnya dengan Intens, ia tahu gadis ini sedang gentar dan ragu dengan apa yang ada di hadapannya, siapa pun akan merasa sedang bermimpi apabila dilanggar oleh seorang pangeran.

avataravatar
Next chapter