Haris kembali tersenyum keki. Memang kebiasaan Haris selalu memantau posisi atasannya dimanapun berada. Bukan tanpa alasan. Dengan kepribadian Nosa yang cuek dan terkadang semaunya sendiri membuatnya harus jungkir balik mencoba memahami dan menyesuaikan pemikiran. Bahkan yang terburuk saat Nosa tiba-tiba menghilang tanpa kabar, sementara ada beberapa berkas yang harus ditanda tanganinya. Kejadian itu membuat Haris menjadi lebih berhati-hati.
Melangkahkan kaki menuju ke bangku penumpang Nosa melambaikan tangan ke arah Kaylila. Mata berkaca-kaca itu membuat hati Nosa serasa mencelos. Haris melajukan mobil menuju bandara. Dengan perkiraan tiba sekitar pukul 18.00.
Tinggalah Kaylila di teras rumah mengantarkan kepergian suaminya. Rasa perih sedikit kentara. Kebersamaan selama beberapa hari ini seakan terenggut oleh sebuah tanggung jawab.
Si mbok mendekati posisi Kaylila berdiri. Dengan tatapan mata tertuju pada arah yang sama, keduanya membisu untuk beberapa waktu lamany.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com