"Hen!" Genta yang duduk diam dengan pandangan kosong yang mengarah ke jalan besar yang dipenuhi oleh pengendara kendaraan bermotor memanggil sepupunya yang duduk berhadapan dengannya. Di trotoar dan pelataran parkir yang penuh dengan lalu lalang pejalan kaki.
"Apa?"
"Bagaimana menurutmu tentang Si Bagus? Secara keseluruhan, sikap dan tingkah lakunya."
Hendri mengerutkan kening mendengar pertanyaan Genta yang tiba-tiba. Ia sungguh merasa heran mendengarnya. Bukankah selama hampir dua tahun ini Genta telah menjadi rekan kerja Bagus. Bahkan, ia menjadi orang kepercayaan saat ini.
"Kamu gak salah bertanya begitu padaku?"
"Aku merasa sedikit terkhianati."
"Maksudmu?"
"Ternyata Bagus kerap berbicara tentang sesosok wanita yang begitu membuatnya tergila-gila. Bahkan rela menantikan jandanya." Genta tertawa lirih sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.
Hendri yang melihat reaksi saudara sepupunya itu semakin tak habis pikir. Mengapa pembicaraannya mulai melantur.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com