webnovel

LITTLE BOBO [Yizhan Fluff Fanfic]

Fantasy
Completed · 11K Views
  • 1 Chs
    Content
  • ratings
  • N/A
    SUPPORT
Synopsis

Xiao Zhan pindah rumah. Dia mengalami mimpi buruk karena belum terbiasa dengan wilayah baru. Meskipun begitu, ada satu makhluk mungil yang mendadak datang padanya.

Tags
2 tags
Chapter 1LITTLE BOBO [ONE SHOOT END]

LITTLE BOBO

By Rengginnang_Toples

.

[YiZhan/Fantasy]

Rate 13+

"A Xiao!"

Suara lembut itu memanggil-manggil namanya beberapa kali, namun Xiao Zhan tetap kesulitan bangun. Keningnya mengernyit. Nafasnya putus-putus. Remasannya pada selimut bahkan semakin mengerat saja. "Mama?"

"A Xiao! Bangun, Sayang."

Makin lama, suara itu malah makin jauh. Mungkin karena langit Beijing mendadak mendung tebal, tidur Xiao Zhan pun ikut terganggu dengan suara gunturnya. Dia tak biasa menghadapi cuaca seperti ini di daerah kelahiran. Atau setidaknya, Chongqing lebih bersahabat daripada Beijing. Dia suka suhunya, suasananya, pemandangannya … sayang pagi tadi dia harus pindah karena kerjaan Mama.

"Kamu pindah sekolah sekalian, ya?" kata Mama seminggu lalu. "Besok Mama urus segalanya. Sekarang kamu beresi kamarmu. Kemas rapi buku dan bajumu. Biar nanti sore bisa langsung dipaketkan ke apartemen baru kita."

Sebagai anak yang baik, Xiao Zhan pun mengangguk dengan senyuman. Mata besarnya mengatup, dan bibir kemerahannya mengatakan hal-hal manis tanpa beban. Setelah Ayah meninggal karena kecelakaan tahun lalu, dia tahu tidak boleh terlalu membebani perasaan Mama. Hanya saja beradaptasi di tempat baru jelas tidak semudah itu.

"Mama, A Xiao di mana?"

Entah kenapa, sekedar membuka mata pun rasanya berat sekali. Padahal Xiao Zhan bukan tipe anak yang pemalas. Dia sering bangun karena suara keras, namun meski sampai menangis, kali ini dia hanya menghadapi kegelapan.

"Mama, aku takut—"

"Ssshh… puk puk … puk puk," kata suara lelaki tiba-tiba. Xiao Zhan pun tidak lagi berdebar cemas. Dia menoleh sambil berusaha merabai bantal di sisinya. Berharap menemukan seseorang untuk menjadi tempat berpegang, namun tangannya justru meremasi bulu. "—hei… berhenti. Jangan gilas badan kecilku. Aku bisa mati, Bodoh!" bentaknya kesal.

"Eh? K-Kecil?"

"Iya, kecil—ugh…" Si mungil berbulu itu lantas mendorongi jari-jari Xiao Zhan. "Namaku Wang Yibo. Aku ini peri mimpimu. Khusus kau! Jadi diam dulu, oke? Biar kuelus kepalamu sampai dua menit. Pasti nanti bisa bangun sendiri."

"Peri?" bingung Xiao Zhan. "Aku pasti sedang bermimpi…" desahnya dalam hati. Hanya saja, elusan si mungil itu benar-benar mulai terasa di pipinya. Dia bahkan menyanyikan lagu nina bobo, mengecup pucuk hidungnya, lalu menaburkan serbuk wangi entah apa. Yang pasti Xiao Zhan sungguh bisa bangun setelahnya.

"Kau baik-baik saja?" tanya Wang Yibo.

Katanya peri, tapi bentuk badan Yibo lebih seperti makhluk mitos dalam televisi. Dia punya telinga kucing, tangan-tangan mungil yang berwarna merah, juga ekor penuh bulu panjang. Matanya hijau zamrud, berkerlip indah, tapi menatapnya lebih tajam daripada citah karena Xiao Zhan mengelus pipinya.

"Hei, bodoh! Apa sih yang kau lakukan?" bentak Wang Yibo jengkel.

Xiao Zhan justru menekan-nekan bagian itu. "Kamu nyata?" tanyanya takjub.

"Tentu saja! Aku bilang aku peri. Aku bukan arwah yang sudah meninggal—ugh… stop!"

"Kamu lucu," puji Xiao Zhan."Lil Bo yang sangat mungi…" batinnya, lalu tersenyum geli karena Wang Yibo menggigit telunjuknya jengkel. "Tidak sakit, ha ha."

"Menyebalkan! Awas kalau bulan purnama telah berakhir," kata Wang Yibo. Kini makhluk seukuran anak kucing itu merangkak ke lengan Xiao Zhan demi menggigit di leher.

"He? Memang kenapa?" Xiao Zhan pun merubah posisinya jadi rebah untuk menangkup bahu kecil Wang Yibo. Percayalah, di matanya dia lebih seperti boneka daripada makhluk bernyawa.

"Kenapa, heh?" Seringai Wang Yibo kini muncul. Dia melirik jam beker Xiao Zhan di atas nakas. "Tunggu dulu. Tinggal 15 detik lagi."

"Eh?"

"Sepuluh…."

"T-Tunggu dulu, ada apa sebenarnya?" panik Xiao Zhan. Sebab kilatan mata Wang Yibo kini ikutan berubah. Ada tatapan gemas nakal di sana. Dan lelaki 14 tahun sepertinya jelas berusaha berpikir lurus. "Yibo—"

"Lima…."

"Aku tidak—"

BOOM!

"A Xiao?"

Wang Yibo pun menghilang jadi asap kala ibunya membuka pintu. Alis wanita itu berkerut-kerut. Bingung. Sebab Xiao Zhan merona hebat padahal di matanya baru bangun dari tidur.

"A Xiao?"

DEG

"M-Mama?"

"Kau tidak apa-apa?"

Xiao Zhan pun menggeleng keras. "Tidak kok, he he. Sumpah aku baik-baik saja," katanya. Tapi dengan selimut yang dicengkeram, sang ibu jelas sulit berpikir positif.

"Astaga, apa dia tadi sedang melakukannya?" pikir sang ibu. "Kalau iya, aku benar-benar salah waktu. Oh, tuhan. Aku lupa anakku sudah remaja."

"Baiklah, Mama hanya mengecek sebentar," kata wanita itu dengan senyuman manis. "Soalnya tadi aku dengar kau bicara sendirian. Apa karena dapat mimpi buruk?"

"I-Iya, jadi tadi sulit bangun."

"Oh. Oke."

"…"

"Baiklah, Mama pergi," kata sang ibu. "Sekarang baru pukul 2. Kalau tidur lagi, usahakan tetap bangun tepat waktu besok pagi, hm?"

"Oke, Ma."

Xiao Zhan pun menghela nafas panjang. Dia lega, namun juga tak menyangka. Tadi Wang Yibo sungguh tampan ketika berubah ke ukuran normal. Dia terlalu indah hingga Xiao Zhan ingat detail visualnya meski hanya melihat sedetik.

Mata yang tajam, rahang yang kuat, bahu yang lebar … lalu kemegahan 9 ekor rubah yang menyebar di kamar—Xiao Zhan sungguh mengaguminya bila saja Yibo tak telanjang dada seperti tadi.

"Wah, pikiranmu saat ini sungguh kotor," komentar suara berat itu tiba-tiba.

DEG

"Eh?"

"Suka aku datang lagi?"

Demi apapun! Sejak kapan Wang Yibo berbaring lagi di sisinya?

"T-Tidak, aku…"

"Matamu bahkan jelalatan ke dadaku," tunjuk Wang Yibo sembari tersenyum. Xiao Zhan pun terbakar merah hingga sampai ke telinganya. Dia terbisu, cemas, namun peri tampan itu justru menariknya ke dalam pelukan. "Oke, lupakan soal ini sebentar saja. Sekarang tidur. Besok pagi kuceritakan apapun yang ingin kau tahu."

Malam itu, Xiao Zhan memang memejamkan mata lagi. Tapi, sumpah! Dia pun tak tahu mengapa debaran dadanya enggan berhenti

END

PS: Hasil kerandoman otak abis liat fanart ini :)

You May Also Like

Pangeran Yang Dikutuk

"Ayo pergi," kata sang pangeran. "Pergi kemana?" Emmelyn bertanya, tidak mengerti apa yang ingin dilakukan Mars. "Ayo kita membuat bayi." SINOPSIS: Pangeran putra mahkota Kerajaan Draec dikutuk pada hari kelahirannya, bahwa ia tidak akan pernah bahagia. Lebih parahnya lagi, semua wanita yang menyentuhnya akan mati. Hal ini menjadi masalah sangat besar bagi keluarga raja karena pangeran tidak bisa mendapatkan istri untuk melahirkan keturunan penerus dinasti keluarganya, apalagi sang pangeran adalah anak tunggal. Hingga pada suatu ketika... seorang putri negara jajahan yang menyamar sebagai budak hendak membunuhnya, ternyata tidak mati setelah mereka bersentuhan. Emmelyn menyimpan dendam kepada pangeran putra mahkota yang telah membunuh keluarganya dalam perang dan menjajah negerinya. Ia bertekad hendak membunuh sang musuh. Apa daya, percobaan pembunuhannya gagal dan ia ditangkap. Namun, sang pangeran yang menyadari Emmelyn adalah satu-satunya harapan bagi keluarganya untuk memperoleh keturunan, membuat perjanjian dengan gadis itu. Ia baru akan dibebaskan dan negerinya tidak akan dijajah lagi, jika gadis itu berhasil memberinya tiga keturunan. Emmelyn setuju, tetapi, setiap hari di saat ia bersama pangeran, gadis itu selalu berusaha membunuhnya. Apakah Emmelyn akan berhasil membalaskan dendam keluarganya? Ataukah ia akan terjebak semakin dalam dengan sang musuh? *** "Kau akan menjadi ibu dari anak-anakku," tukas laki-laki itu dengan nada setengah memerintah. "Eh...tunggu dulu," Emmelyn yang sudah tersadar dari kekagetannya buru-buru mengusap bibirnya dengan kasar seolah berusaha menghilangkan bekas bibir sang iblis dari bibirnya. "Aku tidak mau menjadi istrimu! Aku tidak mau menikah denganmu, hey pembunuh!!" Lelaki itu mengerutkan keningnya danmenatap Emmelyn dengan pandangan mencemooh. "Siapa bilang aku ingin menjadikanmu istri?"

Missrealitybites · Fantasy
5.0
508 Chs

Hasrat Wanita Bayaran

Namanya adalah Choon-Hee, Perempuan cantik yang tubuhnya Molek dengan bokong besar yang seksi. Memiliki arti nama, perempuan yang lahir di musim semi. Wajah Choon-Hee memang teduh seperti musim semi, namun daya pikatnya mampu membuat banyak laki-laki rela menghabiskan banyak uang, hanya untuk menyewa Choon-hee Satu malam.. Ya.. Choon-Hee adalah wanita bayaran di sebuah Bar mewah di kota JD. Salah satu Bar yang pemiliknya merupakan pengusaha Sukses yang tampan dan rupawan, Sudah lama Choon ingin bisa bertemu dengan pemilik Bar ini. Bar yang diberi nama 'Horsesky' memang patut di acungi jempol. Siapapun yang pulang dari Bar ini, mereka akan terbang kembali dan menghabiskan uangnya lagi dan lagi.. Siapa yang tidak mengenal Pria tampan Bernama Edwards Salvador? Pria itu menjadi incaran banyak wanita di seluruh dunia. Walaupun Edwards telah memiliki Seorang istri, namun tersiar kabar bahwa istri Edwards adalah penyuka sesama jenis. Tentu itu adalah kabar baik bagi seluruh wanita, yang ingin sekali bisa bersanding dengan Edwards dan merasakan mandi uang setiap hari.. Memangnya apa yang wanita inginkan dari laki laki tampan dan kaya? tentu saja uang.. uang.. dan Uang.. Begitupula Choon-Hee, menanti setiap saat kedatangan Bos besar itu dan berusaha untuk menarik perhatiannya. Akankah Tubuh Choon-Hee bisa menarik perhatian Edwards Salvador? Kita akan lanjutkan kisahnya di bab-bab berikutnya!!!! Jangan lupa berikan komentar positif dan beli koin gratis untuk membuka Bab terkunci, satu koin gratis dari kalian. akan membuat Author semakin bersemangat menulis! Happy Reading!!! [My Instagram: Silvaaresta]

silvaaresta · Fantasy
4.9
357 Chs
Table of Contents
Volume 1

SUPPORT

empty img

coming soon