webnovel
#VILLAIN
#SCARY

LINDAP

Lindap mengisahkan tentang Alra, putri dari pasangan suami - istri bernama Dian, dan Aisyah. Kedua orang tuanya memutuskan untuk pindah dari kota besar menuju kota kecil di pulau Jawa. Awalnya kehidupan Alra berjalan dengan baik-baik saja, hidup dengan sederhana karena pekerjaan ayahnya yang selalu berganti tempat. Akan tetapi, ketika Alra mulai duduk di bangku SMP, perselingkuhan ayahnya dengan Susi mulai terjadi, dan Alra ketahui tanpa sengaja. Hal itu membuat sekolahnya menjadi tidak terarah, Aisyah juga menjadi berbeda, dan lebih memilih untuk mendatangi berbagai dukun agar suaminya kembali pulang. Tak hanya permasalahan keluarga yang dia terima, dampak dari permainan dukun yang dilakukan Aisyah pun dia terima dengan gangguan yang hantu-hantu itu berikan. Alra semakin tidak tenang dengan kehidupannya di rumah, dia lebih suka di sekolah untuk bertemu dengan teman-temannya, tapi rupanya di sekolah pun masih ada konflik yang menurutnya lumayan rumit. Berbagai macam masalah datang secara bersamaan, tapi suasana yang memanas berubah manis ketika dia duduk di bangku kelas 9 semester akhir. Bertemu dengan cowok bernama Hazel merubah dunianya yang terasa hambar, banyak yang berubah menjadi manis, dan lebih berwarna. Alra juga bertemu dengan orang-orang yang sama rasa dengannya, terutama dengan masalah keluarga yang sama. Mereka berbagi cerita, dan memberikan uluran tangan agar gadis itu semakin kuat.

meybulansafitrii · Teen
Not enough ratings
156 Chs
#VILLAIN
#SCARY

Empat Puluh Lima

Nampan berisi jus jeruk dengan dua roti isi di letakan secara perlahan di atas meja belajar. Wanita itu tersenyum ketika putrinya menoleh, dan ikut memberikan senyum yang cukup manis.

Alra menutup buku bacaannya, beralih meminum jus jeruknya. Sementara Aisyah mulai mengikat rambut panjang lurus itu dengan sangat lembut. Ikat rambut berwarna hitam dengan tambahan pita yang cukup besar dengan tambahan lingkaran kecil berwarna putih.

"Um! Kemanisan, Mama nambahin banyak gula ya?" tanya Alra sambil menoleh ke belakang sekilas, tapi dia kembali meminum jus jeruknya sampai akhirnya habis tak terisa, "Kelebihan deh kayanya, soalnya gak mama takar pakai sendok. Langsung masukin aja lewat wadahnya, jadi kebanyakan."

"Oh, oke-oke gapapa."

Aisyah masih menyisir rambut putrinya dengan lembut, tersenyum simpul ketika mengingat kejadian masa lalu, tapi dia segera ingat sesuatu yang sejak tadi ingin dia bicarakan, "Kamu belum cerita lengkap."

"Cerita apa?"

"Kegiatan di sekolah hari ini."