webnovel

Lighting Master in DxD

Kuberi kalian peringatan, ini adalah novel cringe yang dibuat oleh remaja chuuni tertentu. Jika kalian ingin tetap lanjut membaca, maka saya tidak akan menghentikannya.

Zenftiy · Anime & Comics
Not enough ratings
56 Chs

Bab 23: Berkunjung (2)

"Kondisinya adalah aku akan menggunakan identitas yang berbeda ketika beraksi bersama kalian," Kata Alex.

Mereka semua menatapnya dengan aneh ketika Alex mengatakan itu.

"Kenapa?" Bikou bertanya.

"Kau tahu kan, aku berhubungan dengan Rias dan para iblis yang ada di Akademi Kuoh, bagaimana jika mereka semua tahu kalau aku memasuki organisasi teroris? Mereka bakal jadi musuhku bukan," Kata Alex.

Arthur menggosok dagunya, "Benar juga sih, terus bagaimana kau menyembunyikan identitasmu? Topeng biasa tidak akan banyak membantu."

Alex tersenyum, dia kemudian merogoh jaketnya dan mengeluarkan sebuah topeng dengan bentuk wajah manusia tanpa mata dan mulut, "Aku akan menggunakan ini," Kata Alex.

"Apa itu?" Le Fay penasaran, dia kemudian menambahkan, "Aku tidak merasakan sihir apapun dari topeng itu."

Alex tersenyum dan tidak menjawabnya. Dia langsung menggunakan topeng itu di wajahnya dan tiba tiba rambutnya berubah menjadi putih, matanya berubah berwarna abu abu, dan tampilannya memiliki aura dewasa.

"I-Itu!!" Mereka semua terkejut ketika melihat perubahannya.

Ophis terkejut ketika merasa bahwa Alex benar benar menjadi orang berbeda. Dia kemudian dengan cepat menenangkan dirinya dan makan camilan lagi.

"Bagaimana," Kata Alex sambil menyeringai. Suaranya juga berubah sekarang.

Koneko mulai mengendusnya dan baunya benar benar berbeda dari bau Alex yang biasanya, "Apakah kamu benar benar Nii-san ku?"

Alex menggerakan bibirnya ketika kekasihnya meragukannya sendiri, tapi itu artinya topeng ini benar benar bekerja dengan baik. Dia kemudian melepas topengnya dan memasukannya dalam jaketnya lagi. "Iya, ini aku," Kata Alex sambil menariknya dan menciumnya.

Koneko tersipu ketika dia dicium tiba tiba di depan semua orang, tapi dia menerimanya dan melebur dalam ciuman.

Ophis entah kenapa merasa kesal ketika melihat keduannya berciuman. Dia kemudian mencubit paha Alex.

Alex sudah melepaskan ciumannya dan tiba tiba merasakan pahanya dicubit oleh seseorang, dia menoleh ke bawah dan melihat Ophis yang menatapnya, "Ada apa, Ophis? Apakah kamu juga mau?" Alex menggodanya.

Ophis merasakan perasaan aneh yang dia rasakan di hatinya ini. Dia memalingkan mukanya dan memakan camilannya lagi. Dia benar benar kesal dengan perasaan baru yang ada dihatinya, tapi entah kenapa, pada saat yang bersamaan, dia menyukai perasaan itu.

Alex hanya tersenyum dan menepuk kepalanya ketika melihat Ophis seperti itu.

"Apakah kamu lolicon?" Tiba tiba Kuroka bertanya.

Alex merasakan jantungnya berhenti beberapa detik ketika mendengar pertanyaan Kuroka, dia mungkin akan kehilangan umurnya sampai mati jika dia tidak memiliki tubuh abadi, "Aku tidak!"

"Tapi, kenapa kau terlihat tidak tertarik dengan payudaraku, nya?" Kuroka bertanya sambil mencondongkan payudaranya.

Alex merasa aneh ketika Kuroka menanyakan pertanyaan ini. Tapi dia tetap menjawabnya, "Karena aku suka perut," Kata Alex tanpa mengubah ekspresi.

"Nyahahaha! Kamu menarik, nya!" Kuroka tertawa senang dan duduk di sisinya.

"Begitukah? Kalau begitu terimakasih atas pujiannya," Kata Alex. Dia kemudian menoleh ke arah Tim Vali dan terbatuk untuk mengalihkan perhatian, "Ehem! Mari kita lanjutkan pembicaraan kita tadi," Dia mengeluarkan topengnya lagi, "Jadi, bagaimana penyamaranku?"

Mereka menggerakan bibirnya ketika melihatnya tidak mengubah ekspresipun setelah apa yang dia lakukan tadi.

"Yah, itu benar benar mengejutkan karena bisa sepenuhnya mengubah seseorang. Jika seseorang tahu kau memiliki seperti barang itu, mungkin semua orang akan mengejarmu untuk mendapatkannya," Kata Vali dengan kagum. Dia telah melihat senjata Incursionya kemarin, dan itu sangat kuat walaupun tidak terdaftar sebagai Sacred Gear. Dia bertanya tanya apakah dia yang membuat semua itu sendiri.

"Benar..." Alex berkata dengan tersenyum masam.

========

[Topeng pengubah hidup Rank A++]

Efek : Memiliki kekuatan untuk merubah penampilan, dari wajah, tubuh, aura, dan bahkan bisa mengubah kepribadian.

Harga : 100,000

========

Sisa point sistem : 1,318,463

========

Walaupun harganya membuat Alex berdarah darah, menurutnya itu sepadan karena itu bisa merubah seorang yang sudah tua menjadi muda lagi. Selain itu, mungkin barang ini akan berguna untuknya di masa depan.

"Ngomong-ngomong panggil aku dengan 'White' ketika aku berubah wajah," Kata Alex.

Mereka semua merasa aneh dengan sebutan namanya, tapi anehnya mereka merasa itu benar benar cocok untuk penampilannya yang berambut putih.

*Growwlll...*

Alex kemudian mendengar suara perut bergumuruh, dia menoleh dan melihat Le Fay yang memegang perutnya sambil memerah keras.

"M-Maaf," Kata Le Fay.

"Bagaimana kalau kita makan malam bersama?" Kata Alex.

Le Fay menggelengkan kepalanya, "T-Tidak usah, nanti kita merepotkan kalian."

Alex melambaikan tangannya, "Tidak apa apa, lagipula kita juga belum makan malam," Kata Alex. Dia kemudian menyingkirkan Ophis dari pangkuannya dan berdiri, "Selain itu, kita sudah jadi satu kelompok kan."

Le Fay hanya bisa menganggukan kepalanya dan menirmanya, "Kalau begitu, maaf merepotkan."

Alex kemudian menuju dapur dan mulai memasak untuk mereka semua.

***

Setelah memasak Alex langsung menyajikannya di meja, "Silahkan."

Mereka semua menelan ludah ketika melihat makanan di depan mereka, baunya sangat harum dan sangat menggoda. Mereka hanya ingin menyerbunya langsung tapi mereka tahu itu tidak sopan.

""Selamat makan!!"""

Setelah mengatakan itu, mereka langsung memakan makanannya.

Bikou memakan makanannya dengan semangat, "Enak!!"

Vali merasa makanannya sangat enak tapi dia memakannya dengan pelan pelan.

Arthur makan makananya dengan cepat tapi dengan cara yang elegan.

Le Fay memakannya dengan wajah bahagia. Dia merasa beruntung bahwa dia tidak menolak tawaran Alex untuk makan tadi.

Kuroka berada di duniannya sendiri karena enaknya makan.

Alex terkekeh ketika melihat reaksi semua orang. Dia kemudian mengambil makanannya dan menyuapi Ophis lagi.

Koneko tidak minta untuk disuapi oleh Alex karena dia malu jika dilihat kakaknya.

***

Mereka semua telah selesai makan dan berpamitan untuk kembali.

"Kita akan berkujung lagi kapan kapan," Kata Bikou.

"Ya, makananmu sangat enak," Kata Vali.

"Terima kasih atas makanannya," Kata Arthur.

"Sampai jumpa, Alex-sensei," Kata Le Fay.

Kuroka disisi lain memeluk Koneko, "Aku akan berkunjung jika ada waktu, Shirone, nya~"

"Iya, iya, Nee-san," Kata Koneko sambil mendorong payudaranya menjauh. Dia benar benar tidak bisa bernafas karena ditelan oleh payudaranya. Meskipun begitu, dia sedikit sedih ketika Kakakknya akan pergi, tapi dia tahu, bahwa kakaknya belum bisa tinggal dirumahnya dulu sebelum menghapus tuduhannya atas penjahat kelas SS.

Ophis memiliki emosi sedih di hatinya ketika dia harus pergi, dia benar benar betah tinggal dengannya. Dia telah kecanduan makanannya dan camilan yang dia buat olehnya.

Alex bisa melihat Ophis sedih, dia menunduk dan menepuk kepalanya dengan lembut, "Jangan khawatir, aku akan sering mengunjungimu kok," Kata Alex sambil mengeluarkan beberapa lolipop dan menyerahkannya ke Ophis.

Ophis hanya mengangguk dan berkata, "Terima kasih."

"Sama sama," Kata Alex sambil tersenyum lembut, dia kemudian berdiri dan melambaikan tangannya, "Kalau begitu sampai nanti."

Mereka semua juga melambaikan tangannya sebelum teleport ke markas mereka sendiri.

*Zring!*

Melihat mereka sudah pergi. Alex menoleh ke arah Koneko dan menggendongnya, "Bagaimana kalu kita lanjutkan kegiatan malam kita seperti biasa?"

Koneko hanya mengangguk malu malu dan tersenyum, "Kamu kakak mesum."

"Kamu kucing mesum," Kata Alex sambil mencubit hidungnya.

Malam ini kediaman Alex kembali penuh dengan suara erangan.