webnovel

Episode 5

Siang itu bagaikan mimpi. Ketika kubangun, Putri Yu Ji telah duduk dikamarku bersama Jenny dan Qara, menatapku dengan penuh rasa khawatir. Saat ku bangun, ia seketika berdiri lalu melangkah menghampiriku.

"syukurlah kau siuman. Kau tertidur dari siang, membuatku khawatir saja" Ia letakkan telapak tangannya di keningku lalu ia terdiam sejenak . Matanya terpejam. Tak lama ia buka kembali bola matanya lalu menepuk pipiku dengan geram.

"dasar lelaki mesum" wajahnya berubah geram. Apa Ia baru saja melihat apa yang terjadi?

" Engkau pasti merindukan Kampung halamanmu tuan Kevin. Kau sampai memimpikannya" mimpi ? apa semua itu benda-benda mimpi?

" mungkin itu benar Tuan Putri . Kumohon panggil saja aku Kuanlin" wajahnya bertambah garam ia menatapku dengan sinis seraya berkata

" terserah kau saja Tuan 'Kuanlin' . Padahal aku sudah membuatkanmu makan malam. Apa kau mau makan malam bersamaku sebelum aku berpikiran? " aku pun mengangguk. Kamipun makan malam bersama. Tuan Putri uji duduk berdampingan denganku sementara Jenny dari tadi enggan menatao mataku. Dia terlihat kesal. Saat makan malam dimulai , Ia hanya menghirup sirup sedikit supnya, seperti orang tidak nafsu makan.

"maafkan aku, aku sudah membaca seluruh kitab namun aku masih belum menemukan cara untuk memulangkan kalian. Sayangnya di istana ini tidak ada lagi pendeta api. " mendengar perkataan Putri Yu Ji, Jenny lalu tersenyun sinis dan berkata.

" tidak apa apa tuan putri, kami sabar menunggu, lagipula lusa kan kak Kevin menikah. Dia pasti senang." Putri Yu Ji pun heran. Nada bicara jenny seolah menyindirku. Jelas bukan nada bercanda. Namun putri Yu Ji hanya diam. Aku pun bingung mau berkata apa. Makan malam pun berlanjut dengan suasana serba canggung.

Aku mengerti sekali apa yang ada dipikiran Jenny. Ia mungkin berpikir kalau aku menikmati semua ini. Menjadi pendekar sakti , punya segunung emas , menikah dengan wanita cantik , aku memang terkesan menikmati itu semua. Mungkin itu benar, mungkin juga salah. Namun sebenarnya , yang aku lakukan hanyalah menikmati apa yang terjadi. Ibarat anak kecil dan hujan, daripada menangis tidak bisa main karena hujan , aku lebih memilih bermain hujan hujanan. Aku menikmati apa yang terjadi , tapi jika bisa pulang , aku juga ingin pulang. Hanya saja aku bingung bagaima mengatakannya.

Makan malam pun usai. Suasana masih canggung. Jenny diam menahan kesal, putri Yu Ji juga terdiam dan Qara bingung mau berbuat apa. Putri Yu Ji memintaku untuk kembali beristirahat, lalu ia pun pamit kembali ke kediamannya. Aku terbaring lemas, makan malam pertamaku bersama tunanganku penuh suasana canggung dan serba salah. Bukan awal yang bagus. Aku mengerti maksud dan perasaan Jenny tapi apa ia tidak takut putri Yu Ji tersinggung?

Tak lama aku kembali tertidur. Esok harinya, aku masih terdiam di kamarku sembari dilayani oleh keempat dayang cantik yang biasa melayaniku. Aku berusaha menikmati pelayanan mereka namun ak tak bisa. Pikiranku terganggu. Siang itu, setelah dayang dayang selesai memandikan dan melayaniku, aku memutuskan untuk latihan bela diri di pekarangan kamarku.

Di Bumi , jika sedang gusar seperti ini , aku sering berlatih bela diri di outdoor apartement. Berbeda dengan orang lain yang mendalami muay thai , wushu , brazilian jujitsu, sejak umur tujuh tahun, aku rutin berlatih karate bersama temanku Ali dua hari seminggu , dan kami meraih sabuk hitam dan 1 diakhir kelas dua sma. Aku kehilangan kepercayaan diri saat ku kalah berturut turut di turnamen karate. Berbeda dengan temanku Ali yang memiliki kepercayaan diri tinggi . Itu semua karena ia selalu memenangi turnamen dan di dojo kami, semua orang menyukainya. Aku menjadi pesimis dan akirnya memilih konsentrasi pada kuliahku. Namun setiap minggu , aku selalu latihan karate sendirian , bukan untuk mengasah bela diri namun untuk menenangkan pikiran. Dikala orang lain termasuk Ali mulai beralih ke bela diri seperti Muay Thai, brazilian jujitsu , wushu serta gulat Ala MMA , aku masih setia dengan bela diri lamaku ini. Jika aku memilih tidak meninggalkan dojo mungkin sekarang aku sudah dan 2 atau bahkan dan 3.

Aku terus berlatih dipekarangan kawasan tamu istana, disaksikan oleh dayang dayang cantik dan prajurit istana. Mereka mungkn asing dengan gaya bertarungku karena orang orang di planet ini kebanyakan bertarung dengan gaya silat ala Cina kuno. Beberapa jam latihan, hampir seluruh dayang dayang dan putri bangsawan berkumpul melihatku latihan

"gagah sekali!!

" ya ampun , sangat mempesona"

Begitulah komentar mereka. Sebenarnya kemampuanku tidak seberapa, hanya saja sosok pendekar naga hitam membuat semua orang seakan mengagumiku. Saat aku menoleh, ternyata Kaisar Shan juga ikut memerhatikanku bersama selir selir cantiknya. Ia bertepuk kagum mekihat gerakan gerakan karateku.

"luar biasa Tuan Pendekar , ternyata kau juga menguasai ilmu silat timur. Jadi legenda itu benar." Teriaknya mengagumiku. Aku segera berlutut seraya berkata

" begitulah Yang Mulia, namun hamba belum terlalu menguasai seluruh gerakannya" Kaisar Shan lalu tertawa

" Engkau memang gemar merendah tuan Pendekar. " Dari raut wajahnya , Raja Shan terlihat benar benar kagum. Sungguh membanggakan bisa dikagumi oleh seorang raja dan semua orang. Hal yang sulit kudapat di Bumi. Kupercepat dan kuperkeras pukulan dan gerakanku agar mereka makin terkagum-kagum

"Kaisar Shi serta utusan dari Kerajaan Timur , Tiba!" aku menghengikan latihanku sejenak lalu berlutut kepada Kaisar yang baru saja tiba di kediaman tamu kerajaan. Ia datang bersama Ellis , putri Yu Ji dan utusan dari kerajaan timur , Tuan Noriatsu Nomura. Sang Kaisar menyuruhku berdia dan ia turut bertepuk tangan mengagumi gerakan latihanku. Tuan Noriatsu sepertinya turut antusias , namun aku melihat sesuatu berbeda dari tawa dan tatap matanya.

"Aduhai, Pendekar Naga rupanya sangat menguasai bela diri dari kerajaan kami. Kami merasa bangga hahahaha" ucapnya memujiku. Namun aku pernah mendengar nada bicara seperti itu sebelumnya. Waktu SMA sainganku Tony serta kakaknya Jason juga berkata dengan nada seperti itu seakan mengejek kemampuan bela diriku.

" Pendekar Naga Hitam memang menguasai beragam macam bela diri. Beruntung rasanya dapat melihat beliau memperagakannya. " sahut Yang Mulia Kaisar Shi. Tuan Noriatsu kemudian maju ketengah lapangan seraya berkata

" Wahai Pendekar Naga hitam , sudikah Tuan mengizinkan hamba menguji ilmu bela diri hamba bersama Tuan Pendekar. Hamba akan merasa terhormat. " Dari tatap matanya , jelas sekali ia menantangku bertarung. Ia mencoba mempermalukanku. Aku tak punya pilihan lain selain menerima tantangannya. Jika aku menolak , justru akan merusak citraku.

" Sebuah kehormatan bagi hamba untuk dapat mengadu ilmu bersama panglima hebat seprrti Tuan" orang orang pun berteriak histeris. Tuan Noriatsu sontak memasang kuda kuda khas jujutsu dengan hakama hitam bercampur benang emas. Terakhir aku beradu bela diri adalah hampir sepuluh tahun yang lalu di bumi. Dan berakhir sangat memalukan. Saat itulah yang membuat aku kehilangan percaya diriku. Semoga saja kali ini aku tidak membuat keputusan yang salah. Atau setidaknya , semoga saja aku tidak kehilangan nyawaku.

Putri Yu Ji menatap Tuan Noriatsu dengan raut wajah tidak senang. Sementara Ellis dan Jenny menatapku khawatir. Yang lain hanya bersorak dan bertepuk tangan melihat kami berhadapan dan memesang kuda kuda. Saat konsentrasiku buyar , tuan Noriastu tiba tiba menyergapku dan hendak mengunciku dengan jurus jujutsunya. Ia mengunci kepalaku seolah dan membantingku dengan keras. Ia berbisik "ada kata kata terakhir orang bumi?" Dengan cepat, kugenggam kuat tangan kananya, kuletakkan tangan kananku dikepalanya , dan memanfaatkan gerakan kananku , kusodok kaki kirinya , membuat kuda kudanya kacau dan ia pun terjatuh. Semua orang bertepuk tangan , Putri Yu Ji daan yang lainnya pun lega. Pengawal pengawal tuan Noriatsu pun tak terkejut. Aku dengan cepat menjaga jarak dan menajamkan konsentrasiku. Kuncian kepalanya sangat keras dan jelas sekali ia bukan hanya sekedar ingin bertarung tapi ingin mematahkan leherku. Jika aku tidak bertindak cepat , mungkin saja nyawaku sudah melayang.

" aku terkesan tuan pendekar, aku beruntung masih hidup hahahaha" ia kembali bangun dan memasang kuda kudanya. Dengan geramnya ia layangkan tendangan kaki kanan yang sangat keras namun beruntung aku dapat menangkis serangan ini dengan mudah. Kutangkis tendangan kerasnya lalu kuterjangkan tendangan menyamping yang sangat keras ke sisi kanan badanya. Namun ia dengan santainya menangkap kakiku dan

"Bruk!!" ia banting tubuhku dengan keras sehingga kepalaku menghantam tanah dengan sangat keras. Aku beruntung masih hidup untuk kedua kalinya , ia mengunci kepalaku dan siap untuk mematahkan leherku. Ia berbisik

" aku akan membunuhmu disini. Pendekar naga hitam akan mati ditanganku dan Timur akan berja..." Ia bisa saja langsung membunuhku saat itu , sayangnya ia melakukan kesalahan utama di cerita cerita action , BASA BASI. Selagi ia basa basi , dengan gerakan kombinasi dari tangan dan kakiku , aku mampu dengan mudah melepaskan diri dan kembali berdiri. Tuaj Noriatsu berusaha menyerang kakiku dan menjatuhkanku , namun beruntungnya aku berhasil mengelak memaksa ia kembali berdiri.

" Hebat nak , namun kau bertarung seperti wanita. Kau akan mati disini... " bisiknya dalam bahasa jepang. Aku ragu orang orang disini bisa bahasa jepang jadi tak heran mereka terus bersorak seolah tak tahu apa yang terjadi sebenarnya. Hanya Putri Yu Ji , Ellis dan Jenny yang sudah sangat cemas melihat Tuan Noriatsu hampir membunuhku dua kali.

Pertarungan yang sengit. Tuan Noriatsu terbakar emosi dan makin geram untuk membunuhku. Aku menjaga jarak karena postur tubuh dan jangkauan tangannya jauh diatasku. Sangat berbahaya jika ia berhasil merangkulku dan mematahkan raga ragaku. Aku butuh serangan cepat , keras dan mematikan demi mencegah serangan mematikannya. Saat itulah aku terpikir untuk menggunakan serangan mematikan yang seharusnya kulayangkan saat bertarung melawan Tony . Tendangan yang kupelajari bertahun tahun bahkan sebelum aku memperoleh sabuk hitam. Tendangan Yoko Tobi geri.

Termakan emosi , Tuan Noriatsu maju dan berusaha menyerangkudengan gegabah. Aku melompat lalu kulayangkan tendangan terbang mematikan itu tanpa rasa ragu sedikitpun. Dengan cantiknya tendanganku mendarat di wajahnya membuat ia termundur dan mengacukan kuda kudanya. Manusia biasa bahkan dapat seketika KO jika terkena tendangan mematikan ini. Namun ia masih berusaha berdiri. Tanpa ampun , kulayangkan tendangan memutar dan

"BUK!" Tendanganku mendarat di rahangnya. Darah terpuntah dari mulutnya namun ia masih bersusaha berdiri. Ia mencengkam tubuhku dengan sisa tenaganya , berusaha membantingku ataupun membunuhku dengan cepat. Kuhentakkan tangan kiri ke dadanya , membuat ia termundur sedikit lalu kupusatkan seluruh tenagaku ke tangan kananku.

"BOOM!!!" Kulayangkan pukulan keras ke dadanya, membuat sekujur tubuhku seketika gegar. Suara oukulanku terdengar sangat keras. Semua orang terkejut. Tuan Noriatsu termundur selangkah , dua langkah dan akhirnya

"Ugghhh!!" Darah terpuntah dari mulutnya dan ia pun berlutut sambil memegangi dadanya. Dan tiba tiba tubuhnya berhenti bergerak. Pengawal pengawalnya berlarian untuk menolongnya namun saat salah satu dari mereka menyentuh tubuhnya, Tuan Noriatsu terjatuh ke tanah dengan mata menjelit. Pengawalnya mengatakan "Tuan Noriatsu telah tebunuh!!"

"Tidak! Ini bukan pembunuhan! Sudah jelas sekali tidak ada yang berani berlatih bahkan menantang pendekar naga hitam karena hal ini dapat terjadi!! Ini salah kalian sendiri! Pukulan Tuan Pendekar terlalu kuat untuk Tuan Noriatsu!! Ia tak mampu membendungnya"

Putri Yu Ji melangkah maju membelaku dari orang orang jepang itu. Mereka pun terdiam dan tak mampu berkata apa apa. Mereka justru membungkuk memberi hormat lalu menggotong mayat Tuan Noriatsu. Kaisar Shi dan Raja Shan tercengang. Mereka seperti melihat hantu. Kaisar Shi bergumam

"Tendangan Naga pencengkram langit... Kami beruntung , kami beruntung dapat menyaksikan tendangan selegendaris itu. Kau sungguh pendekar tersakti di daratan WuWei. " Kaisar Shi kemudian berlutut. Diikuti , penglima besar kerajaan Han , para prajurit dan dayang dayang serta putri putri yang menyaksikan pertandingan tadi. Di bumi Tendangan Yoko tobi geri memang sangat legendaris dan bukan tendangan sembarangan. Aku beruntung dapat menguasainya , namun aku terkejut jika tendangan itu dapat memukau hati orang nomor satu di planet ini. Lagi lagi aku Cuma beruntung. Aku bahkan bingung kenapa pukulan dan tendanganku bisa sekeras itu.

Sore itu , Kaisar Shi dan Raja Shan mengadakan Jamuan luar biasa merayakan kemenanganku melawan Panglima Noriatsu Nomura , Samurai dari timur yang paling di takuti di planet ini. Gugurnya ia di pertarungan membuat pasukan timur tidak punya pemimpin lagi. Panglima Feng , yang kebetulan duduk minum arak bersamaku bilang kematian Tuan Noriatsu tentu akan menurunkan moril samurai samurai timur karena samurai terhebatnya saja sudah takluk ditangan epndekar naga hitam. Tuan Noriatsu sebenarnya sangat menguasai ilmu jujitsu juga Judo. Namun ia gegabah dan bertarung termakan emosi , membuat konsentrasinya kurang dan nyawanya melayang. Sebagai seorang samurai seharusnya ia tahu itu. Namun Panglima Feng bilang ia sangat tangguh ketika bertarung menggunakan Naginata dan Yari, sejauh ini tak ada yang mampu menggores tubuhnya segarispun. Namun sayangnya ia kurang beruntung saat bertarung melawan karateka asal Depok. Aku penasaran bagaimana jadiny jika ia bertarung melawan Ali.

Jamuan berlangsung meriah. Putri Yu Ji duduk disebelah kiriku dan Ellis duduk disebelah kananku. Kemenangan beruntungku membuat aku diperlakukan sangat istimewa. Namun aku masih bingung kenapa pukulanku dapat sekeras itu. Sambil menyantap makan malamku , aku terus berpikir seperti itu. Ellis menuangkan teh ke cangkirku karena ia tahu aku tak suka arak. Seakan tak mau kalah , Lutri Yu Ji menghidangkan bebek panggang yang sangat lezat khas dari kerajaan Xian.

" Tuan Pendekar , hidangan ini sangat berguna untuk tenagamu. Hamba mohon cicipilah dahulu. " Putri Yu Ji menyuapkan sepotong daging bebek ke mulutku. Ia tersenyum manja , sungguh menawan dan menyejukkan hati.

" Tuan pendekar kau mau kupijit? " ucap Ellis. Namun belum sempat aku berkata kya , Ellis tiba tiba memijiti pundakku. Wajahku memerah malu. Benar benar hari yang aneh. Sementara jauh disana , Jenny membuang mukanya seperti yang ia biasa lakukan.

" Kami kira kau benar benar akan mati. Ia datang untuk membunuhmu. Ia mengaku sebagai tamu utusan dari Kaisar Yamamato. Namun aku terkejut kau mampu bertarung seindah itu. Mungkin kapan kapan aku akan mempelajari gerakannya. " bisik Putri Yu Ji. Mati?? Jadi ia berpikir seperti itu? Ya Tuhan...

"Sudah kubilang .. kau mampu membaca pikiran seseorang , tapi kau belum tentu bisa membaca seseorang. Kau bahkan tak tahu ia ahli beladiri." Sahut Ellis. Kami sengaja berbincang dalam bahasa Melayu agar orang lain tak mengerti apa yang kami katakan.

"biasanya aku dapat mengetahui kemampuan bela diri seseorang dari aura dan jiwanya saja. Tapi kali ini, aku tak membaca apa apa. Kosong. Hanya ada kemungkinan kenapa aura seseorang bisa kosong seperti itu , ia seorang petarung legendaris yang sangat kuat sehingga seseorang tak mampu merasakan kekuatannya atau.... ia seseorang yang sangat bodoh tapi beruntung" putri Yu Ji kemudian tertawa. Ellis bahkan ikut tertawa. Panglima Feng sampai menoleh dan menatap kami dengan bingung. Seseorang yang bodoh tapi beruntung? Ya , itu bisa jadi.

" Kak Kevin gak bodoh kok. Dia pernah menang sparing melawan satu perguruan sekaligus!" Sahut Jenny. Ellis menoleh terkejut, seakan tak percaya , ia kemudian bertanya.

" benarkah itu Tuan Kuanlin? "

Ya itu benar. Aku kemudian menceritakan semuanya kepada mereka. Lebih sepuluh tahun yang lalu , aku berhasil mencapai dan 1 karate serta menerima sabuk hitam pertamaku. Aku bercita cita meneruskan latihanku walaupun aku masih SMA. Aku dan Ali adalah salah satu dari sedikit sabuk hitam muda di Jabodetabek. Namun disekolahku juga ada dua orang lagi Sabuk hitam dan 1 namun dari beladiri berbeda. Mereka mendalami Taekwondo. Selain tae kwon do mereka juga menguasai beladiri sioat khas daerah mereka, membuat mereka merasa lebih kuat dari anak anak di sekolah. Mereka sering membully teman teman kami seenaknya namun mereka tidak pernah mengganguku dan teman temanku. Namun suatu hari , ketika Tony memalak salah satu teman sekelasku aku maju untuk mencegahnya. Ia menyentakku dan mengancam kalau ini bukan urusanku. Aku hanya bilang 'jangan ganggu temen gue' namun ia tiba tiba menendangku dengan kaki kanannya. Dengan mudah kutangkis tendangannya dan 'BUK!!' aku spontan melayangkan tendangan memutar dan kebetulan mendarat tepat diwajahnya. Tony seketika terkapar tak sadarkan diri. Teman teman satu gangnya berusaha menyerangku namun aku berhasil melarikan diri dan ditolong satpam sekolah

Keesokan harinya , aku mendapat kabar jika Tony yang kutendang kemarin dilarikan ke UGD karena geger otak. Selain tendangan kerasku , kepalanya memang terbentur pot bunga batu tak jauh dari temoat ia berdiri. Kakaknya Jason datang ke kelasku bersama seluruh teman sepergurannya . Ia bilang jika aku memang merasa tangguh ia ingin aku melawannya saat itu juga. Aku berusaha menolak namun ia justru berteriak dan mengejekku banci. Terbakar amarah , aku menerima tantangannya.

Sepulang sekolah , kami bertemu diruang senam. Jason datang bersama delapaj temannya. Yohanes dan Bobby , tae kwon do sabuk biru tiba tiba maju menendangku namun untungnya aku berhasil menghindar. Kulayangkan tendangan keras ke kemaluan Yohanes, membuat ia berlutut memohon ampun, sementara untuk Bobby, kutangkap kakinya saat ingin menendangku lalu kubanting , kukunci lehernya dan kucekik dia hingga hampir tak sadarkan diri. Aku dapat menghindar karena teknik tendangan mereka salah besar. Entah bagaimana Jason mengajari mereka.

Saat aku berdiri , Bernard dan Leo , sabuk coklat peraih perak dan perunggu kejuaraan taekwondo open, menendangku tepat di dada. Tendangan mereka keras tapi belum cukup untuk menjatuhkan . Saat Bernard melayangkan tendangan memutar, dengan santai aku menepisnya lalu kupukul rahangnya membuat ia terkejut bukan main. Belum puas , kulayangkan tendangan kedepan yang sangat keras hingga tepat mengenai dadanya. Leo yang geram bukan main berusaha menendang kepalaku. Kulindungi kepalaku , dengan kedua tanganku lalu kukunci kakinya dan

"Prak!" kupukul sendinya dengan sikuku hingga teriakannya terdengar keras. Jason memucat biru. Seluruh kacungnya sudah kutaklukkan. Sudah jelas ada yang salah dengan teknik yang ia ajarkan. Aku melangkah maju dan saat itu juga , ia melayangkan tendangan yang keras kearahku. Kutangkap Kakinya dengan gampang namun tiba tiba ia melayangkan kaki kirinya lalu menendangku dengan tendangan memutar melayang yang luar biasa kerasnya. Aku seketika tersungkur dan penglihatanku sekejap kabur. Namun saat ia melayangkan tendangan kedua, aku langsung menepisnya lalu kupukul Dadanya dengan tangan kiriku. Tubuhnya seketika bergeming. Tak hanya sampai disitu , kupukul rahangnya sekuat tenaga namun disaat yang sama ia berhasil menepuk dadaku dengan keras membuatku termundur begitu jauh. Sudah jelas itu bukan jurus taekwondo. Aku bisa saja menyerangnya dengan tendangan Yoko Tobi geri yang kupelajari bertahun tahun. Namun aku ragu dan justru berlari dan berusaha menyerangnya dengan tendangan memutar. Tendanganku berhasil mengenai kepalanya namun ia juga berhasil melayangkan tendangan belakang ke arah hulu hatiku. Aku bisa saja mati namun aku hanya tersungkur menahan sakit yang luar biasa.

Tak sadar , hampir seluruh sekolah berkumpul diruang senam menyaksikan pertarungan kami. Mereka saksi dari kekalahanku. Jason terduduk memegangi kepalanya. Tak lama ayahnya tibadan membantunya berdiri. Akibat pertarungan kami , aku sempat sesak beberapa hari. Bernard dan Leo terpaksa berhenti latihan taekwondo akibat cedera yang mereka alami. Keluargaku nyaris dituntut oleh keluarga Bobby yang menderita retak tulang belakang dan kesulitan bernafas. Dan Yohanes , impoten seumur hidup. Aku ditolong saksi mata yaitu April dan Jenny yang sebenarnya di sekolah hanya untuk menjemputku. Mereka mengatakan kalau merekalah yang menyerangku lebih dahulu. Aku hanya membela diri. Namun Jason tetap berhasil mengalahkanku. Akibat aksi brutalku nama baik Dojoku tercemar dan perguruan taekwondo disekolahku ditutup selama dua tahun karena tidak ada pelatih. Tony tiba giba mengidap epilepsi dan Jason sering mengeluh sakit kepala dan apada akahirnya ia menyerah menjadi pelatih taekwondo. Kelas baru dibuka kembali saat aku tamat SMA. Akhirnya aku memutuskan mundur dari dunia bela diri. Sesekali aku berlatih sendiri dan aki camkan didalam diriku kalau pertarungan bukanlah cara terbaik menyelesaikan masalah. Semua itu berubah saat aku terdampar di planet ini.

" Yang kau lakukan justru membuat ilmu bela dirimu menumpul Tuan Kuanlin. Mungkin itu sebabnya Yu Ji tak mampu merasakan auramu. Menurutku kau tidak salah , hanya mereka saja yang lemah." Sahut Ellis. Mungkin itu benar , mereka lemah dan berlagak layaknya pendekar yang kuat. Tapi aku tetap kalah dengan Jason.

" Kau ragu Tuan Kuanlin. Kau bisa saja melakukan tendangan itu, namun kau tidak percaya pada dirimu sendiri. Kau menyalahkan dirimu sendiri karena kau tak percaya kalau kau melakukan hal benar. Seorang pendekar naga hitam yang sebenarnya akan menghajar mereka tanpa ragu dan ampun meskipun nama baik dan nyawa orang lain menjadi taruhannya. Cedera yang mereka alami bukanlah salahmu , namun kesalahan mereka sendiri. " ucapan putri Yu Ji sungguh membuatku terkejut. Pola pikirnya sangat berbeda denganku. Jika aku melakukan hak seperti itu di Bumi , mungkin aku sudah dipenjara. Namun jika aku ragu seperti yang kualami di Bumi , mungkin leherku sudah patah. Ucapan putri Yu Ji mungkin ada benarnya. Aku harus percaya diri dan membuang rasa ragu didalam diriku. Atau musuhku akan membunuhku dengan mudah. Seperti yang hampir dilakukan Jason.

Jamuan usai saat mendekati makan malam. Benar benar hari yang melelahkan. Kami kembali ke kediam kami masing masing. Namun malam itu , Ellis datang seorang diri dengan kain ptih tipis menutupi tubuh indahnya.

"suamiku , bolehkah aku tidur menemanimu malam ini? Tenang saja , pengawal tidak akan tahu aku disini. Mereka takkan bisa melihatku. "

Tanpa pikir panjang , kulumat bibirnya lalu kulepas kain tipis yang menutupi tubuhnya. Kubaringkan ia diatas kasurku lalu kutindih tubuh indahnya. Ia memelukku dengan gemas sambil membalas lumatan bibirku. Lidah kami beradu dengan lincahnya. Kutusukkan kepala tingkat saktiku ke bibir kemaluannya lalu kutusuk perlahan mengoyak keperawanannya. Ellis berdesis saat selaput darahnya sobek. Kupeluk tubuhnua erat dan sambil terus mencumbunya , kuguncang lubang kemaluannya tanpa ampun. Ia memelukku erat , menikmati setiap tusukan dan hujaman tongkat sakti. Pinggulnya bergerak membantu hujaman kemaluanku. Ia berdesis makin hebat saat hujaman tongkat saktiku makin kencang. Jemarinya memelukk punggungku denga keras dan tak lama ia mencapai puncak kenikmatannya.

Ellis memohonku untuk berhenti . Namun tongkat saktiku masih lapar. Wajahnya memerah. Ia menepuk nepuk berusaha melepaskan diri saat enggan melepaskan tongkat saktiku dari kemaluannya. Ia terpaksa menikmati rasa ngilu bercampur nikmat , sampai akhirnya air maniku terpuncrat deras ke dalam kemaluannya. Kulepaskan tongkat saktiku dari lubang kemaluannya dan tak lama , air maniku meresap begitu cepat , membuat kemaluannya seketika kering kembali dan berbalik perawan seperti semula. Ia kembali berbisik

"Suamiku , aku berbeda dari gadis lainnya. Aku takkan memiliki pangeran. Tapi apakah kau masih sudi menerimaku apa adanya? "

" aku bersedia Mawar biruku. Aku membutuhkanmu.." wajahnya menjadi merah karena malu. Kami bercumbu sekali lagi melampiaskan seluruh rasa cinta kami.

" malam ini aku gadis paling bahagia di dunia ini. Aku pun rela menerimamu apa adanya. Meskipun aku harus berbagi bersama sahabatku sendiri."

Aku terdiam mendengar ucapannya. Namun sesaat kemudian ia kembali melumat bibirku dan kami pun bercumbu dan bersetubuh berulang ulang kali sepanjang malam.