Seperti kata pepatah, "Di alas bagai memengat." [1]
Meskipun telah berkata seperti itu, Randika menunjukan sikap tidak peduli siapa orang itu yang sebenarnya. Yang jelas siapapun yang berani macam-macam sama ceweknya, jelas dia akan menghajarnya.
Ketika kata-kata Randika itu terdengar di telinganya, Yosef berdiri diam di tempatnya berdiri.
Matamu aku mirip penjahat, apa dia tidak melihat kalung emas 24 karat ini? Apa dia tidak melihat jam tangan Rolex Daytona yang hanya ada empat di dunia ini?
Jelas perawakannya adalah seorang pengusaha kaya ataupun seorang bangsawan, bisa-bisanya orang itu mengatakan dirinya penjahat.
Tatapan mata Yosef sudah dipenuhi dengan api kebencian, pertama kali dalam hidupnya dia merasa terhina seperti ini. Siapapun yang berani menghinanya tidak akan melihat matahari keesokan harinya!
Deviana merasa lega ketika dia melihat senyuman wajah Randika itu. Dia lalu membalas sapaan Randika. "Benar-benar kebetulan bertemu denganmu hari ini."
Support your favorite authors and translators in webnovel.com