Seorang perempuan akan berdandan habis-habisan kalau demi pujaan hatinya, Randika merasa hal ini cukup benar.
Sepertinya Viona sudah jatuh di dalam pelukannya.
Jadi meneruskan ini sampai ke babak utama harusnya tidak masalah!
Kemudian Randika kembali merangkul Viona. Sambil menggigit telinganya, kedua tangannya meremas-remas pantatnya yang kenyal itu.
Asyik!
Viona tidak bisa menahan desahan nikmatnya. Dia sendiri tidak percaya bahwa dia bisa mendesah erotis seperti itu. Randika memang benar-benar mengenal dirinya baik tubuhnya maupun hatinya.
Viona sudah tidak bisa menahan perasaan sukanya ini. Sudah lama dia membuka hati dan tubuhnya pada Randika.
"Vi, jawab aku dengan jujur atau aku akan menghukummu." Randika berbisik di telinga Viona.
Viona saat ini sudah tenggelam dalam kenikmatan dan napasnya sudah terengah-engah. Melihat Viona yang sudah mulai lemas ini, Randika teringat sosok kucing yang tidak mau lepas dari majikannya.
Sepertinya dia berhasil membuat Viona keluar?
Support your favorite authors and translators in webnovel.com