Kringggg...
Bel sekolah telah berdering, kini waktu nya untuk
para murid pulang.
Leona, Siren, dan Gladhis berencana untuk
menginap di rumah Leona. Rencana mereka bertiga
adalah untuk mengadakan pesta piyama.
Memakai baju piyama, ditemani cookies, susu
hangat dan menonton film bersama hingga larut
malam seperti nya sangat menyenangkan.
Siren dan Gladhis pulang terlebih dahulu ke rumah
nya masing-masing lalu datang ke rumah Leo
seraya membawa keperluan untuk pesta piyama.
Leo menyambut hangat kedatangan kedua sahabat
nya itu. Sebelum itu Leo meminta Nenek untuk
membuatkan cookies. Dengan senang hati sang
Nenek menuruti kata cucu nya.
Leo menuntun kedua sahabat nya kedalam kamar.
Terbilang luas, pasti muat untuk mereka bertiga. Leo
juga menyiapkan 2 kasur lain untuk mereka. Piyama
dengan modelan yang sama dilipat rapih dan
ditaruh diatas kasur.
"Kasur yang dekat lemari itu untuk Siren" tutur Leo.
"Terimakasih Leo" ucap Siren.
"Untuk ku yang ditengah?" tanya Gladhis seraya
menunjuk kasur yang berada ditengah.
"Tidak, Itu punya Ku hehehe" jawab Leo di iringi tawa
khas nya.
"Baiklah, Aku yang disana" Gladhis berjalan ke arah
kasur yang berdepanan dengan pintu kamar.
"Mau ganti baju sekarang?" tanya Leo.
"Nanti saja jam 8 malam" ujar Gladhis.
"Bagaimana Kita makan dahulu?" tawar Leo.
"Ah Aku tadi sudah makan" tolak Siren seraya
mengusap perutnya yang kenyang.
"Aku juga sudah makan" imbuh Gladhis, Leo
menganggukan kepala nya tanda Ia mengerti.
"Em, Leo apa Aku boleh bertanya?" tanya Siren
dengan sedikit gugup.
"Tentu saja" Leo tersenyum.
"Apa Kau kenal dengan Arion?."
"Arion yang mana?."
"Arion teman nya Arsen" cicit nya.
"Kenapa memang nya?."
"Dia tampan ya?."
"Apa maksud mu?."
"Em... "
"Ayolah jujur saja!" ucap Gladhis penuh penekanan.
"Dia... " ucapan Siren terpotong oleh tuduhan Gladhis.
"Kau suka dengan nya ya?" tuduh Gladhis seraya
memincingkan mata nya.
"Tidak! enak saja!" elak nya.
"Memang nya kenapa kau tanyakan Arion pada Ku?"
tanya Leo dengan lembut
"Dia masih mengejar mu?."
"Aku tidak tahu. Aku tak pedulikan tentang itu" acuh
Leo.
"Ku rasa Kau lebih cocok dengan Arion" ucap
Gladhis memihak.
"Apa-apaan Kau!" Siren tampak tak suka.
Hey, tentang memilih 2Ar itu adalah urusan Leo
bukan kalian.
"Leo, lihat lah Siren, tampak nya Ia suka dengan
Arion" bisik Gladhis pada Leo, tentu saja tidak dapat
didengar oleh Siren.
"Siren, Kau suka pada Arion?" tanya Leo dengan
hati-hati.
"T-tidak! Aku hanya lebih setuju jika Kau dengan
Arsen!" bentak nya.
"Bohong!" Gladhis tiba-tiba berteriak.
"Bilang saja jika Kau yang suka pada Arsen!?" Siren
pun tak mau kalah.
"Asal Kau tahu, Aku sedang tidak suka dengan siapa
pun itu" bantah Gladhis yang langsung beranjak dari
kasur.
"Mungkin Kau yang berbohong!" Siren menuduh balik
Gladhis yang sama-sama beranjak dari kasur.
Apa kalian tidak tahu pesta piyama yang akan
kalian adakan? memang nya akan berjalan mulus
jika kalian terus bertengkar?. Leo sudah pusing
dengan adanya adu mulut tuduh-menuduh yang
dilakukan kedua sahabat nya itu.
"Sudah cukup! berhenti membicarakan mereka! jika
kalian terus seperti ini, pesta tak jadi kita lakukan!"
bentak Leo yang langsung membuat Siren dan
Gladhis diam seribu bahasa.
Siren dan Gladhis duduk kembali di kasur. mereka
saling menatap satu sama lain.
"Ayo berbaikan!" titah Leo yang sambil menatap
tajam kedua nya.
"Maaf" cicit Siren.
"Aku juga minta maaf" ucap Gladhis dengan menunduk lalu Siren menghampiri nya dan memeluk
nya.