webnovel

LE2AR

Dia, Leona. Yang dicintai dua orang Pria, Arion & Arseno. Panggil saja mereka 2Ar. Lika-liku cinta segitiga yang yang tak berujung, namun pasti ada solusi nya. Bukan hanya Leona yang banyak disukai. Begitupun dengan 2Ar yang memiliki banyak fans dari kaum Wanita. 2Ar sudah bersahabat saat mereka masih ditaman kanak-kanak. 2Ar bersaing secara sehat untuk mendapatkan Wanita itu. Leona Santoso Ricardo, panggil saja Ia Leo. Wanita yang selalu didambakan para Pria. Wanita yang bersifat humoris dan ramah ini ternyata mempunyai banyak rahasia. Menyimpan kesedihan tersendiri dan membuat bahagia orang lain. Sesungguhnya 2Ar tidak tahu menahu semua rahasia Wanita pujaan nya. Masalah mereka tidak sampai disini saja. Leo mendapat rumor yang menyatakan bahwa diri nya juga mencintai 2Ar. Banyak yang menambah-nambahkan rumor tersebut jika Leo mempunyai banyak Pria. Rumor palsu itu menyebar luas dikalangan sekolah nya, membuat Leo disebut dengan "Wanita seribu Pria". Dengan rumor ini pun 2Ar tidak tahu.

Huixiu_JJihee · Urban
Not enough ratings
2 Chs

SIREN DAN GLADHIS BERTENGKAR?

Kringggg...

Bel sekolah telah berdering, kini waktu nya untuk

para murid pulang.

Leona, Siren, dan Gladhis berencana untuk

menginap di rumah Leona. Rencana mereka bertiga

adalah untuk mengadakan pesta piyama.

Memakai baju piyama, ditemani cookies, susu

hangat dan menonton film bersama hingga larut

malam seperti nya sangat menyenangkan.

Siren dan Gladhis pulang terlebih dahulu ke rumah

nya masing-masing lalu datang ke rumah Leo

seraya membawa keperluan untuk pesta piyama.

Leo menyambut hangat kedatangan kedua sahabat

nya itu. Sebelum itu Leo meminta Nenek untuk

membuatkan cookies. Dengan senang hati sang

Nenek menuruti kata cucu nya.

Leo menuntun kedua sahabat nya kedalam kamar.

Terbilang luas, pasti muat untuk mereka bertiga. Leo

juga menyiapkan 2 kasur lain untuk mereka. Piyama

dengan modelan yang sama dilipat rapih dan

ditaruh diatas kasur.

"Kasur yang dekat lemari itu untuk Siren" tutur Leo.

"Terimakasih Leo" ucap Siren.

"Untuk ku yang ditengah?" tanya Gladhis seraya

menunjuk kasur yang berada ditengah.

"Tidak, Itu punya Ku hehehe" jawab Leo di iringi tawa

khas nya.

"Baiklah, Aku yang disana" Gladhis berjalan ke arah

kasur yang berdepanan dengan pintu kamar.

"Mau ganti baju sekarang?" tanya Leo.

"Nanti saja jam 8 malam" ujar Gladhis.

"Bagaimana Kita makan dahulu?" tawar Leo.

"Ah Aku tadi sudah makan" tolak Siren seraya

mengusap perutnya yang kenyang.

"Aku juga sudah makan" imbuh Gladhis, Leo

menganggukan kepala nya tanda Ia mengerti.

"Em, Leo apa Aku boleh bertanya?" tanya Siren

dengan sedikit gugup.

"Tentu saja" Leo tersenyum.

"Apa Kau kenal dengan Arion?."

"Arion yang mana?."

"Arion teman nya Arsen" cicit nya.

"Kenapa memang nya?."

"Dia tampan ya?."

"Apa maksud mu?."

"Em... "

"Ayolah jujur saja!" ucap Gladhis penuh penekanan.

"Dia... " ucapan Siren terpotong oleh tuduhan Gladhis.

"Kau suka dengan nya ya?" tuduh Gladhis seraya

memincingkan mata nya.

"Tidak! enak saja!" elak nya.

"Memang nya kenapa kau tanyakan Arion pada Ku?"

tanya Leo dengan lembut

"Dia masih mengejar mu?."

"Aku tidak tahu. Aku tak pedulikan tentang itu" acuh

Leo.

"Ku rasa Kau lebih cocok dengan Arion" ucap

Gladhis memihak.

"Apa-apaan Kau!" Siren tampak tak suka.

Hey, tentang memilih 2Ar itu adalah urusan Leo

bukan kalian.

"Leo, lihat lah Siren, tampak nya Ia suka dengan

Arion" bisik Gladhis pada Leo, tentu saja tidak dapat

didengar oleh Siren.

"Siren, Kau suka pada Arion?" tanya Leo dengan

hati-hati.

"T-tidak! Aku hanya lebih setuju jika Kau dengan

Arsen!" bentak nya.

"Bohong!" Gladhis tiba-tiba berteriak.

"Bilang saja jika Kau yang suka pada Arsen!?" Siren

pun tak mau kalah.

"Asal Kau tahu, Aku sedang tidak suka dengan siapa

pun itu" bantah Gladhis yang langsung beranjak dari

kasur.

"Mungkin Kau yang berbohong!" Siren menuduh balik

Gladhis yang sama-sama beranjak dari kasur.

Apa kalian tidak tahu pesta piyama yang akan

kalian adakan? memang nya akan berjalan mulus

jika kalian terus bertengkar?. Leo sudah pusing

dengan adanya adu mulut tuduh-menuduh yang

dilakukan kedua sahabat nya itu.

"Sudah cukup! berhenti membicarakan mereka! jika

kalian terus seperti ini, pesta tak jadi kita lakukan!"

bentak Leo yang langsung membuat Siren dan

Gladhis diam seribu bahasa.

Siren dan Gladhis duduk kembali di kasur. mereka

saling menatap satu sama lain.

"Ayo berbaikan!" titah Leo yang sambil menatap

tajam kedua nya.

"Maaf" cicit Siren.

"Aku juga minta maaf" ucap Gladhis dengan menunduk lalu Siren menghampiri nya dan memeluk

nya.