webnovel

Last Boss

Kenapa Iblis itu harus dibunuh? Pertanyaan itu muncul di kepalanya ketika ia diminta untuk mengisi kuisioner setelah dirinya berhasil mengakhiri game yang baru saja keluar kemarin. Edward, dia adalah seorang pelajar SMA tahun terakhir yang memiliki hobi bermain game. Dia adalah seorang maniak, hampir semua game yang dikeluarkan 2 atau 3 tahun sudah ia selesaikan. Game baru keluar, Aester World, ia menamatkannya hanya dalam waktu kurang dari 48 jam. Game menunjukkan credit staff yang terlibat bergerak ke atas sebagai tanda akhir dari permainan, namun ketika kredit selesai muncul sebuah pertanyaan. Ia berpikir jika itu hanya ulasan untuk iklan game mereka, namun semakin lama muncul pertanyaan yang semakin aneh. Hingga terakhir muncul sebuah pertanyaan yang tidak bisa ia jawab. Kalau begitu, bagaimana jika Kamu menjadi Raja Iblis? Monitor seketika berubah menjadi warna putih, cahaya dari layar menjadi sangat terang daripada biasanya sampai membutakan matanya untuk sesaat, lampu kamar tiba-tiba menyala sangat terang lalu meledak. Ruangannya bergetar hebat seolah di terjang gempa, ia melompat dari kursi karena panik, berlari kearah pintu keluar. Ketika matanya terbuka, semuanya berubah. Tidak ada lagi ruangan sempit yang berantakan, tidak ada lagi cahaya monitor yang menjadi sumber cahaya ruangannya. Semuanya berubah, hanya ada ruangan luas dengan cat merah gelap, ranjang yang luas, dan seorang perempuan yang siap melayaninya kapan saja. Ia berubah menjadi Boss Terakhir dari game Aester World, mungkin itu terdengar sangat luar biasa namun tidak untuknya ketika tahu takdirnya akan berakhir di tangan sang pahlawan. "Jangan bercanda! Aku tidak mau hidup ku berakhir! Aku akan bertahan hidup dan mengubah takdir ku!"

Sonzai · Fantasy
Not enough ratings
181 Chs

chapter 55 - patroli (bagian 2)

Berjalan diantara bangunan penduduk, kembali berjalan di jalan yang hanya dapat dilalui oleh pejalan kaki dan gerobak berukuran kecil. Fornelia, Ivaldi dan Retto melanjutkan patroli mereka melalui rute patroli yang telah ditentukan oleh Fornelia.

Semakin lama mereka berjalan melewati jalan itu, semakin sempit jalan yang mereka lalui sampai mereka harus berbaris untuk melewati jalan itu. Hingga di ujung jalan mereka melihat balok-balok kayu tinggi yang menghalangi jalan mereka, jalan buntu.

"E--eh? Apa aku salah jalan?" tanya Fornelia meragukan dirinya sendiri.

Mereka kembali lagi ke persimpangan kecil yang mereka lewati sebelumnya, berjalan kearah yang lain. Namun kemana pun mereka melangkah, mereka hanya menemukan tembok bangunan yang menutupi jalan mereka. Mereka tersesat.

"E--Eh? Kok? Seharusnya lewat jalan sini?" ucap Fornelia semakin kebingungan, ia terlihat benar-benar tidak tahu kemana dirinya pergi.

"Nona Fornelia ... Apa mungkin anda ..."

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com