CHAPTER TUJUH PULUH DELAPAN

Selama perjalanan itu tak terdengar suara di dalam mobil karena Arvan yang fokus menatap ke depan, pada jalan raya lebih tepatnya. Sedangkan Larisa yang memilih diam sambil menatap pemandangan sekeliling karena tak ingin menambah buruk suasana hati Arvan.

Lalu mobil itu pun perlahan memasuki area komplek rumah Arvan, Larisa hafal karena dirinya pernah ke sini sebelumnya. Arvan tiba-tiba menghentikan mobil padahal belum tiba di depan rumahnya, Larisa menoleh, menatap bingung pada Arvan.

"Kok berhenti di sini?" tanya Larisa, terheran-heran.

Arvan balas menoleh pada Larisa, menatap wajah gadis itu seolah lupa cara berkedip membuat Larisa tiba-tiba gelagapan sekaligus risih.

"Kok natap gue kayak gitu? Ada yang aneh ya di wajah gue?"

Arvan menggelengkan kepala, lalu menghela napas panjang sebelum mulutnya terbuka untuk mengatakan sesuatu. "Acara lo itu besok, kan?" tanyanya tiba-tiba.