4 clara.pov

"kya...!!!" teriakku senang, akhirnya komik yang kutunggu-tunggu terbit juga, aku harys mendapatkannya sekarang.

brak! pintu kanarku terbuka dengan keras

"ada apa non, kenap non teriak?" tanya bibi marni dengan muka cemas. aduh.... pasti bibi mengira ada sesuatu yang terjadi padaku, aku jadi merasa bersalah.

"enggak kok bi, cuma ini lagi seneng aja, komik favoritku udah terbit, aku pergi dulu ya bi...." kataku sambil memakai jaket dan berjalan keluar kamar.

"mau kemana non?" tanya bibi marni.

"ke toko buku, bentar aja kok bi, berangkat...." seruku, aku berlari menuruni tangga lalu menuju garasi untuk mengambil sepeda, ketika sampai garasi aku dikecewakan dengan keadaan sepedaku yang mengenaskan, rantainya putus sudah beberapa hari yang lalu dan aku lupa bilang pada ayahku tentang hal itu.

terpaksa aku jalan kaki, memang tidak terlalu jauh sih, tapi tetap saja capek. bisa sih naik ojol, hanya saja jarakbitu terlalu pendek untuk di tempuh ojol dan kurasa menunggu ojol akan lebih lama daripada berlari kesana. jadi kuputuskan untuk berlari saja dan untuk mempersingkat jarak, aku akan lewat restoran ayahku. malam ini saja aku akan berbuat sedikit keributan, maafkan anakmu ini pa.

aku berlari menyusuri jalan menuju restoran lalu memasuki restoran dari pintu belakang yang menyebabkan beberapa pegawai berteriak kaget karena kemunculanku dan juga hampir kutabrak. memasuki kawasan pengunjung aku menjaga langkahku setelah melewati pintu utama lansung tancap gas dan.... bruk!

ah.... sialan, kenapa aku bisa menabrak orang? aku mengaduh kesakitan, karena pantatku yang membentur lantai.

"...bego..." gumamku sambil membersihkan diri.

"ehm" eh, orangnya... aky mendongak dan segera berdiri.

"em...maaf om, yang saya maksud bego bukan om, tapi saya sendiri, dan juga maaf, saya gak sengaja nabrak om" kataku sambil menunduk merasa bersalah.

"udah itu aja?" tanya om itu datar, aku langsung merasa orang ini sangat menyebalkan.

"ya emang om maunya gimana? saya disuruh ganti rugi? enak aja, om jatuh aja enggak, luka apalagi, baju juga gak kotor, saya harus ngapain?" tanyaku.

"berlutut dan minta maaf" kata om itu, aku langsung membelalakan mata, benarkan tebakanku, orang ini memang menyebalkan.

"heh om, mentang-mentang om orang kaya om bisa berbuat seenaknya, om kira saya apa sampe harus berlutut cuma buat minta maaf, sorry om, saya gak mau, terserah deh om mau maafian saya apa gak, yang penting tadi saya udah minta maaf, permisi" aku pergi dengan kesal, memangnya aku sesalah itukah sampai harus berlutut dihadapannya, mimpi aja sono. benar-benar merusak mood ku. sebaiknya aku segera sampai ke toko buku agar suasana hati ku kembali membaik.

avataravatar
Next chapter