webnovel

Bab 22: Bayangan Masa Lalu dan Perang yang Akan Datang

Suasana malam di garasi terasa sunyi. Anggota tim Lana, biasanya riuh dengan semangat, kini tampak duduk diam, wajah mereka memancarkan rasa lelah dan khawatir. Kemenangan Lana di Jalur Inferno memang gemilang, tapi ancaman Kyron yang samar telah meninggalkan beban di hati mereka semua.

"Dia bermain-main dengan kita," kata Vera, memecah keheningan. "Kyron bisa saja menang, tapi dia memilih untuk mundur. Apa maksudnya?"

Lana, yang duduk di sudut dengan segelas air di tangannya, memandang jauh ke arah lantai garasi. Kata-kata Kyron terus terngiang di pikirannya.

"Ini permainan panjang," gumam Lana, mengulang ucapan Kyron. "Dia ingin menunjukkan bahwa dia memegang kendali. Aku rasa ini bukan hanya tentang balapan."

Vera mendekat, meletakkan tangannya di bahu Lana. "Lana, apa pun rencana mereka, kita akan melawannya bersama. Kau tidak sendirian."

---

Penemuan Rahasia Baru

Keesokan harinya, Lana memutuskan untuk menggali lebih dalam sejarah keluarganya. Berbekal dokumen yang ditemukan Vera sebelumnya, dia mulai menyusun potongan-potongan informasi. Di antara surat-surat tua dan foto-foto lama, dia menemukan sesuatu yang menarik: sebuah surat dari ibunya yang ditujukan kepada seseorang bernama Kairos.

Isi surat itu singkat, tetapi penuh arti:

"Kairos, jika sesuatu terjadi padaku, lindungi Lana. Warisan keluarga kita terlalu berharga untuk jatuh ke tangan mereka. Kau tahu apa yang harus dilakukan."

Lana merasa darahnya berdesir. Siapa Kairos? Mengapa ibunya begitu khawatir tentang warisan mereka?

Dia membawa surat itu kepada Vera, yang langsung mengenali nama itu. "Kairos adalah nama samaran. Aku pernah mendengarnya disebut di komunitas pembalap bawah tanah. Dia dianggap legenda—tidak pernah kalah, tetapi menghilang begitu saja bertahun-tahun lalu."

"Jadi dia masih hidup?" tanya Lana dengan penuh harap.

"Mungkin. Tapi kalau dia terkait dengan mafia, menemukan dia akan jauh lebih sulit."

---

Kehadiran Kyron yang Mengancam

Di saat yang sama, Kyron tidak tinggal diam. Sebuah video viral mulai beredar di media sosial, memperlihatkan Kyron memberikan wawancara eksklusif kepada seorang jurnalis.

"Lana adalah pembalap hebat, tidak diragukan lagi," katanya dengan nada tenang. "Tapi dunia ini lebih kejam dari yang dia bayangkan. Dia belum tahu apa yang sebenarnya terjadi di balik semua ini."

Video itu segera memancing perhatian publik. Banyak yang menganggapnya sebagai peringatan, sementara sebagian lagi menganggap itu hanya strategi perang psikologis. Namun bagi Lana, itu adalah sinyal bahwa Kyron tahu lebih banyak daripada yang dia tunjukkan.

---

Latihan Baru, Ancaman Baru

Lana memutuskan untuk mengabaikan ancaman itu dan fokus pada persiapan balapan berikutnya: Grand Prix Nasional. Namun, kali ini, dia tahu bahwa keterampilan dan keberanian saja tidak cukup. Bersama Vera dan tim, mereka mulai membangun ulang mobil Lana dengan teknologi mutakhir.

"Kita butuh sesuatu yang bisa melawan mobil Kyron," kata Vera sambil menunjukkan skema baru untuk mesin turbo dengan peningkatan kecepatan dan stabilitas di medan ekstrem.

Latihan intensif dimulai. Lana menghabiskan berjam-jam di lintasan, menghadapi simulasi jebakan, tikungan tajam, dan medan gravitasi yang sulit. Tapi di balik dedikasinya, rasa takut tetap menghantuinya.

Di tengah latihan, sebuah insiden mengejutkan terjadi. Saat Lana sedang melaju di lintasan, sebuah drone tak dikenal tiba-tiba muncul dan menabrak mobilnya. Lana berhasil mengendalikan mobil dan menghindari kecelakaan, tetapi insiden itu meninggalkan pesan yang jelas: mafia sedang mengawasinya.

---

Pertemuan Rahasia

Di malam yang sama, Lana menerima pesan misterius di teleponnya. "Datang ke Pelabuhan 17. Sendirian."

Meski ragu, Lana memutuskan untuk pergi. Di pelabuhan yang gelap dan sepi, dia bertemu dengan seorang pria tua berpenampilan lusuh.

"Kau Lana, bukan?" tanya pria itu dengan suara serak.

Lana mengangguk. "Siapa kau? Apa kau Kairos?"

Pria itu tersenyum samar. "Aku bukan Kairos, tapi aku tahu siapa dia. Dan aku tahu mengapa mafia mengejarmu. Warisan keluargamu bukan hanya tentang uang atau mobil. Itu adalah kunci untuk sesuatu yang lebih besar. Sesuatu yang bisa menghancurkan atau menyelamatkan dunia balap."

"Apa maksudmu?" tanya Lana dengan nada mendesak.

Pria itu menyerahkan sebuah amplop kepadanya. "Baca ini. Tapi hati-hati, Kyron dan gengnya tidak akan membiarkanmu memegang rahasia ini terlalu lama."

Sebelum Lana sempat bertanya lebih jauh, pria itu menghilang ke dalam bayang-bayang malam.

---

Konflik dengan Kyron Memuncak

Beberapa hari kemudian, Lana menghadiri konferensi pers untuk Grand Prix Nasional. Di sana, dia bertemu Kyron secara langsung. Tatapan dingin Kyron terasa menusuk.

"Jadi, kau memutuskan untuk tetap maju," kata Kyron dengan nada meremehkan.

"Aku tidak akan berhenti," jawab Lana tegas.

Kyron mendekat, berbicara dengan nada rendah yang hanya bisa didengar oleh Lana. "Kau pikir ini hanya tentang balapan? Warisan keluargamu adalah kunci untuk mengontrol seluruh dunia balap. Aku akan memastikan itu jatuh ke tangan yang tepat. Dan itu bukan tanganmu."

Lana tidak menjawab, tetapi tekadnya semakin membara. Dia tahu bahwa balapan berikutnya bukan hanya tentang kemenangan, tetapi juga tentang mempertahankan kehormatan keluarganya dan memecahkan misteri besar yang membayangi hidupnya.

---

Penutup Bab

Di tengah segala ketegangan, Lana kembali ke garasi dan membuka amplop yang diberikan pria tua di pelabuhan. Isinya adalah foto lama ibunya bersama sekelompok pembalap, termasuk seorang pria yang wajahnya mirip Kyron. Di belakang foto itu, tertulis satu kalimat:

"Tidak semua musuh adalah musuhmu, dan tidak semua teman adalah temanmu."

Lana menatap foto itu dengan bingung, tetapi di dalam hatinya, dia tahu satu hal: kebenaran akan segera terungkap.

---

Bab ini memperluas konflik dengan lebih banyak misteri dan ancaman, sambil memberi petunjuk besar tentang sejarah keluarga Lana dan peran Kyron.

HanifM12creators' thoughts