webnovel

Bab 11: Langkah ke Puncak dan Luka yang Terungkap

Malam itu, Lana duduk di sudut bengkel dengan Falcon-X yang masih berlumuran debu dari perlombaan sebelumnya. Meski dia memenangkan balapan, pikirannya penuh dengan kekhawatiran. Geng Raven Syndicate, kemunculan Victor, dan kepergian Rai tanpa jejak lagi membuat semuanya terasa seperti teka-teki yang sulit diselesaikan.

"Kenapa dia selalu pergi begitu saja? Apa yang sebenarnya dia sembunyikan dariku?" Lana berbicara kepada dirinya sendiri, tetapi Vera yang berada di dekatnya mendengar dengan jelas.

"Kadang-kadang, orang menyembunyikan kebenaran bukan karena mereka tidak peduli, tapi karena mereka takut menyakitimu," Vera berkata lembut sambil menyerahkan secangkir kopi.

Namun, malam itu Lana tidak bisa tenang. Dia memutuskan untuk menggali lebih dalam tentang masa lalu Rai, meskipun itu berarti membongkar luka lama.

---

Petunjuk dari Masa Lalu

Hari berikutnya, Lana mendatangi Cyrus dengan tekad bulat.

"Aku butuh bantuanmu. Aku harus tahu lebih banyak tentang Rai, tentang apa yang terjadi pada ibuku," katanya dengan nada tegas.

Cyrus awalnya ragu, tetapi akhirnya setuju untuk membantu. Dengan keahliannya dalam teknologi, dia berhasil meretas ke dalam arsip lama tentang Raven Syndicate dan menemukan sesuatu yang mengejutkan:

"Lana, dengar ini. Ada laporan kecelakaan besar yang melibatkan mobil ibumu, tapi ada kejanggalan," kata Cyrus sambil menunjuk layar holografiknya.

Laporan itu menyebutkan bahwa kecelakaan itu terjadi karena rem yang gagal. Namun, ada bukti yang menunjukkan bahwa sistem rem tersebut telah dimanipulasi.

"Ini sabotase," gumam Lana, matanya membelalak.

"Ada satu lagi," tambah Cyrus, menunjukkan foto lama yang menampilkan Rai bersama seorang pria berpakaian rapi—pemimpin Raven Syndicate.

"Rai… dia terlibat?" Lana bertanya dengan suara bergetar.

"Bukan terlibat," jawab Cyrus. "Dari yang bisa kulihat, dia dipaksa. Mungkin dia tidak punya pilihan."

---

Kesedihan yang Dalam

Malam itu, Lana duduk di bengkel sendirian, memikirkan apa yang baru saja dia temukan. Kenangan tentang ibunya kembali menghantamnya—seorang wanita penuh cinta yang selalu mendukung mimpinya.

"Ibu, apakah ini sebabnya kau tidak pernah ingin aku masuk ke dunia balap?" Lana bergumam, air matanya mengalir perlahan.

Rasa kehilangan yang selama ini dia coba kubur kembali muncul, tetapi kali ini ada sesuatu yang berbeda. Di balik kesedihan itu, muncul rasa marah—bukan marah tanpa tujuan, tetapi marah yang memicu tekad baru.

"Aku akan membalas semua ini. Untuk ibu, untuk Rai, dan untuk diriku sendiri," Lana berjanji pada dirinya sendiri.

---

Penyertaan di Peringkat Negeri

Keputusan Lana untuk terus maju membawanya ke langkah berikutnya: peringkat negeri. Dengan popularitasnya yang semakin meningkat setelah kemenangan di balapan tempatan, banyak pihak yang mulai mendukungnya, termasuk sponsor kecil yang tertarik untuk membantu pengembangan Falcon-X.

Lana, bersama Vera dan Cyrus, mulai mempersiapkan mobilnya untuk kompetisi yang jauh lebih besar. Peringkat negeri bukan hanya soal kecepatan, tetapi juga teknik, strategi, dan mental yang kuat.

Media sosial meledak dengan berita tentang Lana. Artikel-artikel bermunculan dengan judul seperti:

"Lana Veil, Bintang Baru Dunia Balap"

"Gadis dan Mobil Warisan: Perjalanan dari Nol ke Puncak"

"Apakah Lana Veil Akan Menjadi Juara Nasional Berikutnya?"

Namun, ketenaran ini juga membawa tekanan yang luar biasa. Setiap langkah Lana diawasi, setiap kesalahan kecil menjadi bahan kritik.

"Semua orang menaruh harapan besar padamu," kata Vera saat mereka bekerja di bengkel.

"Aku tahu," jawab Lana, "tapi aku tidak akan biarkan tekanan ini menghentikanku."

---

Kehilangan Rai Lagi

Di tengah persiapan ini, Lana menerima pesan anonim lagi. Kali ini, isinya sederhana:

"Jangan cari aku. Fokuslah pada balapanmu."

Pesan itu membuat Lana semakin frustrasi. Rai selalu pergi tanpa penjelasan, tetapi sekarang, dia tahu bahwa Rai menyembunyikan sesuatu yang jauh lebih besar dari yang dia kira.

"Jika dia ingin aku fokus, maka itulah yang akan kulakukan. Tapi aku tidak akan berhenti mencari kebenaran," Lana berkata dengan penuh tekad.

---

Perlawanan dan Tantangan Baru

Hari perlombaan peringkat negeri tiba. Arena yang jauh lebih besar dipenuhi penonton dari seluruh negeri. Lana berdiri di lintasan, dikelilingi oleh pembalap-pembalap hebat dengan mobil yang jauh lebih canggih daripada Falcon-X.

Namun, Lana tidak gentar. Baginya, ini bukan hanya soal memenangkan perlombaan, tetapi membuktikan kepada dunia—dan dirinya sendiri—bahwa dia layak berada di sana.

Balapan itu penuh dengan aksi mendebarkan. Lana menggunakan semua teknik yang dia pelajari selama ini untuk bersaing dengan pembalap lain. Di tengah lintasan, dia bertemu dengan Aria Blaze, salah satu pembalap wanita terkenal yang awalnya terlihat sebagai ancaman, tetapi akhirnya menjadi sekutu yang tak terduga.

"Aku suka gayamu, Lana," kata Aria setelah salah satu sesi latihan. "Kita mungkin saingan, tapi aku ingin kau tahu bahwa aku mendukungmu."

---

Popularitas yang Meledak

Ketenaran Lana semakin meningkat setelah penampilannya di peringkat negeri. Media terus meliputnya, penggemar semakin banyak, dan Falcon-X menjadi ikon tersendiri.

Namun, di balik semua itu, Lana tahu bahwa perjuangannya belum selesai. Rahasia tentang Rai, keterlibatan Raven Syndicate dalam kematian ibunya, dan balapan-balapan yang semakin sulit menantinya di masa depan.

"Satu langkah pada satu waktu," Lana berkata pada dirinya sendiri, memandang ke arah lintasan yang seolah memanggilnya.

Di tengah sorakan penonton, Lana tahu satu hal pasti: perjuangannya baru saja dimulai.

---

Catatan:

Bab ini memperluas konflik emosional dan memperkenalkan tantangan baru untuk Lana, termasuk pengungkapan masa lalu Rai dan keterlibatan mafia.

HanifM12creators' thoughts